Penyebab saraf terjepit umumnya karena usia tua di mana kondisi jaringan syaraf, tulang, dan otot telah menua dan melemah. Faktor ini memudahkan jaringan syaraf bertemu dengan jaringan otot atau sendi tulang sehingga menekan syaraf, menyebabkan syaraf mengirimkan sinyal stres ke otak. Pada kasus ini, banyak manusia usia lanjut (manula) yang memilih untuk mengabaikan atau bahkan tidak menyadari kondisi tubuhnya.
Apa saja penyebab saraf terjepit?
Ada beberapa faktor selain usia tua yang dapat menjadi pemicu mengalami syaraf terjepit, yaitu:
-
Kecelakaan
Salah satu faktor paling umum penyebab syaraf kejepit, yaitu riwayat kecelakaan. Bisa saja terjadi setelah kecelakaan sebagai tanda adanya bagian tubuh dalam keadaan tidak baik atau pasca-kecelakaan. Dalam beberapa kasus, operasi pasca-kecelakaan dapat memengaruhi jaringan yang ada dalam tubuh. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengalami syaraf terjepit lebih sering dari orang lain.
-
Cedera saat olahraga
Terjadi terutama ketika melewatkan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah olahraga yang fungsinya untuk mempersiapkan dan melemaskan jaringan otot untuk serangkaian gerakan kompleks. Melupakan kedua proses ini dapat berakhir dengan syaraf yang terjepit. Selain itu, posisi tubuh yang tidak tepat saat berolahrga, terlebih mengangkat beban berat juga menjadi salah satu penyebab umumnya.
-
Obesitas
Beban tubuh yang berlebih dapat memberikan tekanan pada jaringan syaraf pada beberapa area tertentu seperti tulang punggung belakang bawah dan sendi lutut.
-
Duduk dengan jangka waktu yang lama
Posisi ini membebani tulang punggung belakang bagian bawah. Dokter dan pelatih profesional akan menyarankan untuk melakukan perenggangan disela-sela aktivitas bekerja yang mengharuskan seseorang untuk duduk dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Ini Adalah Penyebab HNP atau Saraf Terjepit
Benarkah perempuan lebih berisiko mengalami saraf terjepit?
Perempuan lebih berisiko mengalami saraf kejepit pergelangan tangan atau yang dikenal sebagai carpal tunnel syndrome (CTS). Apalagi jika memiliki aktivitas yang banyak melibatkan tangan seperti bekerja menggunakan laptop, computer, gadget, dan lainnya, besar kemungkinan mengalami syaraf terjepit pada area tangan, terutama jari (carpal tunnel syndrome). Mengapa? Salah satu alasannya karena tulang carpel tunnel perempuan relatif lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki, perbedaan ukuran ini yang menyebabkan perempuan lebih mudah mengalami carpal tunnel syndrome.
Pengobatan Mandiri dan Pengobatan Medis
Selama rasa sakit yang terjadi tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari maka cara-cara berikut ini dapat coba lakukan untuk membantu mengurangi rasa sakitnya. Setelah beberapa hari nyeri atau sakit akibat syaraf terjepit akan menghilang dengan sendirinya.
- Kompres area yang sakit menggunakan air dingin dan hangat secara bergantian.
- Menggunakan pain relief patch atau konsumsi obat pereda nyeri sesuai dengan dosis tertera.
- Secara perlahan lakukan perenggangan untuk meningkatkan stimulasi di area yang sakit. Stimulasi ini dapat membantu memperkuat tulang dan jaringan otot di area tersebut.
Apabila rasa nyeri tak kunjung mereda dan mulai mengganggu keseharian, maka segerala lakuka konsultasi dan terapi oleh dokter dan profesional menjadi solusi yang tepat. Metode pengobatan yang bisa menjadi pilihan antara lain teknologi endoskopi PSLD. PELD, dan PECD, Laser PLDD, serta RFA.
Keenam metode di atas membutuhkan waktu yang relatif singkat, efektivitas keberhasilan lebih tinggi, serta tidak mengharuskan anda untuk menjalani rawat inap pasca tindakan. Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi, tentunya hal ini menjadi aspek penting. Berkonsultaslah dengan dokter dan jalani terapi bersama tenaga profesional di klinik Lamina Pain and Spine Center.