JAKARTA – Bedah epilepsi kadang menjadi salah satu opsi penanganan pada epilepsi. Kapan bedah ini bisa dilakukan pada penderita epilepsi?
Menurut Dr dr Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP dari Lamina Pain and Spine Center, pembedahan menjadi pilihan bagi pasien epilepsi jika kejangnya tidak dapat lagi dikendalikan oleh obat antiepilepsi (OAE). Atau ketika efek samping OAE pada pasien tersebut sangat parah atau tidak dapat ditoleransi yang dapat memengaruhi kualitas hidupnya.
Bagi pasien dengan masalah medis lainnya, misalnya ada penyakit penyerta (janutng, kanker) biasanya tidak dianjurkan untuk menjadi kandidat tindakan bedah epilepsi.
Secara umum, terdapat 3 jenis operasi untuk atasi epilepsi, yaitu:
- Mengangkat bagian otak yang diduga menjadi biang keladi pemicu kejang.
- Merusak jalur yang menghantarkan impuls kejang ke otak, jika bagian otak yang memicu kejang tidak diketahui.
- Memasang implan untuk mengendalikan impuls kejang.
Dari ketiga tindakan itu, yang paling banyak dilakukan, adalah tindakan bedah mengangkat bagian otak yang diduga menjadi penyebab kejang.
Manfaat lain dari bedah pada epilepsi ini, lanjut Dr Wawan adalah yang tadinya epilepsi tersebut tidak dapat ditangani dengan obat, diharapkan setelah bedah, epilepsinya dapat ditangani dengan pemberian obat.
Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologi menahun akibat aktivitas listrik otak yang abnormal. Dengan bentuk serangan kejang dan perubahan tingkah laku, kesadaran dan perubahan lain yang hilang timbul, baik yang terasa atau terlihat.
Beberapa penyebab gangguan listrik di otak tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan jaringan, seperti tumor otak, cidera kepala, atau akibat gejala sisa dari suatu penyakit (infeksi otak, stroke, cacat lahir).
Kejang pada Epilepsi Dapat Diatasi dengan Bedah
Direktur Bedah Program Epilepsi pada The Vanderbilt University Medical Center (VUMC), Dr. Dario Englot menyatakan, serangan kejang pada epilepsi dapat menyebabkan masalah atau gangguan pada jaringan otak. Yang selanjutnya dikaitkan dengan defisit fungsi kognitif dan ini terlihat pada pasien dengan epilepsi.
Baca juga : Kode ICD 10 Epilepsi
Hal ini ditunjukkan dengan studi terbaru pada 15 orang dengan epilepsi lobus temporal dan hasilnya terdapat perbaikan dalam jaringan otak setelah dilakukan operasi, dibandingkan dengan sekelompok subjek tanpa epilepsi.
Jadi disimpulkan, aktivitas jaringan otak dapat membaik dengan operasi jika ingin menghentikan kejang. Hal ini dilansir pada salah satu jurnal Neurosurgery. (###)