Bahu Kaku Frozen Shoulder, Penyebab Tidak Bisa Digerakkan

Bahu kaku frozen shoulder dapat membuat Anda tidak bisa mengangkat lengan. Saat kondisi ini terus dibiarkan, aktivitas fisik Anda, atau pekerjaan akan menjadi sangat terganggu.

Mengenal Apa Itu Bahu Kaku Frozen Shoulder?

Sendi bahu, seperti persendian lainnya, juga memiliki semacam kantong tipis namun relatif kuat untuk menahan cairan sendi normal pada sendi.

Untuk mendukung fungsinya itu, kapsula tugas utamanya adalah menahan sendi dengan jaringan sekitar agar tidak mudah berpindah lokasi (dislokasi) dan kedua adalah membatasi rentang gerakan sendi bahu.

Bila saja kapsula menjadi longgar, selain dapat membuat rentang gerakan menjadi meluas namun justru dapat membuat sendi bahu bisa bergeser atau dislokasi.

Kondisi kebalikannya, bila kapsula ini menjadi padat atau mengeras, gerakan sendi bahu menjadi terbatas sehingga sendi bahu terjaga ketat tetap berada di tempatnya.

Frozen shoulder atau adhesive capsulitis, adalah penyebab sendi kaku dan nyeri sehingga tidak bisa bergerak sama sekali.

Bahu Kaku Frozen Shoulder

Frozen shoulder atau bahu kaku ‘beku’ terjadi ketika bahu sulit bergerak karena adanya nyeri dengan keterbatasan gerak sendi. Nyeri  bahu ini dapat menjalar hingga ke lengan sehingga terasa berat saat mengangkat lengan yang dapat mengganggu aktivitas harian. Aktivitas harian tersebut misalnya menyisir rambut, mengambil dompet pada kantong belakang celana, menggosok badan saat mandi, mengambil benda pada tempat tinggi, dan lainnya.

Penyebab Bahu Tidak Bisa Diangkat

Penyebab secara pasti frozen shoulder masih belum ada. Bila hal ini terjadi maka dapat menimbulkan bahu kaku, antara lain:

  • Peradangan kapsul sendi yang menyebabkan ligamen bahu membengkak dan menebal serta mengakibatkan jaringan parut. Kondisi adhesi (perlekatan) sehingga ruang antarsendi (sendi dan lengan atas/humerus) menyempit sehingga tidak bisa bergerak dan nyeri.
  • Menurunnya jumlah cairan sinovial pelumas sendi bahu yang berperan membantu mengurangi gesekan sendi dan membantu memfasilitasi gerakan sendi.

Menurut Linaker (2015), frozen shoulder memiliki sebab akibat dengan pekerjaan seseorang terutama yang memerlukan gerakan ekstremitas atas atau lengan atas/bahu, misalnya membawa/mendorong/menarik/mengangkat beban berat, posisi bekerja dengan bahu terangkat, atau pekerjaan yang tidak memerhatikan masalah ergonomis.

Selain itu ada beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami frozen shoulder, antara lain diabetes, gangguan pada tiroid (hipotiroid/hipertiroid), stroke, Parkinson.

Dampak frozen shoulder yang tidak tertangani dengan baik, dapat memburuk terutama malam hari serta kesulitan untuk berbaring atau bahkan tidur pada malam hari.

Kenali 3 Fasenya

Frozen shoulder memiliki 3 fase berbeda dan setiap fasenya bisa berlangsung dari minggu hingga bulan. Ketiga fase tersebut adalah:

  1. Freezing atau fase nyeri. Berlangsung kira-kira 6 minggu hingga 9 bulan, dengan peningkatan nyeri bahu secara bertahap.
  2. Frozen atau fase bahu kaku/beku, berlangsung kira-kira 4-6 bulan dan sulit melakukan aktivitas harian, misalnya berpakaian. Namun nyeri sudah berkurang.
  3. Thawing atau pemulihan. Kekuatan dan gerakan bahu sudah membaik, begitu pula dengan nyeri yang sudah berkurang.

Selain pemeriksaan fisik, mungkin dokter juga akan meminta Anda melakukan pemeriksaan radiologis seperti rontgen dan MRI. Rontgen untuk melihat ada tidaknya masalah yang berkaitan dengan tulang, misalnya terbentuknya taji tulang.

Sedangkan MRI untuk mengidentifikasi ada tidaknya kerusakan jaringan misalnya pada robekan rotator cuff. Pemeriksaan radiologis ini juga bermanfaat dalam melihat adanya masalah lain pada area bahu, misalnya dislokasi bahu, serpihan tulang, pengapuran atau tumor.

Perlu Penanganan Bahu Kaku Yang Tepat

Frozen shoulder dapat teratasi dengan kombinasi dari hal berikut ini oleh dokter:

  1. Obat-obatan antiinflamasi untuk membantu mengatasi nyeri dan peradangan.
  2. Injeksi kortikosteroid untuk membantu mengatasi peradangan mengingat peradangan merupakan faktor kunci pada tahap awal kondisi serta membantu mengurangi nyeri. Dari beberapa studi, injeksi kortikosteroid telah terbukti memiliki tingkat keberhasilan sekitar 44-80% untuk membantu meredakan nyeri dengan cepat sehingga fungsi bahu pun bisa kembali pulih secara perlahan terutama pada Anda dengan nyeri sebagai keluhan utama pada tahap awal frozen shoulder. Namun terapi ini perlu secara bersamaan dengan terapi fisik.
  3. Terapi fisik atau rehabilitasi medik bertujuan untuk membantu mengurangi nyeri dan memperbaiki luas gerak sendi sehingga pasien dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. Program terapi ini akan terprogram oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dan disesuaikan dengan kondisi Anda. Selain itu, pilihannya dengan cara transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) untuk membantu mengendalikan nyeri dengan cara memblok saraf penghantar nyeri.
  4. Artroskopi, merupakan tindakan bedah mini untuk membuang jaringan parut yang menebal, membengkak  yang menyebabkan perlekatan kapsula sehingga gerakan sendi bahu bisa pulih kembali. Tindakan ini biasanya pada kaku bahu frozen shoulder yang telah berlangsung selama 6 bulan dan tidak merespons dengan terapi lainnya.

Penanganan utama adalah menghilangkan atau mengendalikan nyeri yang sebaiknya pada awal atau fase pertama (freezing). Pada tahap freezing, berbagai aktivitas yang memicu timbulnya nyeri harus berhenti terlebih dahulu.

Tinggalkan Balasan

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini