Diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan pada kombinasi bermacam faktor, para pakar di Indonesia membaginya dalam beberapa kondisi termasuk diantaranya:
- Lokasi dan kesimetrian nyeri sendi yang spesifik, terutama sendi tangan.
- Adanya kekakuan sendi di pagi hari.
- Adanya benjolan dan nodul di bawah kulit (nodul rheumatoid).
- Hasil tes x-ray yang menunjukkan adanya rheumatoid arthritis.
- Hasil faktor rheumatoidpositif dari tes darah yang dilakukan serta tes darah lainnya
Kebanyakan orang yang terkena rheumatoid arthritis memiliki antibodi faktor rheumatoid (RF) dalam darah mereka. Namun terkadang ada orang di Indonesia atau negara lain yang tidak memiliki antibodi ini dan terkena rheumatoid arthritis karena ada penyakit lain yang menyebabkan faktor rheumatoid diproduksi dalam darah.
Baca juga : Pentingnya MRI Tulang Belakang
Oleh karena itu, diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan dari kombinasi kelainan sendi serta hasil tes darah.
Faktor Pemeriksaan Darah Jadi Penentu Rheumatoid Arthritis di Indonesia
Tes darah yang baru dan lebih spesifik untuk rheumatoid arthritis adalah tes antibody citrulline cyclic, juga disebut anti-CCP. Kehadiran antibodi anti-CCP ini menunjukkan kecenderungan bentuk rheumatoid arthritis yang lebih agresif termasuk pada orang Indonesia.
Orang-orang dengan rheumatoid arthritis mungkin mempunyai anemia ringan. Pada test darah juga ditemukan adanya sedimentasi eritrosit (ESR) atau peningkatan protein C-reactive (CRP), yang merupakan penanda adanya peradangan.
Beberapa orang di Indonesia dengan rheumatoid arthritis juga mungkin memiliki hasil positif pada tes antibodi antinuclear (ANA), yang menunjukkan adanya gangguan autoimun. Pada lansia RA dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
Kelompok 1
Artritis reumatoid klasik. Sendi-sendi kecil pada kaki dan tangan sebagian besar terlibat. Terdapat faktor reumatoid, dan nodula-nodula reumatoid yang sering terjadi. Penyakit dalam kelompok ini dapat mendorong ke arah kerusakan sendi yang progresif.
Kelompok 2
Termasuk ke dalam klien yang memenuhi syarat dari American Rheumatologic Association untuk artritis reumatoid karena mereka mempunyai radang sinovitis yang terus-menerus dan simetris, sering melibatkan pergelangan tangan dan sendi-sendi jari.
Kelompok 3
Sinovitis terutama memengaruhi bagian proksimal sendi, bahu dan panggul. Awitannya mendadak, sering ditandai dengan kekuatan pada pagi hari. Pergelangan tangan pasien sering mengalami hal ini, dengan adanya bengkak, nyeri tekan, penurunan kekuatan genggaman, dan sindrome karpal tunnel. Kelompok ini mewakili suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri yang dapat dikendalikan secara baik dengan menggunakan prednison dosis rendah atau agens antiinflamasi dan memiliki prognosis yang baik.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi care line officer Lamina Pain and Spine Center, melalui Hp/Wa tertera. Terimakasih.