Bergesernya ruas tulang belakang spondilolistesis adalah salah satu penyebab timbulnya nyeri punggung bawah atau pinggang. Spondilolistesis terjadi saat sebagian ruas tulang belakang mengalami pergeseran dari titik semula.
Kata spondilolistesis ini terdiri dari kata ‘spondylo’ artinya tulang belakang dan ‘listhesis’ yang artinya bergeser. Spondilolistesis berasal dari bahasa Yunani. Jadi spondilolistesis adalah bergesernya korpus vertebra (biasanya ke arah depan) dari tulang belakang di bawahnya.
Pergeseran tulang belakang ini biasanya terjadi di area bertemunya tulang lumbar (pinggang) dan sacrum atau lumbosacral yaitu tulang belakang L4-L5 dan/atau L3-L4 di atas ruas tulang S1.
Seringnya di area tersebut karena beban aktivitas paling besar ada di persendian ini. Namun pergeseran ini dapat terjadi di ruas tulang belakang mana saja, bahkan dapat terjadi sekaligus pada dua atau tiga ruas dalam waktu yang bersamaan. Ruas tulang leher juga kadangkala tidak luput dari pergeseran ini.
Kenali Gejala Bergesernya Tulang Belakang
Bergesernya tulang belakang ini menimbulkan keluhan utama berupa:
- Nyeri punggung bawah atau pinggang hingga ke kedua paha belakang atau nyeri bokong
- Kelemahan otot tungkai bawah atau kaki.
- Punggung terasa kaku.
- Nyeri saat membungkuk.
- Otot hamstring terasa kaku.
- Kaki terasa kebas/ baal atau kesemutan.
- Tidak dapat duduk/ berdiri dalam waktu lama dan berjalan jauh.
Keluhan ini terasa lebih ringan atau reda saat beristirahat. Keluhan ini bila dibiarkan dapat mengganggu kenyamanan Anda dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas harian Anda.
Kebanyakan kasus spondilolistesis tidak menimbulkan gejala. Jika Anda merasakan nyeri yang menjalar hingga kaki kemungkinan bisa karena adanya kompresi atau jepitan saraf di tulang belakang akibat bergesernya tulang belakang.
Penyebab Spondilolistesis Itu Apa?
Akibat terlalu bekerja berat merupakan salah satu penyebab utama timbulnya spondilolistesis pada atlet muda misalnya gymnastic, angkat besi, pemain bola.
Seiring dengan proses penuaan, tulang belakang dapat mengalami degenerasi sehingga tulang belakang menipis dan rentan bergeser.
Jenis spondilolistesis:
- Kongenital atau genetik, bila ada kelainan bawaan bentuk tulang belakang sejak bayi, misalnya tulang belakang yang tidak sejajar dapat meningkatkan risiko mengalami pergeseran di kemudian hari.
- Ismus yang terjadi akibat spondilolisis atau adanya fraktur atau keretakan pada tulang belakang.
- Degeneratif adalah jenis spondilolistesis yang paling sering terjadi. Jenis ini penyebabnya adalah proses penuaan atau usia karena kadar air bantalan sendi akan semakin berkurang atau menurun.
- Traumatik, akibat cedera.
- Patologis bila bergesernya tulang belakang oleh adanya tumor atau kerapuhan tulang (osteoporosis).
- Pascaoperasi tertentu sehingga menyebabkan pergeseran tulang belakang.
Pemeriksaan yang Dilakukan
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang akan dibantu dengan hasil pemeriksaan radiologis seperti MRI.
MRI dapat membantu dokter menentukan penyebabnya jika ada kerusakan pada bantalan tulang antarruas tulang belakang atau bergesernya tulang belakang ini menjepit atau menekan saraf di sekitarnya sehingga menyebabkan syaraf kejepit yang menjadi penyebab nyeri yang Anda rasakan.
Pengobatan Spondilolistesis
Pengobatan atau penanganan kondisi ini bergantung pada derajat atau berat ringannya pergeseran, gejala, usia dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Penanganannya dapat meliputi:
- Istirahat tidak melakukan aktivitas atau olahraga berat.
- Obat anti nyeri anti inflamasi yang telah diresepkan dokter.
- Injeksi steroid.
- Program terapi fisik atau rehabilitasi medik. Latihan fisik ini dapat membantu memperkuat otot-otot di perut dan punggung bawah/pinggang. Latihan secara rutin setiap hari dapat juga membantu meredakan nyerinya setelah beberapa minggu.
- Korset yang dapat membantu tulang belakang lebih stabil dan dapat membatasi gerakan yang berlebihan agar tidak memperburuk pergeseran tulang. Korset yang sesuai, sebaiknya setelah melakukan konsultasi dengan dokter.
Bila keluhan Anda masih berlangsung, kemungkinan memerlukan penanganan lebih lanjut yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri akibat syaraf kejepit dan menstabilkan ruas tulang belakang sehingga aktivitas Anda menjadi nyaman kembali.
Teknologi endoskopi PELD dapat menjadi salah satu opsi untuk menangani syaraf kejepit. Percutaneous endoscopic lumbar discectomy atau PELD ini dapat dilakukan tanpa rawat inap dan proses pemulihannya lebih cepat karena hanya memerlukan sayatan sekitar 7 mm dan dilakukan dengan bius lokal saja.
Program latihan fisik atau rehabilitasi medik akan disusun oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (SpKFR) dan akan disesuaikan dengan kondisi pasien masing-masing.
Untuk membantu meredakan nyeri, dokter rehab medik kemungkinan akan menganjurkan untuk beberapa hal berikut :
- Kompres hangat. Kompres hangat dapat membantu memperbaiki aliran darah ke tempat yang terasa nyeri sehingga dapat membantu meredakan nyeri.
- Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) yang akan menstimulasi otot-otot dengan arus listrik sehingga dapat memberikan manfaat dalam kekakuan otot.
- Ultrasound, dengan alat ini dapat membantu meningkatkan atau memperbaiki aliran darah, mengurangi kekakuan otot, pembengkakan dan nyeri. Alat ini bekerja dengan mengirimkan gelombang suara ke dalam jaringan otot sehingga memperbaiki sirkulasi darah dan membantu proses pemulihan.
Cegah Spondilolistesis
Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya spondilolistesis, beberapa hal tersebut antara lain adalah ;
- Lakukan olahraga secara teratur untuk membantu memperkuat otot-otot punggung dan perut.
- Menjaga berat badan tetap seimbang karena berat yang berlebihan dapat membebani tulang belakang.
- Agar tulang tetap sehat dan kuat, makan makanan sehat yang mengandung keragaman nutrisi dan vitamin untuk tubuh.