Terapi Rheumatoid Arthritis

Terdapat bermacam cara yang dapat bermanfaat untuk terapi penyakit rheumatoid arthritis. Termasuk penggunaan obat-obatan, operasi atau mengatur aktifitas fisik.

Menurut Prof Dr Darto Satoto SpAn(K),  dari Lamina Pain and Spine Center, jenis pengobatan tentunya tergantung pada beberapa faktor, termasuk antara lain ; usia, kesehatan secara keseluruhan, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan arthritis.

Obat-obatan untuk Terapi Rheumatoid Arthritis

Terdapat banyak terapi obat-obatan rheumatoid arthritis (RA) yang tersedia untuk mengurangi nyeri sendi, bengkak, dan peradangan. Beberapa obat tersebut untuk mencegah atau meminimalkan perkembangan penyakit. Obat-obatan yang membantu mengurangi gejala arthritis, seperti nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan, antara lain:

Informasi & Pendaftaran Telepon 021-7919-6999

 

  • Obat anti-inflamasi penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
  • Penghilang rasa sakit topikal (oles langsung ke kulit).
  • Kortikosteroid, seperti prednisone
  • Obat penghilang rasa sakit golongan narkotika

Ada juga obat yang disebut disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARDs), yang bekerja dengan menghalangi atau menekan serangan sistem kekebalan tubuh pada sendi. Obat penekanan kekebalan tubuh, serta pengobatan biologis.

Terapi Rehabilitasi untuk Penderita Rheumatoid Arthritis

Terapi rheumatoid arthritis

Pilihan terapi rheumatoid arthritis

Keseimbangan antara istirahat dan olahraga sangat penting dalam terapi rheumatoid arthritis. Sewaktu flare-up, yaitu memburuknya radang sendi, tindakan yang terbaik adalah untuk mengistirahatkan sendi yang meradang. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan sementara tongkat atau joint splints, yaitu perangkat agar sendi tidak dapat bergerak.

Baca juga : Carpal tunnel syndrome

Ketika radang sendi berkurang, program panduan olahraga perlu untuk mempertahankan fleksibilitas sendi dan memperkuat otot-otot yang mengelilingi sendi. Rentang gerakan olahraga harus secara teratur untuk menjaga mobilitas sendi.

Pada lanjut usia yang mengalami RA, jika tidak melakukan istirahat, maka penyakit ini akan berkembang menjadi beberapa tahap, yaitu:

  • Terdapat radang sendi dengan pembengkakan membran sinovial dan kelebihan produksi cairan sinovial.
  • Secara radiologis, kerusakan tulang pipih atau tulang rawan dapat terlihat. Pasien mungkin mengalami keterbatasan gerak tetapi tidak ada deformitas sendi.
  • Jaringan ikat fibrosa yang keras menggantikan pannus, sehingga mengurangi ruang gerak sendi.
  • Ankilosis fibrosa mengakibatkan penurunan gerakan sendi, perubahan kesejajaran tubuh, dan deformitas.
  • Secara radiologis terlihat adanya kerusakan kartilago dan tulang.
  • Ketika jaringan fibrosa mengalami kalsifikasi, ankilosis tulang dapat mengakibatkan terjadinya imobilisasi sendi secara total.
  • Atrofi otot yang meluas dan luka pada jaringan lunak seperti medula-nodula.

Bedah pada RA

Ketika kerusakan sendi dari rheumatoid arthritis telah parah atau nyeri yang tidak bisa dikendalikan dengan obat-obatan, maka operasi mungkin menjadi pilihan untuk membantu memulihkan fungsi sendi yang rusak.

Informasi & Pendaftaran Telepon 021-7919-6999

 

Meski sampai saat ini belum ada obat yang mampu sebagai terapi utama rheumatoid arthritis secara menyeluruh, namun pengobatan dini yang bersifat agresif telah terbukti membantu mencegah kecacatan.

Tinggalkan Balasan

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini