Bagi Anda yang menderita saraf kejepit leher biasanya disarankan untuk menggunakan korset leher setelah menjalani prosedur endoskopi tulang belakang. Korset leher atau istilah lainnya yakni cervical collar diperlukan setelah tindakan agar struktur tulang leher tetap stabil dan mencegah cedera saat menggerakkan leher. Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui dulu ya apa itu saraf kejepit leher di artikel berikut.
Saraf Kejepit Leher
Saraf kejepit leher adalah suatu kondisi yang terjadi akibat adanya penonjolan pada diskus intervertebra sehingga menekan saraf di sekitarnya. Diskus intervertebra ini tersusun atas annulus fibrosus, nukleus pulposus, dan tulang rawan yang menghubungkan diskus dengan bagian tulang belakang. Ketika terjadi cedera atau karena proses penuaan, nukleus pulposus yang elastis dan fleksibel dapat keluar atau tergelincir dari posisi awalnya dan menekan saraf.
Tekanan dan iritasi pada saraf leher inilah yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri yang bisa menjalar hingga ke bahu, lengan, dan pergelangan tangan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kelemahan otot pada lengan dan tangan sehingga dapat menyulitkan aktivitas yang Anda lakukan.
Tubuh kita beradaptasi dan mengalami perubahan yang signifikan seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat mengakibatkan ‘wear and tear’. Kondisi ini merupakan keausan pada tulang dan persendian yang umumnya terjadi pada orang tua atau lansia. Sementara itu, pada usia yang lebih muda, saraf kejepit bisa terjadi akibat cedera berolahraga atau postur tubuh yang buruk saat bermain gadget.
Pada beberapa kasus, terapi obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen tidak mampu menyembuhkan saraf kejepit, sehingga memerlukan pengobatan lainnya.
Sembuhkan Saraf Kejepit Leher dengan Endoskopi CESSYS®
Salah satu teknologi terbaik untuk pengobatan saraf kejepit leher di Lamina Pain and Spine Center adalah endoskopi Joimax CESSYS® yang berasal dari Jerman.
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, prosedur ini merupakan tindakan minimal invasif yang terbagi menjadi dua, yaitu melalui anterior (depan) dan posterior (belakang). Jika berdasarkan hasil MRI, saraf kejepit terjadi di depan maka dokter akan menggunakan CESSYS® anterior. Sedangkan, untuk saraf kejepit di belakang menggunakan CESSYS® Dorsal. Tindakan ini bekerja dengan membuat satu sayatan kecil di leher, untuk memasukkan alat dekompresi endoskopi dengan kamera mikro yang terhubung dengan layar monitor. Dokter akan melakukan prosedur pengambilan bantalan tulang yang menonjol dengan panduan dari perbesaran gambar di layar monitor.
Prosedur CESSYS® hanya memerlukan waktu singkat, dengan bius lokal, risiko kerusakan jaringan kecil, dan proses penyembuhan yang cepat.
Gunakan Korset Leher Setelah Tindakan
Setelah menjalani prosedur CESSYS® , dokter akan menyarankan Anda menggunakan korset leher. Tujuannya yaitu sebagai upaya untuk imobilisasi leher sehingga dapat mencegah kambuhnya nyeri leher setelah pengobatan saraf kejepit.
Pemakaian korset leher sebaiknya sepanjang hari, meskipun hal ini terkadang menimbulkan rasa kurang nyaman, terutama saat beraktivitas. Fungsi alat penyangga leher ini juga dapat mempertahankan leher dalam keadaan relatif agak fleksi atau menunduk.
Seiring waktu, rasa nyeri akan menghilang dan kondisi Anda membaik. Dalam kondisi ini, penggunaan korset leher dapat dikurangi dan penggunaannya dapat Anda hentikan jika sudah tidak ada gejala nyeri yang berarti.
Untuk berkonsultasi, Anda bisa menghubungi Assistance Center Klinik Lamina pada nomor 021-7919-6999 atau chat via whatsapp di 0811-1443-599.
Kami juga memiliki telekonsultasi langsung dengan dokter spesialis bedah saraf di Lamina bagi Anda yang terkendala jarak untuk ke klinik.
Jangan lupa juga untuk tonton berbagai video tentang saraf kejepit dan testimoni pasien di Youtube Lamina.
Berikut video penjelasan tentang endoskopi Joimax dan keunggulannya oleh dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS: