Jenis nyeri pinggang biasa dan akibat saraf kejepit berbeda. Gejalanya mungkin terlihat serupa namun tak sama. Banyak orang yang mengalami keluhan rasa nyeri pada bagian pinggang setelah seharian beraktivitas. Jenis nyeri pada bagian pinggang inipun, umumnya tidak hanya orang berusia lanjut saja yang mengalaminya. Banyak anak muda juga mengalami keluhan satau ini terutama setelah seharian beraktivitas.
Sakit pinggang muncul biasanya setelah seseorang melakukan aktivitas fisik cukup berat, duduk terlalu lama ataupun terlalu lama berdiri. Namun yang perlu sama-sama kita ketahui, adalah tidak semua nyeri pinggang ataupun pegal-pegal bisa hilang dengan sendirinya. Hal lain yang perlu kamu perhatikan jika keluhan ada pada bagian pinggang berlangsung dengan durasi yang cukup lama, bisa jadi itu adalah indikasi awal dari penyakit saraf kejepit.
Jenis nyeri pinggang biasa vs saraf kejepit
Pada kasus nyeri pinggang biasa, penderita akan berangsur mengalami kesembuhan dalam durasi waktu 72 jam setelah mengalami nyeri. Namun, jika ternyata sakit berlanjut dari waktu durasi tersebut, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan tenaga medis ataupun dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Selanjutnya jenis nyeri saraf kejepit atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah gangguan saraf akibat menonjolnya lapisan/ bantalan permukaan ruas tulang belakang dari ruang antar ruas tulang. Tonjolan tersebut kemudian menekan saraf dan menyebabkan nyeri bagi penderita yang luar biasa hebat.
Kondisi saraf terjepit umumnya terjadi pada bagian bawah tulang belakang dari leher sampai ke bagian punggung bawah. Hampir rata-rata penderita saraf kejepit mengalami nyeri pada bagian daerah punggung bawah atau HNP Lumbalis.
Selain itu, beberapa gejala penyebab terjadinya saraf kejepit seperti seringnya mengalami kesemutan atau mati rasa pada seluruh anggota tubuh. Penderita saraf kejepit juga biasanya sering mengalami rasa sakit saat berjalan walaupun dalam durasi yang cukup sebentar. Pada daerah yang mengalami saraf kejepit, umumnya penderita merasakan kesemutan, sakit ataupun sensasi seperti terbakar. Jika hal ini berlanjut orang yang mengalami saraf kejepit disarankan untuk segera mendapat pertolongan medis.
Cara sederhana meminimalisir risiko saraf kejepit
Untuk meminimalisir terjadinya saraf kejepit, beberapa pola hidup dan juga kebiasaan perlu diubah. Misalnya dengan mempertahankan berat tubuh ideal, serta berolahraga secara rutin.
Jika harus mengerjakan pekerjaan berat, gunakan teknik yang benar agar tidak menimbulkan cedera pada otot ataupun saraf. Khusus untuk kamu yang sampai sekarang masih melakukan aktivitas dari rumah seperti Work From Home atau (WFH), usahakan untuk melakukan peregangan ringan setelah berjam-jam menghabiskan waktu untuk bekerja sambil duduk di depan layar. Kamu juga bisa melakukan exercise ringan dengan cara menguatkan otot punggung, kaki dan juga perut untuk melatih keseimbangan.
Posisi tidur yang benar untuk menghindari nyeri pinggang
Medical News Today dalam sebuah artikelnya menuliskan bahwa, posisi tidur yang salah pada penderita nyeri pinggang ataupun saraf kejepit dapat memperburuk kondisi mereka. Inilah kenapa penting untuk menjaga ruang tulang belakang agar tetap lurus dan searah dengan posisi kepala, bahu hingga pinggul ketika mengalami nyeri pinggang terutama saat berbaring ataupun beristirahat.
Postur tubuh yang tepat saat beristirahat ataupun tidur dapat mengurangi ketegangan pada bagian otot dan juga ligamen yang terdapat di bagian tulang belakang. Selain itu dengan melakukan posisi istirahat yang benar juga dapat mencegah posisi pergeseran tulang punggung atau abnormal. Selain itu, posisi tidur yang baik dapat meringankan rasa pegal karena otot berada dalam kondisi santai. Pada akhirnya penentuan posisi tidur yang baik pada penderita saraf kejepit ataupun nyeri pinggang memiliki tujuan utama yaitu, menjaga kesehatan tulang dan juga sendi.