Terapi saraf kejepit merupakan suatu usaha untuk memulihkan kesesehatan, pengobatan, dan perawatan dari penyakit saraf kejepit. Jenisnya pun cukup beragam bergantung pada kondisi saraf terjepit pasien, lokasi dan tingkat keparahannya.
Saraf kejepit atau dalam istilah medis hernia nukleus pulposus (HNP), terjadi saat bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. Bagi penderita, biasanya menimbulkan beberapa keluhan seperti nyeri pinggang, sakit punggung bagian atas, atau nyeri leher. Rasa nyeri yang muncul tergantung lokasi terjadinya saraf kejepit.
Lebih lanjut, saat mengalami HNP, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa kebas, kesemutan, seoerti sensasi terbakan atau tertusk jarum. Pada beberapa kasus, penyakit saraf kejepit ini memang dapat sembuh sendirinya. Namun, jika keluhan terjadi selama berbulan-bulan dan dibiarkan begitu saja, bisa berisiko mengalami masalah kesehatan lainnya atau komplikasi. Misalnya saja kelumpuhan.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk menemukan langkah penanganan terapi saraf kejepit yang tepat untuk menghindari risiko masalah kesehatan lain dan bisa segera beraktivitas seperti biasa.
Terapi Saraf Kejepit di Lamina Pain and Spine Center
Lamina Pain and Spine Center merupakan One Stop Service untuk menangani nyeri dan masalah pada tulang belakang di Jakarta yang mengkolaborasikan beberapa bidang ilmu kedokteran yakni kedokteran fisik dan rehabilitasi, bedah saraf dan anestesi.
Hadirnya Lamina Pain and Spine Center, harapannya mampu menjadi penyedia layanan kesehatan pilihan masyarakat dalam mengatasi nyeri dan permasalahan kesehatan tulang belakang di Indonesia.
Saat pertama kali melakukan konsultasi dengan dokter, dokter akan menanyakan lebih dulu gejala yang pasien rasakan dan aktivitas yang pasien lakukan sebelum munculnya gejala. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan saraf.
Pemeriksaan saraf ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan refleks otot serta kemampuan bagian tumbuh untuk merasakan rangsangan. Bila dokter mencurigai adanya kasus HNP, maka pasien akan dokter sarankan melakukan pemeriksaan MRI.
Selanjutnya, adalah beberapa pilihan terapi saraf kejepit yang mungkin akan dokter sarankan pada pasien, seperti:
1. Obat-obatan
Pemberian obat, bisa meliputi obat pereda nyeri, pelemas otot, dan suntik kortikosteroid
2. Fisioterapi
Dokter mungkin juga menyarankan terapi fisik untuk membantu mengatasi rasa sakit akibat saraf kejepit.
Baca Juga: Terapi Saraf Kejepit dengan Fisioterapi
3. Bedah Minimal Invasif
Sebagai pusat pengobatan saraf kejepit di Jakarta, Lamina Pain and Spine Center menggunakan endoskopi tulang belakang dengan teknik minimal invasif sebagai penanganan saraf terjepit. Sejak beberapa tahun terakhir penggunaan pembedahan minimal invasif untuk tulang belakang semakin banyak dipertimbangkan. Hal ini karena memiliki risiko kerusakan jaringan dan trauma yang minimal, biaya pengobatan lebih rendah.
Metode minimal invasif hanya memerlukan sayatan yang sangat kecil, yaitu 7mm jika membandingkan dengan tindakan operasi konvenesional, bisa mencapi 10-15cm.
Metode minimal invasif yang dapat dilakukan di klinik Lamina Pain and Spine Center, antara lain Percutaneous Endoscopic Lumbar Disectomy (PELD), Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD), percutaneous endoscopic cervical discectomy (PECD), Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD).
Keunggulan dari masing-masing metode minimal invasif tersebut yang sama adalah, memiliki risiko komplikasi yang minimal, hanya membutuhkan sayatan sangat minim, proses penyembuhan lebih cepat, dan waktu tindakan yang cepat sekitar 45 menit.
Baca Juga: Terapi Saraf Kejepit dengan Endoskopi