Lordosis Bisa Sebabkan Nyeri Punggung Bawah/ Pinggang

Lordosis adalah kondisi tulang belakang punggung bawah (lumbar/pinggang) melengkung ke dalam secara berlebihan atau bengkok ke depan.

Posisi lengkungan alami pada tulang belakang ini memposisikan kepala dan bekerja juga sebagai peredam kejut guna mendistribusikan tekanan mekanis saat tubuh melakukan pergerakan.

Kondisi ini tidak memandang usia atau dapat terjadi di semua kelompok umur. Biasanya lordosis mengenai punggung bawah, tetapi dapat terjadi di leher (servikal). Ketika ditemukan di tulang belakang lumbar, sehingga tampak bokong lebih menonjol. Namun kondisi ini kadang menimbulkan nyeri dan memengaruhi gerakan.

Hiperlordosis adalah bentuk lengkung yang terlalu jauh dan berlebihan ke dalam pada tulang belakang bagian bawah. Kondisi ini menyebabkan bokong menjadi lebih menonjol dan perut mencuat. Ketika berbaring telentang, seseorang dengan hiperlordosis mungkin memiliki kurva berbentuk C yang terlihat atau celah besar di punggung bawahnya.

Lordosis Apa Sebabnya?

Lordosis

Ilustrasi : Nyeri punggung lordosis pada dewasa

Beberapa proses terjadinya penyakit dapat berpengaruh terhadap integritas struktur tulang belakang sehingga menimbulkan lordosis.

Beberapa hal yang diduga sebagai faktor penyebabnya, antara lain:

  • Postur tubuh yang salah. Ini penyebab tersering hiperlordosis. Ketika dalam posisi duduk, otot-otot di bagian lumbar akan menegang karena otot ini bekerja menstabilkan dan menopang tulang belakang. Secara bertahap hal ini dapat menyebabkan ketidaksejajaran sehingga kelengkungan tulang belakang dapat bertambah.
  • Obesitas akibat adanya lemak dalam tubuh yang berlebihan sehingga menimbulkan beban berlebihan pada punggung bawah sehingga bagian lumbar akan membengkok.
  • Kurang berolahraga. Karena meningkatnya risiko obesitas, kurang olahraga dapat melemahkan otot-otot inti yang berada di sekitar tungkai dan panggul. Otot-otot yang lemah kurang mampu menyangga tulang belakang sehingga nantinya berisiko membuat tulang belakang melengkung berlebihan.
  • Kondisi tulang belakang. Pada beberapa kasus, kondisi hiperlordosis bisa diakibatkan oleh beberapa masalah yang ada pada tulang belakang, seperti kifosis, spondilolistesis, dan discitis (peradangan pada diskus).

Pada anak dan dewasa atau saat hamil, lordosis ini disebabkan oleh buruknya postur tubuh, tindakan operasi tulang belakang, cedera panggul, kongenital, genetik, dan gangguan tulang belakang lainnya.

KLIK DISINI UNTUK KONSULTASI GRATIS DENGAN DOKTER WAWAN DAN TIM (082123977262)

Apa Saja Gejala Lordosis?

Lordosis dapat menimbulkan tanda-tanda berikut:

  • Bagian bokong lebih menonjol
  • Saat berbaring, terdapat gap atau lengkungan antara punggung bawah dengan permukaan rata
  • Rasa tidak nyaman atau nyeri punggung/pinggang
  • Sulit menggerakkan tubuh ke arah tertentu

Lordosis sering muncul dengan tanda ringan yaitu nyeri pada otot. Akibat ekstremnya kelengkungan tulang belakang (leher atau punggung bawah) otot-otot sekitar akan menyesuaikan dan pada akhirnya menegang berlebihan sehingga gerakan bagian leher, bahu, dan punggung menjadi terbatas.

Gejala Lordosis Perlu Perhatian

Ada juga sejumlah gejala lordosis yang lebih serius, yang berpotensi melibatkan saraf terjepit atau bantalan tulang yang mulai bermasalah dan membutuhkan penanganan segera, seperti:

  • gejala neurologis: mati rasa atau kesemutan atau nyeri seperti ditusuk-tusuk pada tungkai bawah (paha hingga kaki)
  • inkontinensia atau tidak dapat mengontrol gerakan kandung kemih dan usus besar
  • kelemahan otot dan tidak bisa mengatur koordinasi otot

Peningkatan lengkungan punggung bawah atau pinggang dapat memberikan tekanan tertentu akibat postur yang buruk sehingga nyeri bisa timbul.

Baca juga : Hiperlordosis

Namun beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang tidak secara langsung dikaitkan dengan kondisi hiperlordosis lumbar.

Jenis Lordosis

  1. Postural Lordosis

Biasanya, berasal dari kelebihan berat badan dan lemahnya otot perut dan otot punggung. Ketika seseorang memiliki beban berlebih di bagian depan (area perut), akan menarik tulang belakang ke depan. Ketika otot perut dan punggung lemah, mereka tidak dapat menopang tulang belakang dan tarikan dari berat menyebabkan tulang belakang melengkung ke depan.

