7 Kemungkinan Tersering Penyebab Nyeri Bahu Anda

JAKARTA — Bahu adalah sendi yang paling fleksibel di tubuh manusia. Terdiri dari beberapa tendon, ligamen dan otot yang saling bekerja sama saat melakukan gerakan. Saat arena bahu mengalami nyeri ada banyak kemungkinan penyebabnya. Mulai dari akibat cedera, aus umum karena proses penuaan dan peradangan.

Lebih lanjut, bahu terdiri dari tiga tulang:

  1. Humerus atau tulang lengan atas.
  2. Skapula atau tulang belikat.
  3. Klavikula atau tulang selangka.

Bagian atas lengan atas pada glenoid, ada soket bundar di bilah bahu. Satu set otot dan tendon yang disebut rotator cuff menjaga sendi bahu tetap di tempatnya dan memberikan mobilitas dan stabilitas.

Berikut beberapa masalah nyeri yang menyerang bahu, misalnya:

1. TENDINITIS

Tendinitis adalah salah satu jenis nyeri bahu yang mengacu pada masalah peradangan di tendon, atau otot-otot seperti tali yang menghubungkan dengan tulang.

Di bahu, tendinitis biasanya menyerang tendon rotator cuff atau yang menghubungkan bilah bahu ke bicep. Peradangan pada tendon-tendon ini dapat menyebabkan rasa sakit di sekitar sendi bahu. Kulit di area ini mungkin tampak memerah dan bengkak.

Baca juga : Tendonitis

Berbagai masalah penyebab nyeri bahu

Ilustrasi : Berbagai masalah penyebab nyeri bahu

Tendinitis dapat bersifat akut atau kronis. Tendinitis akut biasanya merupakan akibat dari cedera atau penggunaan sendi bahu yang berlebihan. Kondisi yang mempengaruhi tulang, seperti radang sendi, dapat menyebabkan tendinitis kronis.

Pengobatan dilakukan dengan mengistirahatkan sendi secara total. Kompres dingin area yang terdampak tendonitis selama 20 menit beberapa kali dalam sehari untuk meringankan nyeri. Penting untuk membungkus es dengan handuk dan tidak kontak secara langsung ke kulit yang terdampak. Penggunaan obat antiperadangan antisteroid yang dijual bebas bisa dipakai untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.

2. BURSITIS

Bursitis mengacu pada inflamasi pada bursae, yaitu kantung kecil berisi cairan atau lendir yang bertindak sebagai bantalan antara tulang dan jaringan lunak pada persendian.

Bursitis biasanya hasil dari cedera, terlalu sering digunakan, dan gerakan sendi yang berulang. Namun, infeksi dan kondisi peradangan seperti radang sendi dan asam urat juga dapat menyebabkan peradangan pada bursae.

Peradangan bursae antara manset rotator dan tulang belikat disebut bursitis subakromial. Pada rotator cuff, bursitis terkadang dapat berkembang bersamaan dengan tendinitis. Bursitis di bahu dapat menyebabkan nyeri dan nyeri yang dapat membatasi pergerakan lengan dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.

Pengobatan dapat sering dilakukan di rumah dengan beristirahat, mengompreskan es, dan minum obat nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau aspirin.

Untuk orang-orang dengan radang bursae, dokter dapat merekomendasikan injeksi steroid atau menjalani prosedur pengeluaran cairan dari dalam bursae. Jika bursitis disebabkan oleh infeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik. Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat bursae yang terkena dampak.

3. TENDON ROBEK

Tendon terkadang dapat pecah atau sobek. Kerusakan ini mungkin sebagian, atau dapat sepenuhnya terlepas dari tulang. Tendon robek dapat terjadi akibat cedera, terlalu sering digunakan, dan keausan umum pada bahu seiring bertambahnya usia seseorang.

Di bahu, robekan ini biasanya mempengaruhi tendon rotator cuff dan biceps. Robekan tendon dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kelemahan atau mobilitas berkurang di lengan.

