Klinik Lamina Pain and Spine Center merupakan pusat pelayanan masalah nyeri dan tulang belakang atau tempat pengobatan syaraf kejepit di Jakarta yang berpengalaman. Selama ini keluhan nyeri dan masalah tulang belakang, menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan beraktivitas, bahkan jika telat mendapatkan penanganan, dapat menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya. Kendati demikian, masih ada sebagian masyarakat ketika mengalami kondisi ini merasa takut untuk melakukan pengobatan secara medis karena takut jika harus melakukan prosedur operasi besar. Ketakutan inilah yang kemudian menjadi salah satu perhatian penting dalam layanan di klinik Lamina Pain and Spine Center.
Sebagai pusat pengobatan syaraf kejepit di Jakarta, Lamina Pain and Spine Center menggunakan endoskopi tulang belakang dengan teknik minimal invasif sebagai penanganan saraf terjepit. Sejak beberapa tahun terakhir penggunaan pembedahan minimal invasif untuk tulang belakang semakin banyak dipertimbangkan karena memiliki risiko kerusakan jaringan dan trauma yang minimal, biaya pengobatan lebih rendah, serta penurunan kebutuhan rawat inap. Selain menggunakan teknik minimal invasif , penanganan syaraf kejepit dilakukan oleh dokter spesialis bedah berpengalaman. Hal inilah yang mungkin bisa menjadi pertimbangan pasien saat memilih tempat pengobatan syaraf kejepit di Jakarta.
Baca Juga: Dokter Syaraf Kejepit Yang Bagus Adalah Dokter Spesialis
Syaraf Kejepit Adalah…
Syaraf kejepit adalah kondisi saat bantalan antar-tulang belakang menonjol sehinggan menekan saraf sekitarnya. Kondisi ini dalam istilah medisnya dikenal sebagai hernia nucleus pulposus (HNP). Saat mengalami kondisi ini, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Prevalensi terjadinya kasus HNP pada beberapa negara berkembang sekitar 15-20% dari total populasi. Penyakit ini terutama menyerang pada usia 30-50 tahun dan puncaknya pada 40-45 tahun. Sementara itu, rasio HNP antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. HNP paling sering ditemukan pada tulang belakang lumbal (punggung bawah/pinggang), dan hanya sebagian kecil yang ditemukan pada tulang servikal (leher).
Menurut Jordan, Konstantinou, O’Dowd (2009), pada pasien yang berusia antara 25-55 tahun, 95% HNP terjadi pada tulang belakang lumbal pada daerah L4-L5 atau L5-S1, sedangkan L4 ke atas terjadi pada seseorang yang berusia lebih dari 55 tahun. Lebih lanjut, pada 40% pasien berusia dewasa tua, nyeri punggung bawah mengganggu aktivitas sehari-hari dan 20% penderita mengalami gangguan tidur. Selanjutnya, sebanyak 25% diantaranya membutuhkan rawat inap untuk evaluasi lebih lanjut.
Gejala Syaraf Kejepit
Gejala ini bergantung pada lokasi saraf yang terjepit, bisa pada leher, pinggang hingga bokong, namun yang paling umum adalah munculnya rasa nyeri pada area saraf yang terjepit. Terkadang, pada kondisi yang ringan bisa tidak menimbulkan gejala yang biasanya dampak dari adanya bantalan sendi hanya menonjol sedikit. Namun saat bantalan tulang yang sudah menonjol ini menekan saraf maka gejala mulai timbul dan yang paling umum adalah nyeri.
Kadang yang tergolong ringan bisa tidak menimbulkan gejala. Biasanya hal ini dampak dari adanya bantalan sendi hanya menonjol sedikit. Namun saat bantalan tulang yang sudah menonjol ini menekan saraf maka gejala mulai timbul dan yang paling umum adalah nyeri.
Nyeri biasanya bersifat tajam, seperti terbakar atau seperti tertusuk jarum. Kesemutan, baal/kebas, kelemahan otot pada saraf yang terjepit bahkan bisa juga menyebabkan kelumpuhan.
Ragam Penyebab
Bantalan tulang belakang berperan sebagai penyerap kejutan yang terdiri dari dua bagian, yaitu annulus fibrosus (cincin luar) dan nukleus pulposus (bagian isi cincin yang bersifat kenyal). Bagian nukleus pulposus inilah yang bisa bocor atau menonjol keluar yang menekan saraf sehingga memicu HNP.
Kelainan bentuk ruas tulang belakang, mengangkat beban berat dengan posisi yang tidak tepat, pernah mengalami cedera/jatuh, kegemukan, postur tubuh salah saat bekerja yang berulang dalam waktu lama merupakan beberapa faktor penyebab saraf kejepit pinggang.
Usia, tumor pada ruas tulang belakang, infeksi tuberkulosis pada tulang belakang, fraktur kompresi akibat keroposnya tulang belakang akibat osteoporosis, dan bergesernya ruas tulang belakang (spindololistesis) juga bisa menyebabkan saraf kejepit pinggang.
Cara Mencegahnya
Meskipun tidak selalu bisa mencegahnya, kamu bisa melakukan beberapa langkah pencegahan faktor risiko yang dapat memicu HNP, misalanya:
- Rutin olahraga, misalnya berenang
- Menghindari aktivitas yang memberikan beban atau tekanan pada punggung
- Menjaga berat bada ideal
- Menjaga postur tubuh saat duduk, berdiri maupun tidur
- Lakukan peregangan jika mengharuskan bekerja dengan duduk dalam waktu lama setiap 30 menit sampai 1 jam
- Menghindari merokok
Pengobatan Syaraf Kejepit di Jakarta
Seperti penyakit lainnya, mendiagnosis HNP dapat dilakukan melalui anamnesis (wawancara), pemeriksaan fisik dan neurologis, dan pemeriksaan penunjang (jika perlu) seperti MRI, CTScan. Dokter akan menyesuaikan dengan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang radiologis sehingga dapat menyusun program terapi. Pengobatan untuk mengatasi nyeri, mungkin dokter akan meresepkan obat atau bisa juga dengan menggabungkan pengobatan ini dengan program rehabilitasi medik atau fisioterapi sesuai dengan keluhan.
Jika pengobatan tersebut tidak membuahkan hasil perbaikan, kemungkinan dokter harus melakukan tindakan medis yang serius seperti operasi. Pengobatan syaraf kejepit di Jakarta, khususnya di Lamina Pain and Spine Center menggunakan PELD dan PSLD. Metode tersebut untuk menghilangkan penonjolan bantalan sendi yang menekan atau menjepit saraf tulang belakang, sehingga dapat memperbaiki keluhan yang terasa terkait saraf kejepit pinggang. Sementara itu, PECD ini untuk mengobati HNP Servikal atau syaraf kejepit leher.
Membandingkan dengan teknik operasi dulu, teknologi ini memiliki banyak keunggulan. Misalnya hanya dengan bius lokal, memerlukan sayatan yang sangat minim, waktunya lebih singkat, proses pemulihan lebih cepat.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Syaraf Kejepit Leher, Pinggang Hingga Bokong