Syaraf kejepit bisa jadi penyebab disfungsi ereksi pada laki-laki, terutama bila kondisi syaraf kejepitnya tidak tertangani dengan baik. Itu sebabnya syaraf kejepit perlu dikenali gejala dan penyebabnya, serta mendapatkan penanganan yang tepat.
Seperti kita ketahui, tulang belakang memegang peran yang penting sekali, yaitu sebagai ‘penjaga’ tubuh agar tetap tegak dan juga sebagai pelindung persarafan yang ada di sepanjang tulang belakang.
Antar tulang belakang terdapat bantalan sendi – bentuknya seperti jel – yang bekerja sebagai alat peredam goncangan (shock absorber) dan menjaga tulang di area tersebut tidak saling bergesekan.
Bantalan tulang ini disebut juga nukleus pulposus, yang bila menonjol atau merembes keluar dari cincinnya, disebut dengan herniasi nukleus pulposus (HNP) atau syaraf kejepit yang dapat menimbulkan nyeri.
Selain nyeri, pada laki-laki yang mengalami syaraf kejepit bisa mengalami gangguan ereksi atau penyebab disfungsi ereksi.
Saraf tulang belakang terdiri dari saraf-saraf atau bundel serat saraf yang memanjang ke bawah hingga punggung bawah dan berfungsi sebagai ‘jembatan’ agar pesan dari otak ke berbagai area tubuh tersampaikan. Serta terkirim dengan baik, sehingga memungkinkan pergerakan atau aktivitas seluruh organ berlangsung dengan baik.
Mengingat saraf tulang belakang ini sebagai ‘kurir’ penyampai pesan. Maka saat terjadi cedera pada area ini dapat menyebabkan gangguan persarafan dan fungsi area tubuh tertentu dapat juga terganggu.
Cedera, Syaraf Kejepit Dan Disfungsi Ereksi
Cedera pada tulang belakang yang sampai mengenai persarafan area itu bisa oleh jatuh atau kecelakaan kendaraan dan lainnya.
Trauma bisa mengganggu penyampaian informasi baik yang dari otak maupun yang menuju ke otak, sehingga berisiko menimbulkan penurunan kemampuan pada gerakan (motorik) dan pada ‘rasa’ (sensorik).
Cedera ringan mungkin belum berdampak pada persarafan baik sensorik atau motorik. Namun pada cedera saraf tulang belakang yang berat, dapat terjadi kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri, kelemahan, mati rasa, dan paralisis mendadak atau lumpuh. Dan sebagai penyebab disfungsi ereksi.
Nyeri pada tulang belakang sebaiknya tidak Anda anggap sepele. Nyeri di area ini penyebabnya sangat multifaktor, seperti:
- Proses penuaan yang menyebabkan perubahan degeneratif tulang belakang
- Cedera secara bertahap pada otot-otot punggung bagian bawah akibat postur yang tidak baik saat beraktivitas atau bekerja
- Teknik mengangkat beban berat yang tidak benar atau penggunaan berlebihan yang kronis
- Kelebihan berat badan (obesitas)
- Penyakit tertentu, misalnya tumor, infeksi TB pada tulang belakang
- Peradangan sendi
- HNP atau syaraf kejepit
Kenali Tanda dan Gejala Cedera Saraf Tulang Belakang
Secara umum, gejala berikut bisa muncul akibat cedera saraf tulang belakang:
- Nyeri seperti tertusuk atau terbakar
- Kebas/baal
- Kesemutan
- Sulit mengontrol buang air besar atau buang air kecil
- Kesulitan berjalan atau lumpuh
- Hilangnya kemampuan
- Kekakuan
- Terganggunya aktivitas seksual atau sebagai penyebab disfungsi ereksi (DE) pada laki-laki
Ada kondisi medis tertentu yaitu sindrom cauda equina oleh tekanan pada sekumpulan akar saraf (cauda equina) di bagian bawah saraf tulang belakang.
Selain cedera (akibat jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor) dan HNP, sindrom cauda equina ini juga dapat oleh luka tusuk/ tembak, peradangan sendi (spondilitis ankilosa). Tumor, komplikasi akibat kanker, efek samping obat-obatan tertentu, dan lainnya.
Akar saraf (cauda equina) ini bertanggung jawab untuk sensasi dan berperan dalam fungsi kandung kemih, usus, organ seksual, dan kaki. Itu sebabnya sindrom cauda equina perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Syaraf Kejepit Penyebab Disfungsi Ereksi (DE)
Secara tidak langsung, syaraf kejepit dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi pada laki-laki.
Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual. Kadang-kadang disebut sebagai impotensi, meskipun istilah ini sekarang lebih jarang.
DE dapat menjadi pertanda kemungkinan adanya masalah kesehatan tertentu yang menjadi penyebabnya dan perlu mendapatkan perhatian medis.
Akibat syaraf kejepit ini bisa menyebabkan mati rasa di area perineum (saddle anesthesia) antara kaki dan hilangnya sensasi saat melakukan aktivitas seksual.
Hilangnya kontrol motorik di area genital ini juga dapat membuat laki-laki tidak dapat mencapai ereksi.
Saraf penis oleh sistem saraf otonom (parasimpatik dan simpatik) dan saraf somatik (sensorik dan motorik). Serabut saraf parasimpatik yang menuju penis berasal dari segmen S2-S4 sedangkan yang simpatik berasal dari segmen T4-L2 yang bergabung dengan cabang saraf lain dan mempersarafi otot-otot penis.
Saraf sensorik pada penis yang berasal dari reseptor sensoris pada kulit dan glans penis bersatu membentuk saraf dorsalis penis yang bergabung dengan saraf perineal lain untuk membentuk nervus pudendus. Persarafan inilah yang berperan dalam timbulnya ereksi.
Untuk mendapatkan diagnosis penyebab DE ini selain dari pemeriksaan fisik, juga perlu pemeriksaan penunjang lainnya seperti rontgen, MRI, untuk melihat ada tidaknya syaraf terjepit pada tulang belakang.
Tangani Syaraf Kejepit
Penanganan disfungi ereksi bertujuan untuk menentukan penyebab dan perlakukan penanganan yang tepat terhadap penyebab utamanya, bukan hanya untuk gejalanya saja.
Bila dari hasil pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan fisik menunjukkan adanya saraf terjepit di ruas tulang belakang yang mungkin menjadi salah satu penyebabn disfungsi ereksi. Dokter akan merekomendasikan teknologi terkini atasi syaraf kejepit yaitu percutaneous endoscopic lumbar discectomy (PELD), atau percutaneous stenoscopic lumbar decompression (PSLD) atau percutaneous laser disc decompression (PLDD).
Kini fasilitas atau teknologi menangani saraf terjepit tanpa operasi ini sudah ada di Indonesia. Salah satunya adalah di Klinik Lamina dengan dokter bedah saraf yang berpengalaman di bidang nyeri dan tulang belakang.
Agar keluhan Anda teratasi, jangan ragu untuk datang berkonsultasi dengan kami. Kami juga melakukan protokol standard kesehatan selama fase new normal ini.
Kenali Penyebab Disfungsi Ereksi
Penyebab disfungsi ereksi antara lain:
- Vaskulogenik: hipertensi, diabetes melitus, hiperlipidemia
- Neurogenik: penyakit degeneratif, cedera saraf tulang belakang, HNP, tumor, polineuropati
- Anatomi: hipospadia, mikropenis, penyakit La Peyronie
- Hormonal: hipogonadisme, hipo/hipertiroid, hipo/hiperkortisol
- Obat-obatan
- Psikogenik
- Trauma/cedera