Bagi Anda yang memiliki keluhan saraf kejepit dan telah diobati mungkin bertanya-tanya apakah saraf kejepit bisa kambuh? Sejatinya, saraf kejepit memang memerlukan penanganan yang komprehensif. Bukan hanya mengonsumsi obat pereda nyeri atau fisioterapi, namun Anda juga harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Pada beberapa kasus yang lebih parah, apabila penanganan dilakukan dengan cara yang tidak optimal, maka gejala nyeri akan berlangsung lebih lama dan kambuhan.
Penyebab Saraf Kejepit Kambuh
Saraf kejepit terjadi ketika ada bantalan lembut di ruas tulang belakang keluar dari posisi awalnya dan menonjol keluar sehingga menekan saraf. Kondisi ini bisa menimbulkan beragam gejala klinis, tergantung dari lokasi jepitan saraf, penyebab dan kondisi kesehatan secara umum.
Biasanya saraf kejepit akan menyebabkan gangguan sensorik (nyeri, kebas, kesemutan), gangguan motorik (kelemahan otot dan sendi, lumpuh) dan gangguan otonom (kesulitan mengontrol buang air kecil).
Pada kondisi yang parah, saraf kejepit harus mendapatkan penanganan yang tepat. Pasca tindakan, mungkin Anda akan merasakan nyeri sendi berkurang, pinggang bisa digerakkan perlahan, atau kesemutan yang menghilang. Namun, dalam jangka waktu tertentu, nyeri akibat saraf kejepit bisa kambuh.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebab saraf kejepit kambuh, misalnya:
- Setelah tindakan, Anda tidak beristirahat dengan cukup
- Mengangkat beban berat yang akan menambah tekanan pada tulang belakang
- Tidak menerapkan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi seimbang atau rutin berolahraga
- Tidak menjaga postur tubuh dengan baik sehingga tekanan kembali terjadi pada tulang belakang
- Melakukan gerakan berulang dan mendadak seperti memutar tubuh atau leher secara tiba-tiba
Untuk mencegah kambuhnya saraf kejepit, sebaiknya hindari hal-hal yang dapat memicunya. Lakukan aktivitas ringan yang tidak menambah tekanan pada tulang belakang sehingga fleksibilitasnya tetap terjaga.
Cara Meredakan Nyeri Saraf Kejepit
Di samping menjalani penanganan sesuai saran dokter spesialis bedah saraf, Anda bisa mencoba hal-hal berikut ini untuk meredakan nyerinya, antara lain:
- Mengoleskan krim hangat di area tubuh yang terasa nyeri atau kram
- Rutin melakukan peregangan ringan untuk menguatkan otot sekitar tulang belakang, misalnya dengan berenang atau yoga
- Berisitirahat dengan teratur dan jangan gunakan alas tidur yang terlalu keras dan juga jangan yang terlalu empuk
- Jaga postur tubuh kala beraktivitas
- Jaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi neurotropik seperti vitamin B kompleks, kalsium, magnesium atau kalium
- Perbanyak relaksasi agar tubuh lebih bugar
Penanganan yang Efektif Hilangkan Nyeri Saraf Kejepit
Jika Anda khawatir dengan operasi bedah terbuka, maka salah satu solusi pengobatan yang tepat adalah dengan St.Cox Catheter.
St.Cox Catheter merupakan jenis epidural catheter yang dilakukan tanpa melakukan bedah terbuka. Alat kateter berukuran mikro ini bekerja dengan cara dimasukkan ke rongga epidural di tulang belakang untuk menghantarkan obat khusus. Obat-obatan ini akan membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang Anda alami akibat saraf kejepit.
Kelebihan dari metode ini yaitu minim risiko komplikasi, waktu tindakan hanya sekitar 45menit, hanya dibius lokal, tanpa rawat inap, dan proses penyembuhan yang lebih cepat.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai saraf kejepit dan St.Cox Catheter, Anda bisa menghubungi nomor 021-7919-6999. Atau chat kami via whatsapp ke nomor 0811-1443-599.
Lamina juga menyediakan layanan telekonsultasi bagi Anda yang terkendala jarak dan tidak bisa berkonsultasi langsung ke klinik. Dokter spesialis bedah saraf kami akan membantu memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk mengatasi saraf kejepit.
Simak video berikut tentang metode pengobatan saraf kejepit dengan St.Cox Catheter di Lamina Pain and Spine Center: