Update Teknologi Pengobatan Nyeri Terkini tentang IPM

Interventional Pain Management

Update Teknologi Pengobatan Nyeri Terkini Upaya Menekan Nyeri Hingga ke Titik Nadir. Setiap manusia tentu pernah mengalami nyeri, baik yang bersifat ringan maupun berat. Faktanya, nyeri merupakan keluhan tersering seseorang datang berobat ke dokter. Menurut data dari Institute of Medicine of The National Academies, ada 100 juta penduduk Amerika Serikat yang mengalami nyeri setiap tahunnya. Angka ini jauh melampaui jumlah penderita diabetes, penyakit jantung koroner, dan kanker dijadikan satu (± 61 juta penderita per tahun).

Berdasarkan International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi tidak menyenangkan yang dapat disebabkan oleh kerusakan jaringan dan atau hal yang berpotensi menimbulkan kerusakan jaringan. Karena itu, penanganan nyeri bersifat kompleks dan memerlukan pemeriksaan seksama.

Penilaian dan Pengobatan nyeri yang tidak mumpuni dapat berujung pada nyeri yang tidak kunjung sembuh. Dan karena itu pula, setiap pasien yang mengalami trauma berat atau menjalani pembedahan perlu mendapatkan penanganan nyeri yang sempurna. Jika tidak, nyeri dapat menimbulkan respon stres metabolik (MSR) yang memengaruhi semua sistem di tubuh dan memperberat kondisi pasien. Derajat nyeri umumnya bersifat individual dan sangat dipengaruhi faktor genetik, latar belakang kultural, umur dan jenis kelamin.

Namun terlepas dari itu, dikatakan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, pakar nyeri dari Arfa Pain and Spine Care, nyeri dapat menimbulkan dampak besar baik bagi penderita maupun orang-orang di sekitarnya. “Nyeri dapat menimbulkan gangguan tidur, penurunan produktivitas, tingginya angka bolos kerja, ketidakmampuan beraktivitas, hingga ketergantungan pada orang lain.

Secara psikologik, nyeri berkepanjangan dapat memicu hadirnya depresi, kemarahan, dan ansietas; serta dapat mencetuskan kecanduan obat pereda nyeri,” tambahnya. Nyeri juga merupakan gangguan yang cukup banyak menghabiskan anggaran kesehatan. Sayangnya, pengobatan nyeri seringkali diabaikan dan hanya dianggap sebagai gejala, bukan sebagai penyakit tunggal yang perlu diobati.

Klinik Nyeri dan Tulang Belakang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini

Jadwal Praktik


Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS

Senin   : 13:00 - Selesai
Rabu    : 13:00 - Selesai
Jumat  : 13:00 - Selesai


Dr. Bismo Nugroho, SpBS

Rabu    : 14:30 - 17:00
Kamis  : 14:00 - 17:00


Dr. Victorio, SpBS, FINPS

Selasa  : 17:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 18:00


Dr. Faisal, M.Ked (Neurosurg), Sp.BS

Senin    : 10:00 - 13:00
Selasa   : 10:00 - 13:00
Rabu     : 10:00 - 13:00
Kamis   : 10:00 - 13:00
Jumat   : 10:00 - 13:00


Prof. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR

Selasa   : 10:00 - 16:00
Kamis   : 10:00 - 16:00


Dr. Nelfidayani, SpKFR

Selasa   : 16:00 - 20:00
Kamis   : 16:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 20:00


Dr. Rifalisanto, SpKFR

Senin   : 10:00 - 15:00
Rabu     : 10:00 - 14:00
Jumat  : 10:00 - 12:00


dr. Zuhri Efendi, Sp.OT (K)

Senin   : 17:00 - 20:00
Rabu     : 17:00 - 20:00
Jumat   : 17:00 - 20:00
Sabtu   : 10:00 - 12:00


dr. Melsa aprima, SpPD

Rabu     : 15:00 - 18:00
Jumat     : 15:00 - 18:00


dr. Haekal Alaztha, Sp.N, FINA

Senin     : 13:00 - 15:00
Rabu     : 13:00 - 15:00


dr. Ratih Puspa, Sp.N

Selasa     : 17:00 - 20:00
Kamis     : 17:00 - 20:00

Promo Maret Klinik Lamina