JAKARTA — Saat ini olahraga seperti bersepeda, berlari dan rupa-rupa atletik pada umumnya masih menjadi pilihan utama sebagian orang. Lihat saja momen Car Free Day di setiap akhir pekan di berbagai kota. Namun hobi olahraga ini selalu diintai ancaman sakit lutut.
Ada berbagai jenis sakit lutut dan banyak pula penyebabnya. Tapi yang paling memiliki dobel risiko adalah para penggemar olahraga triatlon. Karena pada dasarnya mereka menggunakan lutut dengan sangat luar biasa pada aktivitasnya, mulai dari berlari, bersepeda, dan berenang.
Nyeri pada pelaku olahraga ini sering kali tanpa sebab yang spesifik. Tapi meninggalkan sisa waktu pemulihan yang lebih lama. Pasalnya gerakan berulang yang dilakukan pada ketiga olah raga itu menyebabkan overuse injuri atau cedera karena terlalu banyak digunakan.
Meski beristirahat bisa memulihkan sejenak, tapi tanpa penanganan yang serius pada titik penyebab rasa nyeri, pada suatu ketika nyeri itu akan kembali lagi.
Di Klinik Lamina Pain and Spine Center, berbagai keluhan sakit lutut termasuk pada overuse injury bisa dicarikan alternatif solusinya. Yang menyenangkan di klinik yang kini berada di Mampang, RS. Meilia Cibubur dan RS. Bunda Menteng ini, pasien tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk rawat jalan.
Baca juga : Nyeri lutut saat squat
Dengan teknologi terdepan untuk memeriksa dan menentukan diagnosisnya ditambah berbagai metode minimaly invasif lokasi nyeri, sedikitnya pasien hanya perlu menjalani tindakan yang berlangsung hanya beberapa menit saja untuk mencapai kesembuhan.
Berikut dua jenis sakit lutut karena overuse dan bagaimana pencegahan dan penanganannya seperti dikutip dari triathlonmagazine:
1. Sindroma Iliotibial Band
Pada nyeri ini biasanya yang dikeluhkan adalah rasa sakit yang menusuk di bagian luar lutut. Biasanya nyeri ini akan muncul paling terasa saat lutut bergerak ketika kaki menginjak pedal seped.
Ketegangan pada iliotibial band (ITB) menyebabkan sindroma karena kurangnya kekuatan pada otot glutes atau gluteus medius muscle.
Dengan latihan khusus untuk otot glutes bisa mencegah sindroma ITB ini. Penanganan nyeri mungkin akan termasuk juga istirahat cukup dengan kompres dingin di bagian lutut untuk mencegah inflamasi atau peradangan. Pemijatan atau pelepasan jaringan halus di ITB juga bisa efektif memulihkan sakit pada lutut akibat ITB.
2. Runner’s Knee (Sindroma Nyeri Patellofemoral)
Runner’s Knee juga dikategorikan sebagai nyeri di bagian belakang atau disekitar tempurung lutut atau patella. Nyeri ini paling sering muncul saat gerakan memanjat, naik tangga, squat atau saat aktivitas seperti lari dan bersepeda.
Cedera diduga merupakan hasil dari peningkatan tekanan pada sendi patellofemoral karena kombinasi berbagai aktivitas tersebut. Ketidakseimbangan otot quadriceps dan ketegangan iliotibial band.
Penanganan untuk sakit ini sangat beragam, tapi yang paling mudah dilakukan adalah beristirahat dan mengurangi aktivitas yang bisa membuat lutut lebih tegang.
Obat-obatan nonsteroid anti-nyeri bisa meringankan sementar. Tapi bukan untuk jangka panjang. Pemijatan dengan rolling foam untuk merilekskan diselingi dengan latihan kekuatan otot-otot ini untuk menyeimbangkan dalam jangka panjang (***)