Rematik polimialgia atau reumatik dan dalam dunia kedokteran sebagai polymyalgia rheumatic merupakan peradangan yang mengakibatkan nyeri dan kekakuan otot, terutama otot area bahu dan pinggul.
Kata ‘poli’ berarti banyak dan kata ‘mialgia’ berarti nyeri pada otot.
Kenali Gejala Polimialgia Reumatik
Penyakit yang menyerang otot ini dapat terjadi dalam waktu singkat dan kadang nyerinya timbul di dua sisi tubuh.
Nyeri dan kekakuan otot dirasakan paling berat di pagi hari, dan cenderung membaik secara perlahan. Namun dalam kondisi tidak aktif dalam waktu lama, misalnya duduk lama menyetir mobil atau duduk dalam waktu lama, dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri otot ini.
Di malam hari, kekakuan dapat memburuk disertai gangguan dalam melakukan kegiatan harian misalnya kesulitan memakai baju/jaket bahkan kaos kaki, atau kesulitan bangun dari tempat tidur, bangkit dari kursi, kesulitan menyisir rambut.
Kadang, nyeri dan kekakuan otot ini juga terjadi hingga sendi-sendi di lengan dan pergelangan tangan.
Sesuai namanya, penyakit ini menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
- Kaku dan nyeri otot di area bahu
- Nyeri dan kekakuan otot di leher, lengan atas, hingga bokong, panggul atau paha
- Rasa nyeri dan gangguan gerak di pergelangan tangan, siku atau lutut
- Nyeri hingga ke wajah atau rahang
- Gangguan penglihatan
Gejala umum lainnya yang kadang menyertai antara lain:
- Demam ringan
- Merasa lelah
- Menurunnya berat badan tanpa sebab
- Menurunnya nafsu makan
Penyakit yang Mirip dengan Polimialgia Reumatik
Terdapat beberapa penyakit lain yang sangat mirip dengan polimialgia reumatik, yaitu:
- Kanker (limfoma, leukemia)
- Infeksi (virus atau bakteri)
- Giant cell arteritis atau temporal arteritis (peradangan lapisan pelindung pembuluh darah arteri terutama arteri di pelipis)
- Penyakit rematik lainnya, seperti rheumatoid arthritis, pseudogout, fibromialgia
- Hipotiroid (gangguan pada hormon tiroid)
- Sindrom nyeri kronik
Apa Penyebabnya?
Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan akibat sistem imun menyerang synovium atau cairan pelumas sendi, namun alasan pastinya hingga saat ini belum diketahui secara pasti.
Usia lanjut (≥ 50 tahun) dan wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini.
Ini Dia Cara Penanganannya
Sebelum memutuskan penanganannya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dengan menilai gerakan lengan dan kaki, sendi dan kepala untuk menilai ruang gerak dan keparahan keluhan Anda.
Pemeriksaan neurologis, pemeriksaan darah dan radiologis mungkin juga perlu Anda lakukan.
Dokter akan meresepkan obat berupa:
- Kortikosteroid oral
- Suplementasi kalsium dan vitamin D, untuk membantu mencegah keropos tulang yang kemungkinan akibat oleh penggunaan obat steroid.
Usir Nyeri Otot Akibat Polimialgia Reumatik
Tips sehat berikut ini patut Anda coba untuk membantu mengatasi nyeri dan kekakuan otot:
- Mengonsumsi makanan sehat yang bervariasi yang kaya akan vitamin dan mineral, misalnya sayuran berdaun hijau dan buah.
- Batasi atau kurangi asupan garam (sesuai anjuran WHO, < 5 gram per hari).
- Berolahraga teratur, minimal 35 menit per harinya.
- Lakukan masase (pijat) untuk membantu memperbaiki ruang gerak otot.
- Kompres hangat dan dingin. Rasa hangat dapat membantu merangsang perbaikan aliran darah dan mengurangi kaku otot. Rasa dingin dapat membantu meredakan bengkak dengan mengerutkan pembuluh darah.
- Jangan mengangkat beban berat.
- Konsumsi makanan yang mengandung bahan yang dapat membantu mengurangi/meredakan inflamasi, seperti kunyit, tomat, kacang almond, minyak zaitun (olive oil), sayuran berdaun hijau.
Selain itu, diperlukan terapi fisik untuk membantu memulihkan kekuatan, koordinasi, dan kemampuan penderita untuk melakukan aktivitas hariannya.