Benarkah Main HP Terlalu Lama Bisa Sebabkan Saraf Kejepit? Ini Penjelasannya

Mungkin selama ini Anda belum menyadari jika bermain handphone (HP) yang terlalu lama bisa berakibat saraf kejepit. Saat ini, hampir semua orang mulai dari anak-anak hingga dewasa menggunakan gadget di manapun, baik di rumah, kantor, saat berjalan, bahkan saat berkendara. Kebiasaan menggunakan gadget seperti HP, tablet, komputer, ataupun laptop membuat leher, bahu hingga pergelangan tangan terasa nyeri, kaku, atau meradang. Peradangan dan rasa nyeri berkepanjangan ternyata bisa menjadi tanda kalau Anda terkena saraf kejepit.

Penyebab Keluhan Nyeri Leher

Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, saat ini ditemukan banyak fenomena kasus pasien yang mengalami nyeri di sekitar leher dan bahu. Jumlah pasien dengan keluhan ini terus bertambah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Penyebab umumnya yaitu karena terjadinya perubahan gaya hidup atau lifestyle yang kita jalankan sekarang.

Sudah tidak asing lagi, kalau kita sebagai individu tak bisa terlepas dari gadget, seperti HP ataupun laptop. Ketika kita menggunakan perangkat ini, biasanya selalu dalam posisi menunduk. Saat duduk, leher mendapat tekanan dari posisi menunduk sehingga menimbulkan rasa sakit pada leher.

Keluhan nyeri leher ini biasanya terjadi pada usia-usia produktif, yaitu di usia belasan hingga 40 tahun. Umumnya, sakit leher ini terbagi menjadi dua yaitu nyeri sendi dan nyeri otot.

Rasa nyeri yang berkepanjangan bisa menjadi tanda jika Anda mengalami saraf kejepit. Saraf kejepit bisa terjadi karena adanya bantalan sendi yang keluar dan menonjol sehingga menyebabkan tekanan pada saraf di sekitarnya. Kondisi ini bisa ditandai dengan mati rasa atau kebas, kesemutan pada bagian yang terkena, nyeri yang menjalar keluar, dan kelemahan otot.

Saraf Kejepit Akibat Posisi yang Salah

Radang sendi atau artritis leher ini terjadi karena posisi duduk yang salah, aktivitas berlebihan atau sering mengangkat beban berat, dapat menyebabkan sendi leher meradang. Bahkan, aktivitas seperti membunyikan leher berulang-ulang hingga terdengar suara “krek” bisa menyebabkan peradangan pada sendi.

Artritis leher lama kelaman bisa mengakibatkan spasme atau kekakuan leher. Peradangan dan pembengkakan pada sendi yang tidak tertangani segera bisa menyebabkan nyeri berkepanjangan dan saraf kejepit.

Selain saraf kejepit leher, bermain HP terlalu lama dan dengan posisi yang salah seperti juga bisa mengakibatkan cubital tunnel syndrome dan carpal tunnel syndrome. Jika Anda duduk dan terlalu lama menekuk siku atau menyenderkan siku ke gagang kursi terus-menerus, maka bisa mengakibatkan cubital tunnel syndrome.

Cubital tunnel syndrome adalah suatu kondisi yang terjadi akibat adanya tekanan atau peregangan pada saraf ulnaris. Saraf ulnaris terdapat pada lengan bawah di dekat siku. Kondisi ini menyebabkan mati rasa atau kebas pada jari manis dan jari kelingking, rasa nyeri di lengan bawah, serta kelemahan otot tangan.

Sedangkan, carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi karena adanya tekanan atau himpitan pada saraf pergelangan tangan. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, kesemutan atau kelemahan otot tangan ataupun pergelangan tangan.

Penanganan Saraf Kejepit oleh Dokter Spesialis Bedah Saraf

Untuk tahap awal pemeriksaan, biasanya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda serta gejalanya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan mungkin Anda juga memerlukan pemeriksaan penunjang seperti Rontgen atau MRI.

Jika Anda terdiagnosa mengalami saraf kejepit yang ringan, dokter akan memberikan obat-obatan penghilang nyeri. Obat-obatan ini bisa berupa obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen, kortikosteroid dengan cara oral atau suntik, ataupun obat anti konsulvan seperti carbamazepine.

Apabila obat-obatan ini tidak juga menghilangkan nyeri, dan saraf kejepit bertambah parah, maka dokter akan merekomendasikan pengobatan lainnya.

Salah satu metode pengobatan terbaik di Klinik Lamina Pain and Spine Center yaitu dengan menggunakan teknik endoskopi tulang belakang seperti Percutaneous Endoscopic Cervical Disectomy (PECD). Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, PECD menggunakan dua pendekatan yaitu anterior (depan) dan posterior (belakang). Kedua teknik ini bertujuan untuk mengangkat atau menghilangkan bantalan sendi pada ruas tulang belakang yang menekan saraf.

Dengan bantuan kamera kecil dan alat lainnya yang dimasukkan ke dalam tulang belakang, dokter dapat melihat dengan jelas lokasi saraf yang terjepit melalui layar monitor yang terhubung. Sehingga teknik ini lebih aman dan hanya memerlukan luka sayatan minimal sekitar 4mm. Keunggulan lainnya dari PECD, yaitu proses tindakan relatif singkat, kerusakan jaringan minimal dan masa penyembuhan lebih cepat. Anda juga hanya akan mendapatkan bius lokal sehingga bisa langsung pulang setelah dokter melakukan observasi pasca tindakan dan tidak memerlukan rawat inap.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Care Line Officer klinik Lamina pada nomor yang tertera di website. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim dokter spesialis bedah saraf di Lamina untuk penanganan saraf kejepit yang tepat.

Baca juga: Alami Kesemutan, Awas Gejala Saraf Kejepit Leher

Tinggalkan Balasan

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini