Apakah saraf kejepit itu berbahaya? Mungkin pertanyaan ini sempat terlintas di pikiran Anda dan hingga kini belum terbayangkan apa memang ini hanya mitos ataukah fakta? Saraf kejepit atau herniated nucleous pulposus (HNP) terjadi ketika ada bantalan atau cakram tulang belakang yang menyembul keluar dan menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu sistem saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri dan gejala lainnya yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Fakta Saraf Kejepit Berbahaya
Penyebab saraf kejepit bervariasi, seperti akibat cedera pada tulang belakang, pertambahan usia, postur tubuh yang tidak baik, atau kelainan pada tulang belakang. Bahkan, kegemukan atau obesitas juga bisa menjadi risiko Anda terkena saraf kejepit. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada tulang belakang yang menopang berat badan berlebih.
Lantas, benarkah saraf kejepit itu berbahaya? Sebenarnya, saraf kejepit bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Tapi, yang perlu Anda ketahui yaitu jika gejalanya masih tergolong ringan. Gejala yang bisa timbul akibat kondisi ini yaitu rasa nyeri yang bisa menjalar keluar, kebas, kesemutan dan kelemahan otot.
Faktanya, pada kasus yang lebih parah, saraf kejepit bisa menyebabkan hilangnya kendali di area yang terkena dan kerusakan saraf permanen seperti kelumpuhan. Hilangnya kendali pada area tertentu yaitu kesulitan dalam menahan buang air kecil atau buang air besar. Kondisi ini bisa terjadi jika Anda menderita saraf kejepit punggung bawah atau pinggang yang mengakibatkan tonjolan bantalan terus menerus menekan saraf. Sehingga lama kelamaan akan menghentikan impuls saraf pada area yang terkena. Jadi, ini bukan hanya sekedar mitos saja ya. Anda perlu perhatian khusus pada gejala dan pengobatannya.
Benarkah Pengobatannya Harus Dengan Operasi?
Memang, sebelum teknologi kedokteran mengalami perkembangan, saraf kejepit hanya bisa sembuh dengan operasi bedah terbuka. Tentunya ada risiko-risiko yang bisa terjadi karena prosedur bedah tulang belakang akan merusak banyak jaringan di sekitar saraf. Hal ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan di kemudian hari.
Sekarang dengan kemajuan teknologi untuk mengatasi saraf kejepit, Anda pastinya tak perlu khawatir lagi. Ada berbagai metode pengobatan yang lebih aman dan tentunya minim risiko. Metode pengobatan di Klinik Lamina Pain and Spine Center tidak memerlukan operasi besar untuk menyembuhkan saraf kejepit.
Lamina memiliki teknik endoskopi Joimax, BESS, laser PLDD, radiofrekuensi ablasi, dan St.Cox Catheter untuk pengobatan terbaik saraf kejepit. Berbagai teknologi ini telah terbukti mampu mengatasi masalah saraf kejepit agar bisa sembuh total.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang saraf kejepit dan pengobatannya? Silakan hubungi tim Assistant Center kami untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina. Bagi Anda yang berada di luar kota, bisa melakukan telekonsultasi untuk memudahkan informasi. Yuk, jangan tunda nyeri bertambah parah dan segeralah periksakan diri Anda hanya di Lamina Pain and Spine Center!
Baca juga: Mengapa Operasi Saraf Kejepit Masih Menjadi Hal yang Menakutkan? Ini Alasannya