PLDD adalah salah satu metode untuk mengatasi saraf kejepit. PLDD ini singkatan dari Percutaneous Laser Disc Decompression, yang menggunakan energi laser untuk mengatasi masalah saraf kejepit. Mengutip dari artikel kesehatan National Library of Medicine (1998) menyebutkan bahwa, PLDD ini merupakan salah satu tindakan minimal invasive surgery. Artinya, tindakan ini menggunakan teknik tertentu. Sehingga, dapat menghasilkan luka sayatan kecil atau minimal setelah tindakan operasi dilakukan. Berbeda, dengan operasi bedah terbuka yang biasanya melibatkan banyak sayatan untuk mengatasi saraf yang bermasalah. Hingga saat ini, teknik PLDD bisa menjadi salah satu pengobatan yang bisa penderita pilih untuk mengatasi saraf terjepit.
Prosedur PLDD
Nyeri saraf kejepit bisa sangat mengganggu, bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya. Oleh karena itu, jika sudah mulai mengalami gejala nyeri saraf kejepit, seperti nyeri di area tertentu, biasanya pada area leher hingga tulang belakang. Maka, sebaiknya segeralah melakukan konsultasi sekaligus pemeriksaan dengan dokter spesialis. Terlebih, pengobatan pada saraf kejepit saat ini sudah sangat modern dengan teknik yang lebih sederhana dan minim risiko. Salah satu metode tindakan modern adalah PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression. Tindakan ini umumnya dokter lakukan dengan memasukan jarum pada area tulang belakang pada area disc atau bantalan tulang yang bermasalah. Dengan teknik C-arm flouroskopi yang membantu jarum untuk mencapai target dengan tepat.
Lalu, setelah jarum mencapai sasaran, maka energi laser dengan kekuatan 1500 joule akan dihantarkan pada area bantalan tulang yang bermasalah. Sehingga, dapat mengempiskan dan mengatasi rasa nyeri yang mengganggu akibat saraf kejepit.
Kelebihan PLDD
Mengutip dari artikel kesehatan International Society of Laser Assisted and Percutaneous Procedures in Spinal Surgery (2003) menyebutkan bahwa tindakan PLDD merupakan tindakan alternatif yang cukup aman. Selain itu, tindakan ini juga memiliki beberapa kelebihan, seperti:
- Mengutip dari beberapa jurnal artikel kesehatan, PLDD ini memiliki angka keberhasilan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 80%
- Tindakan cukup singkat, dengan memerlukan waktu sekitar 20 hingga 30 menit saja.
- Tidak memerlukan rawat inap, sehingga pasien bisa langsung beraktivitas setelah tindakan
- Minim nyeri serta minim risiko, bahkan dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, seorang dokter spesialis bedah saraf menyatakan bahwa PLDD ini merupakan tindakan yang memiliki efek negatif paling minimal dari tindakan lainnya.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan PLDD?
PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression) bisa penderita lakukan jika sudah melakukan konsultasi, serta melakukan pemeriksaan dengan CT-Scan atau MRI untuk mendeteksi lokasi saraf kejepit. Pada umumnya, tindakan PLDD akan dokter rekomendasikan jika saraf kejepit yang penderita alami sudah mulai mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti munculnya nyeri kronis, hingga berdampak pada beberapa area tubuh yang sulit untuk digerakkan.
Baca juga: Saraf Terjepit Tulang Belakang Dapat Berdampak Pada Masa Depanmu
Tempat melakukan PLDD
Penderita saraf kejepit dapat melakukan tindakan PLDD ini di klinik terpercaya dalam mengatasi masalah saraf kejepit, yaitu klinik Lamina Pain and Spine Center. Dengan layanan terlengkap yang menyediakan konsultasi, penjemputan dengan ambulan, tindakan modern, hingga fisioterapi untuk mengatasi saraf kejepit. Selain itu, konsultasi dan tindakan di klinik Lamina Pain and Spine Center juga dilakukan oleh dokter spesialis berpengalaman dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sehingga, menjadikan klinik Lamina Pain and Spine Center ini menjadi klinik nyeri terpercaya di Indonesia.
Untuk mengetahui biaya tindakan saraf kejepit, lokasi, hingga mengatur jadwal konsultasi bersama dokter, silakan untuk klik di sini!
Baca juga: Pengobatan Syaraf Kejepit Leher Terbaru Endoskopi PECD