Sebagai obat antiinflamasi non-steroid, ibuprofen cukup efektif untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat kondisi medis lainnya, seperti nyeri otot, sakit kepala, sakit gigi atau nyeri akibat radang sendi. Karena memiliki kandungan anti radang, obat ini bukan hanya berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri, namun juga mengurangi gejala peradangan pada saraf kejepit.
Apa Saja Gejala Saraf Kejepit
Saraf kejepit bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja, tetapi seringnya menyerang leher, punggung, ataupun pinggang. Gejala yang muncul juga bervariasi, tergantung lokasi tempat terjepitnya saraf.
Pada saraf kejepit leher, biasanya Anda akan merasakan nyeri yang menjalar hingga ke bahu dan pergelangan tangan, kebas ataupun kesemutan pada lengan dan tangan. Jika mengabaikan gejalanya, Anda bisa berisiko mengalami kerusakan saraf yang lebih parah.
Sementara itu, jika mengalami saraf kejepit di area pinggang, gejalanya bisa berupa nyeri pinggang yang menjalar hingga ke paha, bokong, ataupun tungkai. Saraf kejepit pinggang juga bisa membuat Anda merasakan mati rasa pada bagian yang terkena dan kesemutan yang berlangsung lama. Pada kasus yang lebih parah, Anda bisa saja mengalami kelumpuhan.
Baca juga: Solusi Terkini Pengobatan Saraf Kejepit dengan St.Cox atau Racz Catheter
Adakah Obat yang Ampuh untuk Redakan Nyeri Saraf Kejepit?
Nyeri yang timbul akibat saraf kejepit bisa bersifat ringan atau parah. Terkadang, rasa sakit yang masih ringan dapat teratasi ketika Anda mengonsumsi obat-obatan penghilang nyeri. Ada beberapa obat saraf kejepit yang bisa Anda konsumsi untuk meredakan nyerinya, antara lain:
- Obat Non-steroid Antiinflamasi (NSAIDs) seperti aspirin, naproxen atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri ataupun peradangan akibat saraf kejepit. Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesuai dosis dari dokter.
- Kortikosteroid, tersedia dalam bentuk krim, inhaler, oral atau suntikan. Umumnya, dokter akan meresepkan obat jenis kortikosteroid oral untuk saraf kejepit yang mencakup kortison, hidrokortison, ataupun prednison.
- Obat lainnya yang mungkin dokter resepkan adalah obat anti depresan. Selain untuk pengobatan beberapa kondisi psikis, obat ini juga bisa meredakan nyeri akibat kerusakan saraf. Obat jenis trisiklik adalah obat antidepresan yang paling umum untuk meredakan nyeri, seperti amitriptyline, doxepin atau nortriptyline.
Obat yang paling sering dikonsumsi dan aman untuk saraf kejepit yaitu ibuprofen. Ibuprofen sebagai obat yang efektif meredakan nyeri ini bertujuan untuk menghambat pembentukan prostaglandin dalam tubuh. Prostaglandin adalah zat kimia yang memicu munculnya gejala radang, seperti nyeri atau pembengkakan.
Ibuprofen sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan jangan menambah dosisnya. Apabila gejala tak juga membaik, Anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lanjutan.
Silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di Lamina Pain and Spine Center untuk penanganan saraf kejepit yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Assistance Center Lamina pada nomor kontak yang tertera.
Yuk, jangan abaikan nyeri dan sembuhkan saraf kejepit tanpa operasi hanya di Lamina Pain and Spine Center!
