Banyak orang sering mengeluhkan nyeri pinggang belakang bawah tanpa tahu apa penyebab pastinya. Rasa sakit ini bisa hilang timbul dan berlangsung sebentar atau bisa lebih lama, sehingga tentunya akan mengganggu aktivitas yang Anda lakukan. Penyebab umumnya yaitu akibat cedera otot atau sendi pada area pinggang, mengangkat beban berat, atau gerakan berulang yang tiba-tiba seperti memutar tubuh. Meski demikian, nyeri pinggang dapat sembuh seiring waktu dengan perawatan yang tepat. Namun, pada kasus tertentu, gejalanya malah semakin memburuk sehingga ada indikasi penyakit serius seperti saraf kejepit.
Faktor Penyebab Nyeri Pinggang
Nyeri pinggang belakang bawah bisa terjadi karena beberapa hal. Sebagian besar memang diakibatkan oleh cedera otot atau adanya kelainan pada tulang belakang. Tak hanya itu, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan Anda mengalami nyeri pinggang, seperti:
- Duduk terlalu lama sehingga otot dan sendi sekitar pinggang menjadi tegang/ kaku
- Sering membawa atau mengangkat benda berat
- Peradangan pada sendi di ruas tulang belakang
- Faktor pertambahan usia yang menyebabkan pengikisan bantalan (cakram) tulang belakang
- Stenosis spinal, yaitu kondisi di mana terjadi penyempitan pada ruas tulang belakang
- Menderita kifosis, skoliosis atau lordosis
- Menonjolnya bantalan tulang yang menekan saraf (herniasi diskus)
Selain berbagai faktor tersebut, gangguan sakit pinggang juga bisa karena adanya penyakit tertentu, seperti infeksi ginjal, kista ovarium, miom, usus buntu ataupun batu ginjal.
Nyeri pinggang di bagian belakang bawah ini bisa lebih berisiko bagi Anda yang berusia 30 tahun ke atas ataupun menderita obesitas. Maka sebaiknya tetap waspadai gejalanya dan jangan mengabaikannya.
Gejala Umum yang Mungkin Timbul
Gejala sakit pinggang biasanya berbeda tergantung dari apa penyebabnya. Namun, ada gejala umum yang mungkin Anda rasakan sehingga berpengaruh pada aktivitas harian yang dilakukan, antara lain:
- Rasa nyeri seperti tertusuk, pegal dan kaku
- Sakit ketika bergerak atau ketika akan berdiri tegak
- Nyeri menjalar mulai dari pinggang, bokong, paha, betis hingga ke pergelangan kaki
- Rasa sakit yang memburuk saat berbaring di malam hari
- Sakit yang semakin parah ketika dudul terlalu lama, membungkuk atau berjalan
- Kelemahan otot pada area pinggang hingga tungkai
Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu hingga berbulan-bulan. Apabila nyerinya tidak membaik dan berkepanjangan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pengobatan Nyeri Pinggang Kronis dengan St.Cox Catheter
Ada beberapa langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk meringankan gejala nyeri serta mencegah kekambuhan penyakit. Misalnya, melakukan peregangan ringan, beristirahat, mengompres dingin area yang sakit, dan menghindari mengangkat beban berat selama masih terasa nyeri.
Apabila cara tersebut tidak mengurangi gejala nyeri, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf. Dokter akan melakukan pemeriksaan, menanyakan riwayat kesehatan serta merekomendasikan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa. Jika mengalami nyeri menjalar, kebas atau kesemutan pada area pinggang dan kaki, maka bisa jadi hal ini mengindikasikan bahwa Anda terkena saraf kejepit.
Saraf kejepit pinggang bisa ditangani dengan teknik epidural catheter. Teknik ini lebih aman karena minimal invasif tanpa harus melakukan operasi bedah terbuka. Di Lamina Pain and Spine Center, kami memiliki teknologi St.Cox Catheter yang bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri akut ataupun kronis akibat kerusakan tulang belakang.
Baca juga: Solusi Terkini Pengobatan Saraf Kejepit dengan St.Cox atau Racz Catheter
Seperti Apa Prosedur St.Cox Catheter?
Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan kateter berukuran mikro ke dalam rongga epidural pada ruas tulang belakang. Alat ini kemudian akan menghantarkan obat khusus yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kasus saraf kejepit, sehingga nyeri berkurang. Selain untuk saraf kejepit, teknik pengobatan ini juga efektif untuk mengatasi nyeri pinggang kronis, kondisi setelah laminektomi ataupun stenosis spinal.
Keunggulan St.Cox Catheter antara lain waktu tindakan singkat hanya 30-45 menit, risiko komplikasi minimal, hanya dengan bius lokal dan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi. Pasca tindakan, Anda tidak perlu menjalani rawat inap dan bisa langsung pulang untuk kembali beraktivitas.
Jadi, jangan abaikan rasa nyeri dan segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf di Lamina Pain and Spine Center. Anda bisa melakukan konsultasi via online atau datang langsung ke Klinik Lamina Pain and Spine Center yang berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan, RS. Meilia Cibubur, RS. Kartika Pulomas dan RS. Mayapada Kuningan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait nyeri dan tulang belakang, silakan menghubungi Assistance Center Lamina pada nomor kontak yang tertera.