Banyak sebagian dari kita mengalami sendi kaku, kram, dan nyeri saat bangun tidur. Umumnya, ini ditandai sebagai gejala awal rematik. Meski demikian, individu dengan rematik masih bingung membedakan dimana asal nyeri, apakah itu berasal sendi atau tulang. Bagaimana cara membedakan nyeri akibat masalah sendi dengan nyeri akibat nyeri pada tulang, dimana nutrisi tulang bekerja? Berikut uraiannya.
Nyeri pada Tulang
Nyeri tulang terjadi saat tulang mengalami peradangan, yang dapat disebabkan banyak hal. Ketika seorang individu mengalami nyeri tulang, umumnya berimbas pada beberapa ruas atau sususan tulang. Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan seorang individu mengalami nyeri tulang, diantaranya :
- Cedera olahraga atau kecelakaan.
- Kurangnya mineral.
- Infeksi tulang (osteomielitis).
- Kanker tulang.
- Kondisi medis tertentu yang menghambat aliran darah ke tulang, seperti anemia sel sabit.
Gejala nyeri tulang berbeda-beda pada setiap individu, tergantung dari penyebab masing-masing. Namun secara umum, individu yang mengalami nyeri tulang akan merasakan nyeri dan tekanan hebat di bagian tulang tersebut diserati gejala lain seperti kram, bengkak, hingga cenderung susah tidur.
Cara Membedakan Nyeri Sendi dan Nyeri pada Tulang
Mereka individu yang mengalami rematik atau asam urat, tentunya sudah tidak asing lagi dengan nyeri sendi. Akan tetapi, Anda umumnya bingung membedakan apakah mengalami nyeri sendi atau justru nyeri tulang.
Meski pelafalannya berbeda, perlu diketahui bahwa sendi terbentuk atas beberapa tulang yang terhubung. Sendi merupakan celah yang ada dari dua tulang yang saling terhubung dan dapat ditemukan di seluruh bagian tubuh seseorang. Berikut cara membedakan nyeri akibat masalah tulang atau sendi.
- Tingkat keparahan nyeri. Cara paling mudah membedakan nyeri sendi dan tulang dengan melihat seberapa parah rasa sakit yang Anda alami. Untuk nyeri yang penyebabnya dari tulang umumnya cenderung terasa lebih hebat daripada nyeri akibat masalah sendi atau otot. Nyeri tulang umumnya digambarkan dengan nyeri tajam, terutama pada kondisi yang disebabkan patah tulang. Seperti halnya pada nyeri akibat kanker tulang, rasanya seperti ditusuk-tusuk mirip dengan nyeri patah tulang tersebut. Bagaimana dengan nyeri akibat masalah sendi? Meski kadang terasa menyakitkan, nyeri sendi atau nyeri bagian persendian terasa lebih ringan. Pasalnya, nyeri akan dirasakan di sekitar sendi saja. Jamak disebabkan karena peradangan sehingga lebih mampu ditahan atau dikendalikan.
- Nyeri yang Berulang. Nyeri sendi maupun nyeri tulang dapat dibedakan dengan cara melihat seberapa sering angka relapse atau kambuh. Rasa nyeri pada bagian sendi umumnya tidak mudah kambuh. Rasa sakit mungkin muncul saat Anda menggerakkan persendian, terutama saat terjadi peradangan atau pembengkakan. Pada kondisi nyeri yang seperti ini, dengan beristirahat, nyeri tersebut berangsur-angsur baik. Berbeda dengan kondisi di atas, nyeri tulang justru terjadi di sepanjang waktu. Nyeri tulang cenderung repalse atau mudah kambuh. Entah saat Anda bergerak atau diam tanpa melakukan apapun, nyeri akan tetap menyerang.
Kapan Konsultasi ke Dokter untuk Nutrisi Tulang
Bagian manapun letak nyeri yang Anda alami, baik itu pada bagian sendi atau tulang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Terlebih saat rasa sakit yang Anda alami semakin memburuk dan berlangsung lama.
Informasikan kepada dokter Anda tentang semua masalah yang Anda rasakan, mulai dari letak nyeri, lamanya nyeri, dan seberapa berat derajat nyerinya. Dokter akan melakukan evaluasi terhadap kondisi Anda yang meliputi; riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, guna menentukan penyebab.
Untuk langkah awal, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri seperti Ibuprofen atau Non Steroid Anti Inflamatory Disease (NSAIDS). Obat ini bertujuan meredakan nyeri, hingga pembengkakan yang terjadi di sendi hingga tulang.