Kabar gembira, kini ada Metode Terbaru Operasi Saraf Kejepit atau minimal invasif atau bedah minimal sayatan. Namanya Percutaneous Endoscopic Lumbar Disectomy (PELD). Terdapat dua prosedur operasi bedah minimal yang populer dan direkomendasikan pada kasus saraf kejepit yaitu mikrodistectomy dan PELD. Keduanya bertujuan menghilangkan tekanan herniasi diskus pada saraf sekitar tulang belakang.
Prosedur ini hanya mengakibatkan sayatan kecil pada kulit, memberikan manfaat dan kenyamanan pada pasien secara lebih baik di banding teknik bedah konvensional. “Selain luka sayatan yang minimal, pada pasien dengan kontra indikasi untuk dilakukan bius total, teknik ini dapat dilakukan dengan menggunakan bius lokal,” kata pakar nyeri Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
Dengan teknik itu, pasien juga tidak harus berlama-lama di rumah sakit atau klinik karena dapat juga dilakukan one day care. Seperti namanya, PELD dilakukan melalui prosedur endoskopi. Dokter akan membuat sayatan kecil di kulit sebesar 7 mm, selanjutnya masuk ke dalam menuju foramen.
“Foramen merupakan area yang kaya akan persarafan. Di lokasi ini juga tempat yang kemungkinan banyak terjadi jepitan saraf yang menimbulkan rasa nyeri pada pasien,” jelas Mahdian. PELD juga biasa disebut dengan teknik stich less surgery, karena teknik ini tidak membutuhkan jahitan setelah prosedur dilakukan. “Tidak seperti operasi lainnya, yang memerlukan jahitan di akhir prosedur,” tambah Mahdian.
Baca juga : Bahaya Saraf Kejepit
Dahulu pada teknik operasi konvensional, untuk dapat mencapai daerah saraf yang terjepit, seorang dokter harus melakukan banyak sayatan, mulai dari sayatan di kulit, sayatan di otot, sayatan atau pemotongan tulang lamina, baru kemudian meniyisihkan saraf-saraf dan terakhir mengkoreksi bantalan tulang yang menjepit. Tahapan yang harus dilakukan tadi, tentunya akan mengakibatkan trauma jaringan. “Dengan teknik endoskopi, hal ini tidak dilakukan lagi,” jelas Mahdian.
Endoskopi PELD Operasi Saraf Kejepit dengan Risiko Kecil
Teknik operasi konvensional juga mengakibatkan perdarahan yang lebih banyak, dibandingkan jika dilakukan dengan teknik endoskopi. Selain itu risiko untuk terjadinya infeksi pada teknik operasi konvensional juga lebih besar.
Pemotongan tulang lamina pada teknik konvensional dikemudian hari dapat mengakibatkan masalah instabilitas tulang hingga kekuatan tulang yang menurun. “Teknik endoskopi juga tidak perlu memotong ligamen yang berfungsi sebagai penyangga tulang,” kata Mahdian.
Risiko kambuh kembali, juga lebih kecil pada metode terbaru operasi saraf kejepit. Teknik operasi endoskopi saraf kejepit karena tidak mengganggu stabilitas tulang belakang. Dengan teknik endoskopi risiko perlengketan juga tidak ada. Lama perawatan rata-rata selama 1 – 6 hari. Tindakan PELD dilakukan dalam waktu sekitar 45 menit. Salah satu pasien saraf kejepit yang menjalani operasi PELD, Sri Partinih (54) sudah mengalami saraf kejepit selama 2 tahun.
Terakhir, saking sakitnya, Sri sampai pingsan. “Saya sudah ke mana-mana dari mulai fisioterapi dan ke berbagai dokter. Tetap enggak sembuh. Sampai terakhir 17 Agustus kemarin ketemu dokter Mahdian lalu dioperasi di RS Meilia Cibubur, saya beranikan diri katanya risikonya kecil. Dan sampai sekarang rasanya jauh lebih baik,” tutur Sri.
Operasi Syaraf Kejepit dengan Endoskopi PELD Tak Perlu Ke Luar Negeri