Mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui Sciatica, atau bahkan baru pertama kali mendengar istilah ini. Sciatica adalah nyeri yang menyerang saraf sciatic, yang merupakan saraf terbesar yang menjalar dari pinggang kebawah dan bercabang melewati kedua kaki dimulai paha, betis, tumit, hingga telapak kaki.
Keluhan utama penderita sciatica adalah nyeri pinggang, nyeri punggung, nyeri di salah satu kaki dan memburuk ketika duduk, rasa terbakar di betis, bengkak atau kelemahan serta sulit menggerakan kaki. Derajat nyeri yang muncul berbeda pada masing-masing individu.
Segera cari pertolongan medis jika nyeri yang dialami bertambah parah, atau disertai kelemahan pada tubuh bagian bawah, baal di paha atau ketika kehilangan kontrol saat berkemih atau buang air besar. Sciatica sering kali disebabkan karena iritasi atau inflamasi saraf sciatic di sekitar ruas tulang sakral dan lumbar.
Baca juga : Sciatica Saat Hamil
Ilustrasi : Sciatica adalah penyebab nyeri
Sciatica dapat diakibatkan oleh adanya herniasi diskus vertebralis, stenosis, spondylolisthesis (pergeseran ruas tulang belakang), dan spasme otot. Kondisi ini akan bertambah parah jika pasien memiliki kelebihan berat badan (over weight), atau mereka yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi.
Iritasi pada saraf sciatic juga dapat diakibatkan kehamilan, atau adanya tumor. Untuk menentukan diagnosis sciatic, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mempelajari riwayat kesehatan pasien. Beberapa gerakan tubuh pasien, akan membantu dokter menentukan diagnosis.
Berikut Adalah Pemeriksaan Sciatica
X-ray, CT-scan, MRI dan elektromiogram adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab sciatica. Terdapat beberapa modalitas terapi yang dapat dilakukan untuk pengobatan sciatica. Modalitas paling sederhana sciatica adalah istirahat total dari kegiatan sehari-hari selama 2 minggu berturut-turut.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh dr Patrick Vroomen dan kawan-kawan yang sudah dipublikasikan di New England Journal of Medicine. Dari 183 pasien Sciatica, setelah istirahat selama 2 minggu sebanyak 60% pasien mengalami perbaikan gejala.
Namun demikian, pada beberapa kasus yang berat, mungkin dibutuhkan terapi lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini. Beberapa obat-obatan sciatica dapat diberikan dokter diantaranya adalah obat penghilang nyeri, relaksan otot, obat anti inflamasi, dan antidepresan.
Terapi lain yang saat ini banyak dilakukan adalah epidural injection, terapi ini dilakukan dengan cara menyuntikan kortison pada pasien. Pembedahan dapat juga dilakukan terutama pada pasien sciatica yang mengalami penjepitan saraf di daerah pinggang yang disebabkan herniasi diskus vertebralis di ruas tulang lumbar.
Sciatica sesungguhnya bisa dicegah, menghindari trauma tulang belakang adalah langkah terbaik selain juga menjaga kesehatan sendi dan bantalan sendi tulang belakang. Rutin melakukan kegiatan olah raga ringan seperti yoga dan pilates dalam beberapa penelitian dikatakan dapat membantu mencegah terjadinya trauma tulang belakang.