Jakarta – Tulang belakang yang melengkung ke kiri atau ke kanan, menciptakan kurva berbentuk seperti huruf ‘C’ atau ‘S’ secara medis kondisi ini adalah scoliosis.
Penyebab pasti skoliosis masih belum diketahui. Bila seseorang memiliki lengkungan lebih dari 45-60 derajat dan tidak ditangani, dapat mengalami nyeri pada punggung, terutama punggung bawah.
Sifat kelainan scoliosis ini adalah progresif. Hal ini dikatakan oleh Dr. Gaurav Raj Dhakal, Associate Professor of Spine Surgery di National Academy of Medical Sciences.
Penderita Scoliosis Utamanya Adalah Anak, Remaja, dan Dewasa
Ketika skoliosis berlanjut hingga dewasa atau idiopatik dewasa, juga merupakan salah satu dari dua bentuk skoliosis yang paling sering dialami orang dewasa.
Sedangkan bentuk skoliosis pada remaja seperti skoliosis idiopatik – tanpa diketahui penyebabnya. Bentuk skoliosis umum lainnya yang terlihat pada orang dewasa adalah skoliosis degeneratif.
Seperti namanya, jenis scoliosis ini biasanya berkembang saat usia dewasa sebagai akibat proses penuaan/ degenerasi asimetris dari bantalan tulang belakang. Yang selanjutnya menyebabkan miringnya tulang belakang dan membengkok membentuk kurva dengan derajat tertentu.
Kondisi lain, seperti penyakit degeneratif atau fraktur kompresi tulang belakang akibat osteoporosis, juga dapat menyebabkan perubahan pada tulang belakang dan sehingga memicu scoliosis.
Faktor yang Berperan pada Scoliosis Adalah Usia
Ada beberapa tipe scoliosis yang patut Anda ketahui, diantaranya;
- Skoliosis infantil terjadi pada anak berusia tiga tahun kebawah.
- Skoliosis juvenil terjadi pada anak-anak antara usia empat dan sembilan tahun.
- Skoliosis idiopatik remaja terjadi antara usia 10 hingga 17 tahun.
Menurut Neel Anand, dokter ahli bedah ortopedi di Cedars-Sinai Medical Center in Los Angeles, ada perbedaan tertentu antara skoliosis dewasa dan remaja yang dikaitkan dengan onset, diagnosis dan rekomendasi pengobatan.
Memahami perbedaan-perbedaan ini dapat membantu mendapat gambaran lebih jelas tentang apa yang terjadi secara fisiologis di tulang belakang dan cara terbaik untuk mengatasinya.
Menurutnya perawatan kedua jenis scoliosis – idiopatik dan degeneratif – memiliki tujuan yang sama yaitu mengembalikan dan mempertahankan keselarasan alami tulang belakang.
Baca Juga : Kifoplasti Atasi Tulang Retak Hingga Patah Dalam Hitungan Menit di Klinik Lamina
Kenali Derajat Kelengkungan
- Kurva kelengkungan kurang dari 15-20 derajat, ringan.
- Kurva kelengkungan 20-50 derajat, sedang.
- Kurva kelengkungan lebih dari 50 derajat, berat.
Penanganan Scoliosis Adalah
Pada tahapan ringan, perlu diamati kemungkinan bertambahnya usia selama periode tertentu. Pada tahap ini, tidak diperlukan penanganan khusus.
Pada yang sedang mungkin membutuhkan brace (semacam korset) untuk mencegah kemungkinan kelengkungan bertambah.
Sedangkan pada derajat yang sudah berat, atau hingga ke tulang leher, cenderung tidak merespons dengan baik terhadap brace. Terapi dengan pembedahan perlu dipertimbangkan.
Untuk skoliosis remaja, bedah biasanya dianjurkan setelah kelengkungan mencapai lebih besar dari 40 hingga 50 derajat atau cenderung akan terus berubah.
Baca juga : Frozen shoulder adalah
Di sisi lain, penanganan kondisi ini yang direkomendasikan untuk orang dewasa biasanya disesuaikan dengan ada tidaknya rasa nyeri, walaupun sebagian besar pasien dewasa tidak memerlukan pembedahan.
Bahkan, seringkali ditemukan ringan pada orang dewasa – dan tidak mengalami gejala – pada saat dilakukan pencitraan atau saat pergi ke dokter untuk keluhan lain yang tidak berkaitan.
Sayangnya, kelainan bentuk tulang belakang tidak akan hilang dengan sendirinya. Namun bisa dicoba dengan penggunaan brace, latihan atau terapi fisik.
Untuk dewasa, jika nyerinya lebih mengganggu daripada kelainan bentuk tubuh itu sendiri, dapat dicoba dengan non bedah, seperti terapi fisik, akupunktur dan olahraga.
Jika opsi non bedah gagal meredakan nyeri punggung akibat kelengkungan tulang, operasi mungkin dapat dipertimbangkan.
Tes Sederhana
Sebagian besar orang tua yang memiliki anak dengan kondisi ini, dapat melakukan pemeriksaan sendiri di rumah dan perhatikan bila:
- Dada bergeser ke satu sisi
- Satu tulang belikat menjadi lebih terlihat daripada yang lain
- Pinggang/ bahu/ pinggul tidak sama tinggi
Disarankan juga, orangtua perlu melihat postur anak dari belakang sehingga dapat menemukan kemungkinan kelainan bentuk tulang belakang sedini mungkin.
Apa Penyebabnya?
- Cacat lahir
- Cedera atau infeksi tulang belakang
- Idiopatik
- Tumor
- Anggota badan tidak sama panjang
- Masalah neuromuskular
- Cerebral palsy
- Penyakit tertentu yang diturunkan
- Sindrom Marfan (kelainan genetik yang langka dan mengenai jaringan ikat tubuh)
- Sindrom Rett (kelainan genetik langka yang bersifat neurologis)
- Spina bifida (cacat lahir yang mengenai tulang belakang dan biasanya terlihat saat lahir atau dikenal dengan neural tube defect)
Dampak ke Depan
Menurut Clear Scoliosis Institute, dijabarkan beberapa dampak, diantaranya :
- Sakit kepala
- Nyeri pada leher, punggung, pinggul, lutut, kaki
- Nyeri radikuler
- Masalah dengan pernapasan atau tidur
- Masalah pencernaan
- Aktivitas harian, seperti olahraga atau bahkan berjalan kaki, juga bisa terganggu
- Kaki melemah akibat kompresi saraf
- Kelainan bentuk punggung (deformitas)
Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat memengaruhi postur tubuh yang simetris, karena ketidakseimbangan dalam bahu, pinggul, tulang belikat, dan tulang rusuk.
Jika kondisi ini sudah berlangsung lama dan tidak ditangani, dapat menimbulkan masalah peradangan sendi seperti osteoartritis dan perubahan degeneratif pada tulang belakang, pinggul, dan lutut. Pada kasus yang parah, fungsi organ juga dapat terganggu.