Nyeri Leher, Mengenal Penyebab dan Penyakit yang Mungkin Menyertai

JAKARTA — Nyeri leher menjadi keluhan yang bisa sangat mengganggu pengidapnya dengan berbagai penyebab. Tak jarang untuk menjalankan aktivitas sehari-haripun jadi terganggu. Leher kita terdiri dari banyak jaringan lunak, mulai dari otot, pembuluh darah dan juga syaraf. Lalu ada tulang belakang tempat berpangkalnya syaraf di sepanjang leher hingga tulang belakang. Belum lagi ada pula pipa udara di bagian depan.

Intinya leher adalah bagian tubuh yang sangat kompleks. Maka rasa sedikit saja ketidaknyamanaan di leher, rasa kaku di otot leher bisa digolongkan ke dalam kelompok besar nyeri leher. Ada kalanya rasa nyeri menyebar sampai ke bahu, ke lengan dan menyebabkan sakit di sebagian atau keseluruhan kepala. Sementara otot di leher mungkin akan terasa kencang, pegal dan lebih keras saat disentuh.

Nyeri leher bisa jadi muncul berbarengan dengan keseleo otot atau masalah pada jaringan lunak lainnya seperti ligamen dan tendon. Cedera yang kemudian menyebabkan nyeri leher bisa juga diakibatkan sentakan yang terjadi saat kecelakaan lalu lintas. Atau karena ketegangan leher misalnya akibat menyandang beban terlalu berat di bahu dan tidur dengan posisi yang salah

Penyebab Paling Sering Terjadinya Nyeri Leher

  1. Ketegangan leher
    Di masyarakat modern, penyebab tersering dari nyeri leher adalah penggunaan komputer dan gadget yang salah. Berlama-lama dalam posisi postur yang membungkuk di depan komputer atau ponsel akan membuat otot leher jadi terlalu lelah dan tegang.
    Demikian juga kegiatan yang Anda anggap sederhana seperti membaca sambil tidur atau menggeretakan gigi berulang-ulang.
  2. Cedera leher.
    Jika satu kejadian membuat leher melakukan kegiatan mengejutkan ke depan dan langusung ke belakang akan membuat jaringan lunak di leher mengalami cedera sentakan.
  3. Tekanan syaraf.
    Ketika syaraf di area servikal terjepit akibat masalah seperti misalnya pada kasus herniated disc atau herniated nukleus pulposus (HNP).
  4. Ausnya sendi.
    Sendi di leher seperti juga sendi di bagian tubuh lain juga bisa mengalami aus karena proses penuaan. Termasuk osteoarthritis yang menyebabkan tulang rawan antara ruas-ruas tulang belakang terkikis dengan cepat.
  5. Penyakit
    Nyeri leher bisa berawal dari penyakit seperti misalnya rhematoid arthritis, meningitis atau kanker

Bagaimana sensasi nyeri leher ?

Penyebab Nyeri leher

Penyebab nyeri leher

Bagi penderita, nyeri leher bisa terasa sangat tajam, nyeri dan tegang. Nyeri yang akut bisa membuat postur leher menjadi abnormal, kepala jadi dipaksa untuk berat ke salah satu sisi. Ini disebut sebagai torticollis. Penderita bisa merasa semacam tusukan di dasar tengkorak sekaligus rasa lemah di bahu dan lengan.

Sangat jarang nyeri leher disebabkan oleh hal-hal serius. Yang disebabkan oleh hal tak serius biasanya bisa hilang dalam hitungan pekan. Dalam beberapa kasus nyeri leher bisa juga merupakan gejala meningitis atau radang selaput otak. Sementara nyeri di leher yang tak hilang dalam waktu 3-6 pekan bisa jadi adalah gejala kanker. Kanker di mulut atau tenggorokan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di leher. Anda mungkin juga akan merasakan nyeri dan mati rasa di kepala dan kesulitan mengunyah dan menelan

Gejala Nyeri Leher yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala dan pertanda nyeri leher yang perlu diwaspadai misalnya yang terkait dengan kanker, seperti;

  • Bengkak dan radang yang tak sembuh-sembuh.
  • Kemunculan jaringan berwarna kemerahan atau putih di mulut.
  • Benjolan atau massa yang muncul tanpa rasa nyeri di kepala atau leher.
  • Sakit tenggorokan yang terus menerus.
  • Bau mulut yang tak ada hubungannya dengan masalah kebersihan.
  • Perubahan suara.
  • Pernafasan macet yang terus menerus.

Tak Perlu Khawatir, Juga Jangan Tunda Penyebab Nyeri Leher tak Kunjung Sembuh

Jika Anda ternyata tak menunjukkan gejala yang berhubungan dengan kanker, bisa jadi penyebabnya adalah hal yang lain.

Umumnya nyeri leher bisa sangat berhubungan dengan postur yang buruk dikombinasikan dengan proses penuaan tubuh yang membuat organ tubuh jadi aus. Cobalah untuk tetap aktif bergerak. Istirahat total dengan tiduran bisa jadi tak bermanfaat. Cobalah untuk tetap bergerak layaknya aktivitas harian biasa. Pastikan Anda selelu memperbaiki postur tubuh dengan istirahat sejenak saat bekerja.

Perbaiki letak meja, kursi dan komputer kerja. Gunakan headset atau speaker saat berbicara di telepon. Berhenti merokok, dan hindari membawa tas yang berat dengan tali menggantung di bahu. Dan terakhir pastikan Anda tidur dengan posisi yang baik.

Berdasarkan observasi nyeri yang moderat bisa mereda dengan sendirinya dengan perawatan yang tepat dalam 2-3 pekan. Ada banyak pilihan terapi yang bisa Anda pilih dan disesuaikan dengan saran dokter.

Rasa nyeri yang tajam dan menusuk bisa jadi gejala palsu dan tak terlalu perlu untuk dianggap bahaya. Leher yang terasa kencang juga kadang sama saja. Tidak berbahaya dan kadang hanya nyeri sementara pada sistem muskoloskeletal.

Meski ketika nyeri berulang terjadi Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, jika nyeri leher datang hanya sekali tak perlu terlalu khawatir. Tetap menjaga gaya hidup sehat dan tetap berpikiran positif juga penting. (TM)

Terakhir diperbarui: 07 Mei 2020
Ditinjau oleh: dr Yulianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini

Jadwal Praktik


Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS

Senin   : 13:00 - Selesai
Rabu    : 13:00 - Selesai
Jumat  : 13:00 - Selesai


Dr. Bismo Nugroho, SpBS

Rabu    : 14:30 - 17:00
Kamis  : 14:00 - 17:00


Dr. Victorio, SpBS, FINPS

Selasa  : 17:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 18:00


Dr. Faisal, M.Ked (Neurosurg), Sp.BS

Senin    : 10:00 - 13:00
Selasa   : 10:00 - 13:00
Rabu     : 10:00 - 13:00
Kamis   : 10:00 - 13:00
Jumat   : 10:00 - 13:00


Prof. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR

Selasa   : 10:00 - 16:00
Kamis   : 10:00 - 16:00


Dr. Nelfidayani, SpKFR

Selasa   : 16:00 - 20:00
Kamis   : 16:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 20:00


Dr. Rifalisanto, SpKFR

Senin   : 10:00 - 15:00
Rabu     : 10:00 - 14:00
Jumat  : 10:00 - 12:00


dr. Ratih Puspa, Sp.N

Selasa     : 17:00 - 20:00
Kamis     : 17:00 - 20:00