  • Orang biasanya dapat mengobati robekan tendon di bahu di rumah dengan:
  • Mengistirahatkan bahu dan menghindari kegiatan yang dapat memperburuk gejala.
  • Kompres es ke area tersebut selama 20 menit beberapa kali setiap hari
  • Minum obat antinyeri yang dijual bebas.
  • Dokter mungkin menyarankan mencoba latihan penguatan atau terapi fisik.
  • Jika robekan tendon tidak membaik dengan perawatan ini, dokter dapat merekomendasikan suntikan steroid atau operasi.

4. TUMBUKAN BAHU

Tumbukan bahu mengacu pada ketika bagian atas bilah bahu, atau akromion, bergesekan dengan tendon rotator manset dan bursae ketika seseorang mengangkat lengan mereka.
Tumbukan ini dapat membatasi gerakan, menyebabkan rasa sakit dan kelemahan pada lengan, dan menyebabkan radang kandung lendir atau bursae dan tendinitis.

Perawatan untuk tumbukan bahu biasanya melibatkan istirahat, minum obat anti nyeri antisteroid yang dijual bebas dan terapi fisik atau terapi okupasi. Namun, mungkin perlu beberapa minggu atau bulan untuk gejala membaik. Jika tidak ada respon terhadap perawatan sama sekali, dokter dapat merekomendasikan suntikan steroid atau pembedahan.

5. DISLOKASI

Dislokasi total terjadi ketika tulang keluar sepenuhnya dari soket. Subluksasi mengacu pada ketika tulang hanya sebagian keluar dari soket. Dislokasi bahu bisa sangat menyakitkan dan biasanya membuat lengan sama sekali tak bisa digerakkan. Bahu juga mungkin tampak cacat, atau mungkin ada tonjolan di bawah kulit di mana tulang telah keluar dari tempatnya.

Dislokasi bahu biasanya terjadi karena cedera, seperti karena kontak fisik saat olahraga. Dislokasi dapat merusak jaringan ikat dan sekitarnya, yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap dislokasi di masa depan. Dokter menyebut dislokasi bahu yang berulang sebagai ketidakstabilan bahu kronis.

Penderika dislokasi bahu harus segera dilarikan ke rumah sakit. Jangan mencoba untuk menarik bahu kembali ke tempatnya sendiri, karena ini dapat merusak sendi atau jaringan di sekitarnya. Setelah ahli medis memindahkan tulang kembali ke soketnya, bahu yang terkilir dapat memakan waktu beberapa bulan untuk sepenuhnya pulih.

Pilihan pengobatan biasanya termasuk istirahat, minum obat antinyeri nonsteroid dan melakukan terapi fisik untuk memperkuat otot bahu. Mungkin memerlukan pembedahan, terutama jika itu berulang.

6. OSTEOARTHRITIS

Osteoarthritis adalah kondisi degenerartif di mana cartilage atau tulang rawan pada sendi secara berangsung retak. Hal ini biasanya menyerang lutut, pinggul dan tangan. Tapi bisa juga menyerang sendi apapun dalam tubuh. Termasuk bahu.

Gejala osteoarthritis biasanya akan semakin buruk seiring waktu termasuk munculnya pembengkakan, nyeri, kekakuan,m dan berkurangnya kemampuan gerak pada sendi. Pengidap biasanya akan merasakan sensasi seperti ada gilasan saat menggerakkan bahu mereka.

Penyebab osteoarthritis bisa karena cedera di masa lalu atau karena proses penuaan yang wajar terjadi. Untuk pengobatan, hingga saat ini tak ada obat yang secara langsung menyembuhkan kondisi ini. Sehingga penanganan yang bisa diberikan lebih berfokus pada menghilangkan gejala, meningkatkan mobilitas, dan memperlambat perkembangan kondisi.

Opsi perawatan termasuk:

  • Modifikasi aktivitas harian untuk mengurangi rasa sakit
  • Terapi fisik atau terapi okupasi untuk memperkuat dan meregangkan otot-otot yang menopang bahu.
  • Kompres es atau bantal panas selama 20 menit dua atau tiga kali sehari untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan peradangan.
  • Menggunakan obat-obatan yang dijual bebas termasuk krim dan salep penghilang rasa sakit
  • Injeksi steroid ke dalam sendi bahu yang bisa dilakukan di Klinik LAMINA.
  • Menjalani jenis operasi yang disebut artroplasti bahu total.

