Pemeriksaan USG muskuloskeletal adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar otot, tendon, ligamen, saraf dan persendian di seluruh tubuh.
Pemeriksaan ultrasonografi atau USG muskuloskeletal ini dilakukan untuk membantu mendiagnosis kondisi yang berkaitan dengan otot dan tulang, seperti keseleo, adanya robekan, syaraf kejepit, radang sendi dan lainnya.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Muskuloskeletal
Pencitraan dengan USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar otot, tendon, ligamen, saraf dan persendian di seluruh tubuh. Ini digunakan untuk membantu mendiagnosis keseleo, robekan pada otot/ligamen, jepitan saraf, radang sendi dan kondisi muskuloskeletal lainnya.
Ultrasonografi aman, tidak invasif, dan tidak menggunakan radiasi pengion.
Sebelum dilakukan, pemeriksaan USG tidak memerlukan persiapan khusus.
Pemeriksaan USG musculoskeletal merupakan prosedur pemeriksaan tanpa nyeri yang dapat memberikan gambaran dalam tubuh dengan menggunakan gelombang suara. Menggunakan sebuah alat kecil – transduser – dan cairan seperti jel yang dioleskan ke bagian tubuh yang akan dilihat.
Gelombang suara berfrekuensi tinggi akan mengalir ke transduser dan dengan komputer, gelombang suara tersebut menjadi sebuah gambar.
USG ini tidak menggunakan sistem radiasi (seperti yang digunakan di rontgen). Gambar yang dihasilkan juga real-time, yang dapat menunjukkan struktur dan gerakan organ dalam serta darah yang mengalir di pembuluh darah sekalipun.
Baca juga : Cara kerja USG
Pemeriksaan USG muskuloskeletal ini merupakan tes noninvasif yang dapat membantu dokter menentukan diagnosis dan menyusun rencana pengobatan.
Hasil pemeriksaan USG musculoskeletal ini dapat memberikan gambaran otot, tendon, ligamen, sendi, saraf, dan jaringan lunak di seluruh tubuh.
Kegunaan Pemeriksaan USG Muskuloskeletal
Hasil pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis beberapa kondisi antara lain:
- Melihat adanya robekan tendon atau otot atau ligamen
- Mendeteksi adanya massa/tumor/kista/benjolan
- Melihat proses inflamasi atau adanya timbunan cairan di sendi
- Melihat adanya jepitan pada saraf, misalnya carpal tunnel syndrome
- Hernia
- Adanya benda asing di jaringan lunak (misalnya pecahan kaca)
- Dislokasi panggul pada bayi
- Ketidaknormalan otot leher pada anak dengan tortikolis
Manfaat dan Risiko Pemeriksaan USG Muskuloskeletal
- Sebagian besar USG bersifat noninvasif (tidak perlu injeksi)
- Tidak menimbulkan nyeri
- Mudah digunakan dan hemat biaya dibandingkan teknik pencitraan lainnya
- Tidak menimbulkan radiasi
- Memberikan gambaran yang jelas dari jaringan lunak yang tidak muncul pada rontgen
- Memberikan hasil yang real time
- USG menjadi pilihan lain pada pasien yang memiliki ketakutan akan ruangan tertutup (klaustrofobia), misalnya mesin MRI
- Dibandingkan dengan MRI, hasil USG lebih detail saat menilai struktur jaringan lunak seperti tendon dan saraf
- Karena hasil USG real-time, juga dapat menunjukkan gerakan struktur jaringan lunak seperti tendon, sendi atau ekstremitas (lengan atau tungkai).
- Sendi panggul bayi, tidak seperti dewasa, tersusun dari tulang rawan (kartilago). Nah USG ini dapat melihat kartilago ini dengan jelas.
Apa Keterbatasan Pemeriksaan USG Ini
- USG sulit menembus tulang, dan itu sebabnya hanya melihat permukaan luar struktur tulang dan bukan bagian dalamnya. Untuk memvisualisasi struktur tulang atau sendi tertentu, modalitas lainnya seperti MRI dapat digunakan.
- Gelombang suara tidak dapat menembus kedalaman tertentu, sehingga struktur yang lebih dalam tidak dapat terjangkau.
- USG belum terbukti dapat membantu mendeteksi cedera whiplash (whiplash injury) atau mencari penyebab nyeri punggung lainnya.