Jakarta – Semakin majunya teknologi kedokteran, membawa kita pada majunya layanan kesehatan yang lebih memungkinkan dengan risiko yang lebih minimal. Salah satu teknologi kedokteran maju di bidang bedah saraf adalah endoscopy PELD (percutaneous endoscopic lumbar discectomy).
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul dan ditanyakan kepada tim dokter lamina pain and spine center coba kami rangkum dalam artikel berikut.
- Apa Itu Endoscopy PELD ?
Merupakan tindakan minimally invasive tulang belakang, untuk mengatasi masalah syaraf terjepit akibat herniasi bantalan sendi tulang belakang. - Keunggulan Endoscopy PELD
Karena alat endoskopi PELD menggunakan mikroskop dan juga selongsong berukuran 7mm. Hasil tindakan untuk mengatasi bantalan yang menjepit saraf tulang belakang sayatannya minimal. Selain itu dengan adanya kamera endoskopi pada alat. Menjadikan dokter bedah syaraf selaku operator dengan gampang membedakan mana syaraf tulang dan jaringan penunjang tulang belakang sehingga meminimalkan risiko cedera jaringan. - Perbedaan Endoscopy dengan Laminektomi
Perbedaan PELD dengan laminektomi adalah ukuran sayatan yang dihasilkan. Laminektomi memerlukan sayatan di punggung sekitar 10-20 cm. Bergantung ruas yang terdampak HNP. Sementara dengan PELD sayatan hanya sebesar 7 mm. Pasca-tindakan pasien hanya membutuhkan satu jahitan saja sehingga proses penyembuhan pasca-tindakan menjadi lebih cepat. - Mengobati Saraf Kejepit dengan Endoscopy PELD
Ketakutan masyarakat tentang tindakan bedah untuk syaraf kejepit konvensional menjadi salah satu alasan mereka ingin melakukan dengan PELD. Angka keberhasilan terapi dari beberapa literatur yang ada menunjukkan hingga 90%. - Risiko Endoscopy PELD
Risiko tindakan medis selalu ada, namun dapat diminimalisasi dengan kompetensi dokter. Pengalaman dokter Lamina Pain and Spine Center tidak perlu diragukan lagi. dari sekian banyak tindakan endoskopi tulang belakang di Indonesia. Kami sudah melakukan tindakan endoskopi tulang belakang lebih dari 1000 pasien sejak tahun 2018.
Tentang Endoscopy PELD
- Bagaimana Prosedur Endoscopy PELD
Prosedur tindakan cukup simpel. Pasien masuk ke ruang tindakan, dan dibaringkan dengan posisi tengkurap. Dengan bantuan foto MRI dan C-arm, alat endoskopi dimasukkan ke bantalan sendi yang menekan syaraf. Tentunya sebelumnya dilakukan anestesi. - Pra-Tindakan – Persiapan Sebelum Endoscopy PELD
Sebelum tindakan dilakukan, sama seperti prosedur bedah lainnya. Pasien diwajibkan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium termasuk diantaranya, gula darah, SGPT/SGOT, fungsi jantung dan pemeriksaan darah lengkap. Pasien juga diwajibkan untuk puasa selama kurang lebih 6-8 jam sebelum tindakan. - Tindakan – Berapa Lama Endoscopy PELD
Tindakan endoskopi dilakukan hanya dalam waktu 45 menit. Namun ini juga dipengaruhi lokasi dari penjepitan bantalan sendi dan kondisi pasien. Rata-rata waktu tindakan yang dilakukan di Lamina sekitar 45 menit. - Pasca-Tindakan – Aktivitas Kembali Normal Setelah Endoscopy PELD
Setelah tindakan dilakukan, pasien akan diobservasi di ruang yang telah disediakan sekitar 2 jam. Ini untuk melihat kondisi pasien, setelah normal pasien bisa langsung pulang. Namun dalam kondisi khusus pasien dimungkinkan untuk rawat inap 1-2 hari, seperti pasien-pasien dengan jaminan asuransi swasta. Atau pasien yang memiliki kondisi kesehatan khusus yang mengharuskan dilakukannya rawat inap setelahnya. - Berapa Biaya Endoscopy PELD ?
Biaya PELD di Lamina masih cukup terjangkau dibandingkan tempat lain. Sekitar 80 – 90 jutaan, dengan pelopor tindakan endoskopi PELD di Indonesia dr. Mahdian Nur Nasution. Harga dapat berbeda di cabang Lamina Pain and Spine Center. Saat ini kami memiliki 4 cabang yaitu di RS Meilia Cibubur, RS Bunda Menteng dan RS Kartika Pulomas dan Lamina Mampang. Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi customer care kami. Terimakasih.
Baca juga : Endoskopi PECD