  1. Lordosis Kongenital / Trauma

Lordosis bawaan (kongenital) disebabkan oleh kelainan genetik yang dapat diwariskan dari salah satu orangtua (ayah atau ibu) atau karena terjadi mutasi gen yang terjadi selama perkembangan janin.

Lordosis trauma diakibatkan oleh penghubung tulang belakang yang mengalami cedera dapat mengalami fraktur sehingga tulang belakang terasa sakit.

  1. Pasca-operasi Laminektomi

Laminektomi adalah prosedur pembedahan di mana bagian vertebra (tulang belakang) diangkat untuk memberikan akses ke sumsum tulang belakang atau akar saraf. Ketika hal ini dilakukan pada beberapa tingkat di tulang belakang, itu dapat menyebabkan tulang belakang menjadi tidak stabil dan meningkatkan kurva normal ke posisi Hiperlordosis (terlalu melengkung).

  1. Lordosis neuromuskuler

Jenis ini mencakup berbagai macam kondisi / kelainan yang dapat menyebabkan berbagai jenis masalah kelengkungan tulang belakang. Untuk setiap gangguan yang berbeda ada opsi perawatan yang berbeda.

  1. Lordosis Sekunder

Lordosis jenis ini dapat terjadi karena otot yang tidak seimbang karena gangguan yang berbeda-beda. Bahkan cedera dan infeksi dapat menyebabkan kontraktur tersebut.

 Pemeriksaan Apa yang Diperlukan?

Guna membantu mendiagnosis lordosis, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang yaitu rontgen dan CT scan atau MRI.

KLIK DISINI UNTUK KONSULTASI GRATIS DENGAN DOKTER WAWAN DAN TIM (082123977262)

Lordosis derajat ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan atau penanganan, karena bila dialami pada masa kanak-kanak masih dapat tumbuh. Beberapa pengobatan berikut dapat membantu mengoreksi kondisi lordosis:

  • Obat-obatan
  • Latihan terapi fisik rutin
  • Menurunkan berat badan bila Anda obesitas
  • Penggunaan korset
  • Suplementasi dengan vitamin D
  • Tindakan bedah

Lordosis lumbar ini kelanjutannya bergantung pada derajat ringan atau berat tanda yang dialami penderitanya dan penyebab utamanya.

Lordosis lumbar mungkin juga bisa dicegah misalnya dengan mencegah kegemukan, perbaikan postur tubuh. Namun bila disebabkan oleh keturunan, lordosis kemungkinan tidak dapat dicegah.

Bagaimana Jika Tidak Segera Ditangani?

Jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan beberapa risiko pada penderitanya yaitu ketidaknyamanan pada tulang belakang dalam jangka panjang. Pada dasarnya tak sampai mengakibatkan gangguan kesehatan yang mengancam jiwa penderitanya. Untuk itu, segeralah lakukan konsultasi dengan dokter jika memiliki keluhan agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini

Jadwal Praktik


Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS

Senin   : 13:00 - Selesai
Rabu    : 13:00 - Selesai
Jumat  : 13:00 - Selesai


Dr. Bismo Nugroho, SpBS

Rabu    : 14:30 - 17:00
Kamis  : 14:00 - 17:00


Dr. Victorio, SpBS, FINPS

Selasa  : 17:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 18:00


Dr. Faisal, M.Ked (Neurosurg), Sp.BS

Senin    : 10:00 - 13:00
Selasa   : 10:00 - 13:00
Rabu     : 10:00 - 13:00
Kamis   : 10:00 - 13:00
Jumat   : 10:00 - 13:00


Prof. dr. Darto Satoto, SpAn, KAR

Selasa   : 10:00 - 16:00
Kamis   : 10:00 - 16:00


Dr. Nelfidayani, SpKFR

Selasa   : 16:00 - 20:00
Kamis   : 16:00 - 20:00
Sabtu    : 16:00 - 20:00


Dr. Rifalisanto, SpKFR

Senin   : 10:00 - 15:00
Rabu     : 10:00 - 14:00
Jumat  : 10:00 - 12:00


dr. Zuhri Efendi, Sp.OT (K)

Senin   : 17:00 - 20:00
Rabu     : 17:00 - 20:00
Jumat   : 17:00 - 20:00
Sabtu   : 10:00 - 12:00


dr. Melsa aprima, SpPD

Rabu     : 15:00 - 18:00
Jumat     : 15:00 - 18:00


dr. Haekal Alaztha, Sp.N, FINA

Senin     : 13:00 - 15:00
Rabu     : 13:00 - 15:00


dr. Ratih Puspa, Sp.N

Selasa     : 17:00 - 20:00
Kamis     : 17:00 - 20:00