Saraf terjepit yang tidak segera tertangani dapat menyebabkan beragam gejala, gejala di pinggang berbeda dengan di leher, bergantung lokasinya. Susunan tulang belakang (vertebra) membentuk suatu rangkaian dari leher sampai ke tulang ekor. Di antara ruas tulang belakang satu dengan lainnya, terdapat bantalan tulang atau diskus intervertebralis.
Diskus intervertebralis merupakan suatu jaringan yang terdiri dari selaput pembungkus yang kuat yang disebut annulus fibrosus dan isinya (intinya) adalah jaringan berupa jelly yang lunak yang disebut nukleus pulposus. Jelly tersebut berfungsi sebagai shock absorber atau peredam kejut.
Nukleus pulposus atau bantalan tulang ini dapat pecah atau robek sehingga menonjol ke area terdapatnya cabang-cabang saraf sehingga saraf tersebut kemungkinan menjadi tertekan atau terjepit. Kata lain kondisi ini adalah herniasi nukleus pulposus (HNP) atau saraf terjepit.
Penyebab Syaraf Terjepit?
Saraf terjepit atau HNP ini dapat karena beberapa faktor, misalnya adanya faktor degenerasi atau proses penuaan, cedera baik akibat olahraga atau kecelakaan, sering angkat beban berat dan lainnya.
Saraf terjepit bisa terjadi di leher, pinggang, dan punggung (walau lebih jarang). Walaupun gejalanya mirip, namun secara umumnya berbeda karena anatomi sarafnya pun berbebda. Yuk kenali gejalanya gejala saraf terjepit baik di leher, pinggang hingga punggung dengan baik.
Saraf Terjepit Di Leher
Saraf terjepit di leher paling sering mengenai ruas C6-C7 selanjutnya ruas C5-6 karena ruas ini merupakan bagian yang paling sering bergerak, berbeda dari pinggang.
Saraf terjepit di leher biasanya nyeri akan terasa pada area leher, bahu, belikat, lengan hingga jari-jari tangan jarang hingga ke pinggang. Jari-jari tangan yang biasanya kena dampak saraf kejepit leher adalah ibu jari dan jari telunjuk.
Syaraf mana yang kejepit di leher, juga akan menimbulkan nyeri yang berbeda jalurnya.
- C4-C5, akan menyebabkan nyeri bahu, lengan atas.
- C5-C6 menyebabkan kelemahan otot, baal dan kesemutan, dan nyeri yang menjalar hingga ke sisi ibu jari tangan.
- C6-C7 menyebabkan baal, kesemutan, nyeri dari lengan atas hingga jari tengah.
- Saat menekan saraf C7-T1 menyebabkan gangguan fungsi menggenggam, serta baal dan kesemutan hingga jari kelingking.
Syaraf Terjepit Di Punggung
Syaraf kejepit di area toraks atau punggung atas, dampaknya bisa mencapai ke bawah atau kaki, dan khasnya terasa pada kedua kaki.
Saraf terjepit di punggung atas ini nyerinya menjalar ke dada dan nyeri ini biasanya timbul berbarengan dengan nyeri yang terasa di punggung atas bahkan hingga pinggang. Nyeri di punggung atas akan memburuk saat batuk, bersin, atau mengejan saat buang air besar.
Namun nyeri yang terasa di dada dapat memburuk saat meregangkan atau memutar tubuh atau membungkuk. Nyeri terasa tajam atau seperti tertusuk benda.
Syaraf kejepit punggung tidak hanya menimbulkan nyeri, tetapi juga kadang menimbulkan rasa seperti ‘terikat’ di bagian perut atau di area pusar dan perut bagian bawah. Dapat juga muncul gejala baal dan mengalami kesulitan saat melangkahkan kaki.
Saraf Terjepit Di Pinggang
Nyeri akan terasa hingga bokong hingga ke bawah, paha, atas lutut, sampai ke tulang kering, mata kaki dan ibu jari kaki. Bergantung syaraf mana yang terjepit.
- Bila L4-L5 yang mengalami jepitan, maka gejalanya akan timbul rasa baal dan kesemutan yang menjalar hingga bagian sisi betis.
- Bila L5-S1, nyeri akan terasa hingga ke bawah mata kaki dan ibu jari kaki.
Syaraf terjepit pinggang memiliki karakteristik nyeri yang khas, yaitu timbulnya hanya di satu sisi tubuh. Namun bila kondisi jepitan ini terabaikan, lambat laun nanti dapat menjadi terasa di kedua sisi tubuh.
Selain berdasarkan gejala-gejala tersebut, cara terbaik untuk mengetahui ada tidaknya HNP dan di area mana, adalah dengan melakukan pemeriksaan penunjang radiologis yaitu MRI.
Tuntaskan Saraf Terjepit Di Pinggang Tanpa Operasi
Ketakutan masyarakat akan kemungkinan terjadinya kelumpuhan pasca operasi saraf terjepit sering muncul dalam perbincarangan penderita saraf terjepit saat berkonsultasi dengan dokter.
Kini teknologi pun semakin berkembang, dan untuk saraf terjepit sudah dapat lenyap tanpa operasi yaitu dengan teknologi endoskopi.
Endoskopi leher (percutaneous endoscopic cervical discectomy/PECD) untuk saraf terjepit di leher. Sedangkan endoskopi lumbar atau pinggang (percutaneous endoscopic lumbar discectomy/PELD) untuk membebaskan saraf terjepit di area pinggang.
Teknologi endoskopi ini sudah terdapat di Indonesia, yaitu di Lamina Pain and Spine Center.