Myalgia adalah istilah yang menggambarkan rasa nyeri otot baik yang bersifat ringan maupun berat. Nyeri otot ini bisa muncul di area tubuh mana pun, seperti leher, pundak, lengan, punggung, pinggang, paha hingga betis sekalipun.
Ada yang merasakan nyeri otot selama atau setelah menjalani aktivitas tertentu, misalnya pada lengan saat seusai angkat beban berat. Nyeri pada leher, pundak dan pinggang setelah duduk lama dalam posisi yang salah. Walaupun kebanyakan nyeri otot biasanya hilang dalam waktu singkat, dalam beberapa kasus dapat berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
Myalgia sendiri berasal dari bahasa Yunani, myo artinya adalah otot dan algos artinya nyeri.
Gejala Myalgia Adalah
Nyeri yang terasa pada pasien myalgia adalah seperti ada otot yang tertarik, dan nyeri ini berlangsung baik saat istirahat atau pun aktivitas. Kadangkala keluhan dengan pembengkakan, gejala myalgia lainnya antara lain adalah :
- Nyeri otot di satu titik atau menyebar
- Rasa sakit yang terasa tumpul atau tajam
- Nyeri ringan hingga berat bisa berlangsung singkat atau menetap
- Bila dengan demam, kemungkinan ada infeksi
- Disertai dengan nyeri sendi
- Fatigue/ kelelahan sehingga sulit melakukan aktivitas harian
- Depresi akibat nyeri nya menetap
Penyebab Nyeri Otot Mylagia
Penyebab paling sering myalgia adalah penggunaan otot yang berlebihan, cedera, dan ketegangan otot. Ini merupakan kondisi kesehatan yang bisa bersifat akut maupun kronis.
Myalgia akut biasanya muncul oleh karena:
- Cedera misalnya jatuh, terbentur.
- Tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga.
- Pemakaian otot berlebihan. Nyeri biasanya terasa di satu tempat dan mengenai beberapa otot dan area di sekitarnya.
- Influenza, yang mungkin bisa menimbulkan nyeri otot – namun jarang.
- Penyakit Lyme, oleh karena gigitan kutu.
- Defisiensi (kekurangan) vitamin dan mineral, misalnya vitamin D dan kalium.
Myalgia kronis seringkali menjadi gejala atau tanda utama adanya masalah pada musculoskeletal dan penyakit autoimun, seperti:
- Fibromyalgia, yang ditandai dengan nyeri otot menyebar dan nyerinya tajam dan/atau seperti ditusuk
- Rheumatoid arthritis, yang menyebabkan peradangan pada sendi-sendi dan nyeri otot
- Multiple sclerosis, yang ditandai dengan spasme otot
- Depresi, yang bisa menimbulkan gejala fisik seperti nyeri otot tanpa penyebab pasti
Myalgia juga bisa merupakan tanda efek samping dari obat-obatan tertentu, misalnya adalah antimikroba, obat antikolesterol, dan glukokortikoid. Selain itu, henti obat dosis tinggi secara mendadak juga bisa memicu timbulnya myalgia, misalnya adalah opioid, benzodiazepine, alkohol, kafein.
Walau jarang, kadangkala myalgia bisa menjadi tanda adanya kegawatdaruratan bila disertai dengan beberapa tanda berikut:
- Adanya retensi cairan atau tidak dapat berkemih
- Mengalami gangguan menelan
- Sulit bernapas
- Kekakuan leher
- Kelemahan otot
- Tidak dapat menggerakkan bagian yang nyeri atau kelumpuhan (paralisis)
Pemeriksaan Myalgia Adalah
Myalgia merupakan gejala bukan sebuah diagnosis. Untuk mendapatkan diagnosis penyebab dan pengobatannya, dokter akan melakukan pemeriksaan:
- Fisik untuk mengetahui lokasi nyeri, melihat kekakuan dan kelemahan otot dan menilai adanya gangguan saat berjalan dan postur tubuh
- Pemeriksaan darah untuk mengetahui kemungkinan adanya kerusakan otot, peradangan dan penyakit penyebabnya bila ada
- Pencitraan seperti rontgen dan MRI yang menggambarkan jaringan di area yang nyeri sehingga dapat membantu dokter untuk menentukan penyebabnya.
- Tes konduksi saraf untuk menilai apakah saraf-saraf yang membawa sinyal listrik ke otot berfungsi normal atau tidak, misalnya dalam kasus myositis (peradangan pada jaringan otot).
Cegah dan Atasi Myalgia
Sebagian besar myalgia dapat ditangani dengan pengobatan di rumah, misalnya:
- Mengistirahatkan area yang nyeri
- Mengonsumsi obat pereda nyeri
- Secara bergantian kompres area yang terasa nyeri dengan kompres dingin dan hangat
- Lakukan peregangan otot secara perlahan
- Tidak melakukan atau hindari aktivitas tinggi hingga nyeri sudah mereda
- Lakukan latihan seperti yoga atau meditasi untuk membantu mengatasi ketegangan otot
- Tidur yang cukup