7. FRAKTUR ATAU PATAH TULANG

JIka cedera keras di bahu terasa sangat menganggu ada kemungkinan yang terjadi adalah tulang retak atau patah. Tulang retak sangat mungkin menyebabkan nyeri yang berat, pembengkakak dan memar. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas olahraga, hatuh, kecelakaan
motor.

Jika Anda mencurigai ada keretakkan tulang bahu, jangan tunda lagi segeralah memeriksakan diri ke dokter melalui jalur gawat darurat. Anda mungkin diminta menggunakan pengumban atau kain gendongan lengan selama beberapa pekan hingga tulang tumbuh kembali

Mungkin pula dokter menyarankan operasi dan memasang pen. Bisa pula dokter menyarankan bedah total tulang bahu. Usai penanganan dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk mengikuti fisioterapi sampai sembuh total.

PEMERIKSAAN MANDIRI

Biasanya langkah pertama untuk menangani bahu adalah dengan mengistirahatkan total. Kemudian membuat penyesuaian aktivitas sehari-hari, untuk mengurangi penggunaan sendi semaksimal mungkin. Sekaligus juga meredakan nyerinya. Pengidap nyeri sendi juga bisa menggunakan obat pereda nyeri yang sekaligus untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya ibuprofen atau acetaminophen.

Lakukan peregangan dan latihan ringan pada bahu agar bisa lebih leluasa saat harus mulai beraktivitas sehari-hari, jika nyeri akibat cedera. American Academy of Orthopaedic Surgeons merekomendasikan peregangan pendulum dan crossover. Lakukan gerakan ini jika mungkin 5-6 hari per minggu, hingga bahu benar-benar sembuh kembali.

Peregangan pendulum :

  • Condongkan tubuh ke depan dan letakkan satu tangan di atas meja, dengan tangan lainnya tergantung bebas di samping.
  • Jaga agar lutut tetap relaks dan punggung lurus.
  • Perlahan ayunkan lengan bebas ke depan dan ke belakang.
  • Kemudian ayunkan lengan dari sisi ke sisi.
  • Akhirnya, ayunkan lengan dengan gerakan memutar.
  • Lakukan 10 dari setiap jenis ayunan, lalu lakukan pada lengan yang lain dan ulangi.

Peregangan crossover:

  • Pastikan bahu dalam kondisi relaks
  • Bawa satu tangan ke atas dan rentangkan secara horizontal melewati dada, tarik sejauh mungkin.
  • Pegang lengan atas, bukan siku, dengan lengan lainnya.
  • Tahan regangan ini selama 30 detik.
  • Lakukan empat pengulangan di setiap sisi. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini

Jadwal Praktik


Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS

Senin   : 13:00 - Selesai
Rabu    : 13:00 - Selesai
Jumat  : 13:00 - Selesai


Dr. Bismo Nugroho, SpBS

Rabu    : 14:30 - 17:00
Kamis  : 14:00 - 17:00


Dr. Victorio, SpBS, FINPS

Selasa  : 17:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 18:00


Dr. Faisal, M.Ked (Neurosurg), Sp.BS

Senin    : 10:00 - 13:00
Selasa   : 10:00 - 13:00
Rabu     : 10:00 - 13:00
Kamis   : 10:00 - 13:00
Jumat   : 10:00 - 13:00


Prof. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR

Selasa   : 10:00 - 16:00
Kamis   : 10:00 - 16:00


Dr. Nelfidayani, SpKFR

Selasa   : 16:00 - 20:00
Kamis   : 16:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 20:00


Dr. Rifalisanto, SpKFR

Senin   : 10:00 - 15:00
Rabu     : 10:00 - 14:00
Jumat  : 10:00 - 12:00


dr. Ratih Puspa, Sp.N

Selasa     : 17:00 - 20:00
Kamis     : 17:00 - 20:00