JAKARTA — Sakit punggung tak khas keluhannya pada kaum wanita usia dewasa dan lanjut. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Public Health, menyebutkan ada hubungan antara nyeri punggung dan penyalahgunaan obat terlarang pada remaja.
Sebuah penelitian menyebutkan pada wanita remaja yang menderita sakit punggung cenderung menjadi perokok, minum alkohol dan mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Bahkan sakit punggung menahun pada wanita remaja bisa meningkatkan risiko kematian.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal tersebut menyebutkan remaja wanita berusia 14-15 yang mengalami sakit punggung lebih dari sekali dalam sepekan, 2-3 kali lebih mungkin mencoba minuman alkohol dan merokok dibanding yang tidak punya masalah nyeri punggung.
Kombinasi sakit punggung dan kebiasaan hidup tak sehat ini biasanya akan terbawa sampai wanita dewasa. Wajar saja, karena otak remaja yang masih dalam masa perkembangan akan mudah terpengaruh oleh zat berbahaya dari rokok, alkohol dan zat terlarang lainnya.
Wanita Jangan Sepelekan Keluhan Sakit Pada Punggung Anda
Masalahnya banyak orang tua yang mengabaikan keluhan nyeri punggung dan leher pada remaja. Cobalah untuk lebih tanggap pada keluhan mereka sebelum masalah ini jadi lebih buruk. Konsultasikan keluhan anak pada ahli medis yang khusus menangani nyeri dan tulang belakang.
Dari mana remaja biasanya bisa terserang nyeri punggung kronis? Tercatat beberapa sebab yang sering terjadi pada remaja, mulai dari cedera olahraga atau tekanan pada tulang belakang, misalnya penggunaan tas punggung yang salah. Meski ada pula kasus yang khusus misalnya remaja yang terlahir dengan masalah tulang belakang.
Saraf dan tulang belakang manusia adalah bagian tubuh yang penting dan khas. Baik karena fungsinya maupun bentuknya yang bisa memberikan postur yang baik dalam kondisi sehat sempurna.
Pada remaja, nyeri punggung bisa berawal kebiasaan postur yang buruk yang kronis akan berdampak pada ligamen, menarik otot dan mengubah bentuk tulang belakang jadi bungkuk atau sebaliknya. Kondisi ini biasanya disebut kyphosis.
Namun dalam beberapa kasus, nyeri punggung juga bisa menjadi tanda dari masalah yang malah tidak berhubungan dengan saraf dan tulang belakang. Misalnya saja masalah ginjal yang memunculkan gejala sakit punggung bagian bawah. Bahkan pada beberapa kasus bisa disebabkan oleh tumor juga.
Untuk mengetahui lebih khusus kondisi anak dan remake yang mengeluhkan sakit punggung cobalah berkonsultasi dengan dr. Yosi Yudha, SpBS di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang yang berlokasi di Jalan Warung Jati Barat, Pancoran, DKI Jakarta.
10 Cara Hindarkan Anak dari Nyeri Punggung
Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah sakit punggung pada remaja? Berikut 10 caranya:
- Jangan biarkan anak untuk duduk diam selama berjam-jam. Duduk manis tanpa banyak gerak bukan perilaku yang sehat. Biarkan anak dan remaja bergerak bebas sesuai keinginan mereka.
- Jadilah orang tua yang bisa jadi contoh buat anak. Jangan terbiasa duduk membungkuk, jangan terbiasa malas bergerak, berusahalah untuk bersikap tegak saat duduk dan menerapkan gaya hidup sehat.
- Pastikan tas punggung anak tidak terlalu berat.
- Jika nyeri punggung membuat anak tak bisa tidur, terbangun di malam hari atau mengganggu aktivitas harian segera hubungi dokter.
- Cari berbagai informasi tentang nyeri punggung dan cedera olahraga.
- Awasi anak-anak saat bermain di arena bermain dan beraktivitas fisik. Jauhkan dari risiko cedera karena alat-alat permainan.
- Pastikan anak-anak mendapat pelatihan yang sesuai jika ingin menekuni satu bidang olahraga. Cari pengajar yang paham teknik menghindari cedera.
- Lengkapi anak dan remaja dengan perlengkapan yang memadai untuk melindungi tulang belakang saat beraktivitas fisik.
- Ingatkan anak dan remaja untuk mengenakan sabuk keselamatan saat berkendara.
- Pubertas sering memunculkan perasaan malu akan gerakan tertentu pada remaja. Ini bisa jadi pangkal postur tubuh yang salah dan memicu nyeri punggung. Bantu anak merasa nyaman dengan diri sendiri dan memiliki kepercayaan diri dengan gaya hidup sehat. (*)