Osteoarthritis lutut dapat diatasi dengan diet dan olahraga yang tepat. Lutut memainkan peranan penting dalam mobilitas manusia. Di kedua organ tubuh yang berfungsi untuk bergerak itu beban tubuh manusia banyak bertumpu. Maka tak heran begitu terkena osteoarthritis rasa nyeri dan tak nyamannya bisa menganggu aktivitas sehari-hari.
Lebih dari 250 juta orang di dunia menderita osteoarthritis di lutut. Setidaknya separuh dari mereka akhirnya menjalani pengantian tulang lutut. Jika sakit dan osteoarthritis ditemukan dalam kondisi awal di Klinik Lamina Pain and Center bisa ditangani dengan banyak cara. Dengan pengobatan konvensional, radiofrekuensi ablasi (RF) sampai dengan pembedahan terbuka.
Semua pilihan didasarkan pada pemeriksaan saat pasien datang berkonsultasi dan dengan sejumlah alat deteksi canggih terbaru.
Gejala Osteoarthritis Lutut
“Gejala utama osteoarthritis lutut adalah nyeri yang bisa mengurangi kualitas hidup dan mobilitas,” kata Stephen Messier profesor bidang kesehatan dan ilmu olahraga dari Wake Forest University, Winston-Salem, seperti dikutip dari laman ksat.
Baik yang belum melakukan tindakan atau pasca tindakan, modifikasi perilaku perlu dilakukan. Baik untuk mencegah maupun untuk mempercepat pemulihan. Untuk itu para peneliti sudah memberikan panduan diet dan olahraga yang bisa meringankan rasa nyeri lutut. Dampaknya orang jadi bisa bebas bergerak tanpa merasa sakit, bahkan bagi yang tak perlu harus menjalani pembedahan atau pengobatan.
Cathryn Sages adalah salah satu pengidap nyeri lutut osteoarthritis termasuk yang mengikuti penelitian di Wake Forest University.
Penurunan Berat Badan
Penelitian pertama menemukan bahwa penurunan berat badan sampai 10 persen dari berat badan awal, dengan olah raga moderat bisa mengurangi rasa nyeri lutut sampai separuhnya.
“Kami menemukan bahwa setiap 0,4 kilogram pengurangan berat badan, berarti pengurangan beban 1,6 kilogram untuk lutut Anda,” kata Messier .
Carolyn Archie sudah mengidap nyeri lutut selama 10 tahun sebelum mengikuti penelitian ini. “Saya akhirnya bisa menurunkan berat badan sampai 9,9 kilogram ini luar biasa,” kata Archie yang melakukan diet yang tepat dan olah raga dengan elliptical machine.
Sementara Brad Zabel mengatakan latihan teratur dan mengatur pola makan sangat berarti untuk mengurangi kebutuhannya akan obat nyeri seperti ibuprofen.
Penelitian kedua memberikan hasil yang lebih baik lagi. “Penurunan berat badan dua kali lipat, dua kali lipat pula efeknya. Setidaknya lakukan latihan tiga kali dalam sepekan, sekitar 40-60 menit,” kata Messier.
“Saya tak mengatakan Anda harus ikut lari marathon, Anda cukup berjalan keliling rumah Anda,” kata Sages.
Para peserta penelitian mengikuti diet dengan pembatasan kalori dan kewajiban berjalan kaki hingga 20 menit diikuti latihan kekuatan selama 15 menit. Terakhir ditutup lagi dengan berjalan kaki lagi selama 20 menit. Penelitian ini didanai oleh National Institutes of Health.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Lamina Pain & Spine Center sebagai satu-satunya klinik syaraf kejepit terlengkap di Indonesia.
(***)