Tahukah Anda jika tingkat rasa nyeri seseorang berbeda satu dengan yang lainnya? Rasa nyeri akut maupun kronis merupakan gejala yang umum terjadi saat seseorang terkena penyakit. Namun, tak semua orang memiliki toleransi yang sama terhadap rasa sakit, oleh karena itu, dokter biasanya menggunakan instrumen skala nyeri untuk mengukur rasa sakit pasien.
Skala nyeri berfungsi sebagai alat untuk membantu dokter dalam membuat diagnosis yang akurat, menentukan pengobatan yang tepat dan mengukur efektivitas pengobatan. Selain itu, penilaian dengan skala nyeri juga dapat membantu mengetahui lama dan jenis nyeri yang Anda rasakan.
Skala nyeri ini dapat diterapkan pada pasien dari segala usia, mulai dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa. Cara mengukur skala nyeri yaitu dengan menggunakan angka, gambar, maupun penjelasan rinci dalam berbagai dimensi.
Lantas, apa saja jenis skala nyeri yang sering digunakan? Berikut penjelasannya.
Tingkatan Nyeri Menurut WHO
Menurut Prof.dr.Darto Satoto, Sp.AN (K), ada tiga tingkatan nyeri berdasarkan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tingkatan nyeri ini terbagi menjadi:
Mild pain (skala nyeri ringan)
Mild to moderate pain (ringan – sedang)
Moderate to severe pain (sedang – parah)
Severe to very severe pain (parah – sangat parah)
Untuk nyeri ringan dokter umumnya meresepkan obat parasetamol atau analgesik untuk meredakan nyeri. Jika nyeri bertambah, dokter tetap akan memberikan parasetamol/ analgesik dengan tambahan obat tramadol. Selanjutnya, dokter akan memberikan opiat seperti morphin jika nyeri semakin parah.
Jenis-jenis Skala Nyeri
Ada sekitar 10 jenis skala nyeri dan umumnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
• Numerical Rating Scales (NRS)
Cara ini merupakan skala nyeri yang paling sering dokter gunakan bagi pasien yang berusia di atas 9 tahun. Umumnya dokter akan meminta pasien untuk menilai rasa sakit dengan menggunakan angka 0-10 atau 0-5. Berikut penjelasan singkatnya:
– 0 : tidak nyeri – 1-3: nyeri ringan – 4-6: nyeri sedang – 7-10: nyeri berat
• Visual Analog Scale (VAS)
Skala nyeri ini menggunakan garis sepanjang 10 cm pada selembar kertas, dengan ujung garis sebelah kiri yang bertuliskan “tidak sakit” dan di ujung lainnya tertulis “sangat sakit”.
Kemudian dokter akan meminta pasien memberikan tanda berupa titik atau X pada garis tersebut untuk mengukur intensitas rasa sakitnya. Selanjutnya dokter akan mengukur garisnya untuk menghitung skor rasa sakit yang pasien rasakan.
• Categorical Scales
Skala untuk mengukur intensitas nyeri ini terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:
– Tidak Sakit – Sakit ringan – Sedang – Sakit parah – Sangat sakit – Sangat amat sakit
Untuk mengukur skala nyeri pada anak, kategorinya menjadi kata-kata yang lebih mudah dipahami dengan ekspresi wajah yang sesuai, pada masing-masing kategori.
Catatan dari Lamina
Memang, berbagai skala nyeri ini bisa dokter gunakan untuk menilai tingkat nyeri pada pasien. Penilaian ini cukup membantu dokter dalam menegakkan diagnosa penyakit dan merencanakan pengobatan yang sesuai bagi pasien. Namun, yang juga perlu diingat adalah skala nyeri ini bukanlah alat utama untuk melakukan pemeriksaan, namun ini hanyalah instrumen pelengkap selain pemeriksaan fisik dan gejala lainnya secara keseluruhan.
Jadi, apabila Anda merasakan nyeri yang sangat mengganggu hingga kesulitan beraktivitas, berkonsultasilah lebih lanjut dengan dokter ahli di Klinik Lamina Pain and Spine Center.
Sebagai klinik yang khusus menangani masalah nyeri dan tulang belakang, Lamina Pain and Spine Center selalu siap membantu Anda dalam mengatasi segala permasalahan nyeri.
Silakan menghubungi nomor whatsapp di 0811-1443-599 atau call center Lamina di 021-7919 6999.
Yuk, jangan takut nyeri bertambah parah dan segera lakukan pengobatan yang tepat hanya di Lamina Pain and Spine Center!