Saraf Kejepit di Pinggang Belakang Yang Sangat Mengganggu

Kebanyakan kasus saraf kejepit terjadi di pinggang belakang atau punggung bawah. Kondisi ini dalam medis juga dikenal sebagai hernia nucleus pulposus lumbalis. Gejala utama dari saraf kejepit di pinggang belakang adalah munculnya rasa nyeri.

Nyeri yang muncul ini akan menjadi penyebab utama sebagai gangguan yang dapat memengaruhi aktivitas, pekerjaan dan kesejahteraan penderitanya. Menurut WHO (2013), keluhan nyeri punggung bawah ini bisa terjadi pada siapa saja, baik jenis kelamin, usia ras, status pendidikan dan profesi.

Baca Juga: Nyeri Pinggang di Belakang yang Sering Disepelekan

Penyebab Saraf Kejepit di Pinggang

Saraf kejepit di pinggang terjadi akibat adanya gangguan saraf yang menyebabkan  bantalan permukaan ruas tulang belakang menonjol dari ruang antar ruas tulang. Sehingga, tonjolan tersebut dapat menekan saraf, kemudian menimbulkan nyeri hebat pada pinggang. Kejadian hernia nucleus pulposus lumbalis ini bisa terjadi karenan beberapa faktor risiko, misalnya:

  1. Faktor fisik/ pekerjaan

Mengangkat, membawa beban dan membungkuk serta memutar menunjukkan adanya keterkaitan dengan cedera tulang belakang belakang.

Saat membungkuk dan mengangkat beban yang berat dapat menimbulkan beban pada otot, diskus, dan ligamen pada bagian belakang bawah. Kemudian tekanan pada diskus bagian belakang bawah meningkat, pusat, atau nucleus dari diskus dipaksa keluar. Jika diskus membengkak atau robek dapat merusak saraf sekitarnya.

  1. Faktor individu dan gaya hidup
– Usia

Berdasarkan penelitian, HNP terjadi pada usia 30-50 tahun, saat nukleus pulposus masih bersifat gelatinous. Kandungan air dalam diskus akan berkurang secara alamiah akibat bertambahnya usia. Namun, menurut penelitian lain HNP dapat terjadi pada usia produktif, yaitu antara 30-55 tahun.

– Obesitas

Pada beberapa studi, obesitas atau berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko cedera tulang belakang. Ketika berat badan bertambah, tulang belakang akan menerima beban yang berlebihan sehingga lebih berisiko alami kerusakan pada struktur tulang belakang.

– Kebiasaan merokok

Nikotin pada rokok dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan.

Selain itu, kebiasaan ini juga dapat pula menyebabkan berkurangnya kandungan mineral pada tulang sehingga menyebabkan nyeri akibat terjadinya keretakan atau kerusakan pada tulang.

Gejala Saraf Kejepit di Pinggang Belakang

Meskipun pada umumnya saraf kejepit hanya terjadi pada satu bagian tubuh saja, tapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada lebih dari satu area. Itulah mengapa gejala yang setiap penderita alami akan berbeda-berda. Berikut adalah beberapa gejala umumnya:

  • Nyeri pada area saraf yang terjepit dan/atau sekitarnya
  • Kesemutan,sensasi nyeri seperti tertusuk-tusuk jarum atau kesetrum.
  • Rasa seperti terbakar, kebas atau mati rasa
  • Melemahnya otot pada area yang terdampak.

Pada beberapa kasus, syaraf kejepit dapat menyebabkan gangguan fungsional pada tubuh. Terutama jika syaraf yang terjepit berada pada bagian punggung bawah/ pinggang. Gangguan fungsionalnya dapat berupa kemampuan mengendalikan rasa ingin buang air kecil dan besar. Namun, gejala ini termasuk dalam kasus yang jarang terjadi.

Oleh sebab itu, jika mengalami beberapa gejala tersebut sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter. Kamu bisa melakukan pemeriksaan di klinik Lamina Pain and Spine Center bersama dengan dokter spesialis bedaha saraf yang berpengalaman.

Baca Juga: Pengobatan Saraf Kejepit Pinggang Tanpa Operasi dengan PELD

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini