Nyeri leher sebelah kanan maupun kiri kini banyak solusinya. Leher manusia adalah organ yang unik. Meski terlihat ringkih ternyata leher punya kekuatan luar biasa. Kepala manusia ada yang menyamakan dengan berat bola bowling yang sekitar 4,5 kilogram. Tentu saja ini akan memberi beban tambahan untuk diskus dan sendi di leher kita.
Bayangkan, setelah bertahun-tahun berjalan leher pada akhirnya juga akan kelelahan dan mengalami penuaan dengan beban akumulatif juga. Akibatnya banyak orang yang kemudian mengidap arthritis pada leher yang juga dikenal dengan istilah cervical spondylosis. Hal ini ditandai dengan adanya nyeri leher sebelah kanan maupun disebelah kiri.
“Yang terjadi adalah diskus mengalami degenerasi, sehingg ruas-ruas tulang saling berbenturan hingga munculnya taji tulang atau bone spurs.” kata Thomas Mroz, MD, direktur di Center for Spine Health, dikutip dari laman Cleveland Clinic.
Setiap orang punya risiko menalami degenerasi diskus. Sayangnya, diskus sendiri tak diciptakan untuk memperbaiki diri sendiri atau kuat bertahan lama. Sekitar 90 persen dari mereka yang berusia 60 tahunan sangat mungkin mengalami degenerasi diskus saat diperiksa dengan X-Ray.
NYERI LEHER SEBELAH KANAN GEJALA ARTHRITIS
Nyeri pada leher menjadi gejala utama cervical spondylosis dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada tiap manusia. Juga sensasi kadar rasa sakitnya juga bisa berbeda-beda.
“Anda bisa menemukan 100 orang dengan tingkat perubahan degeneratif yang sama di servikal mereka, tapi mungkin hanya sedikit saja yang mengalami nyeri leher,” kata Dr. Mroz. Pada mereka yang punya pengalaman dengan nyeri leher, biasanya mengalami dalam jangka pendek, kemudian akan membaik dengan sendirinya pada 6-12 minggu.
Kadang arthritis servikal menyempit ruangnya dan membuat akar saraf keluar dari tulang belakang, saraf seperti terjepit. Pengidap bisa merasakan rasa nyeri yang menyebar ke arah lengan, rasa kebas dan lemah di lengan dan tangan. Jika terjadi diskus yang kolaps dan muncul taji tulang ke saraf tulang belakang dan menyebabkan tekanan, maka akan muncul gejala yang lebih serius seperti hilangnya kemampuan tangan untuk bergerak, hilangnya keseimbangan, kesulitan berjalan dan pengendalian buang air besar dan usus besar.
SANTAI DAN BERI DIRI ANDA SENDIRI WAKTU
Anda mengalami sakit leher, modifikasi aktivitas Anda selama beberapa minggu untuk menghindari ketegangan tambahan pada leher Anda. Untuk meringankan rasa sakit yang lebih parah, Anda dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas (NSAID) atau mendapatkan resep dari dokter Anda. Obat gabapentin (Neurontin®) dapat membantu mengatasi nyeri leher yang berkaitan dengan saraf.
Jika Anda tidak memperbaiki obat-obatan ini, dokter Anda mungkin menyarankan suntikan steroid epidural untuk mengurangi peradangan di sekitar dan di dalam saraf.
Setelah rasa sakit mereda, Dr. Mroz merekomendasikan untuk mengunjungi terapis fisik atau melakukan latihan rentang gerak untuk meningkatkan mobilitas di leher Anda dan mencegah kekakuan. Jika Anda masih merasakan sakit setelah enam minggu, kunjungi dokter.
KAPAN TINDAKAN PEMBEDAHAN DIPERLUKAN
Untuk sebagian besar orang dengan arthritis leher, waktu dan tindakan non bedah cukup dan bisa meringankan rasa tak nyaman. Tapi jika Anda mengidap herniasi diskus yang menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang dengan gejala seperti rasa nyeri, kelemahan dan kebas yang tak juga pergi, mungkin ini saatnya mempertimbangkan untuk tindakan pembedahan.
Salah satu yang dilakukan untuk memperbaiki saraf yang terjepit disebut discectomy. Ahli bedah saraf akan mengangkat salah satu bagian dari tulang leher yang rusak untuk melepaskan jepitan pada area tersebut. Kemudian ruas tulang belakang khususnya di bagian leher akan difusikan atau digabungkan untuk menstabilkan tulang belakang.
Opsi pembedahan lain adalah posterior foraminotomy, yang akan melebarkan tulang belakang dimana tempat aliran saraf, dan mengangkat taji tulang yang menekan saraf tersebut.
Kompresi sumsum tulang belakang dapat diobati dengan beberapa cara pembedahan. Mereka semua menciptakan lebih banyak ruang untuk saraf. Operasi dekompresi dan fusi anterior mirip dengan perawatan saraf terjepit. Kompresi tali pusat juga dapat diatasi dengan menghilangkan bagian vertebra yang disebut lamina atau prosedur yang disebut laminoplasty.
Sebagian besar orang dengan saraf terjepit akan membaik setelah operasi. “Orang dengan kompresi sumsum tulang belakang juga membaik, tetapi tingkat peningkatan tergantung pada keparahan disfungsi neurologis sebelum operasi,” kata Dr. Mroz.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Lamina Pain & Spine Center sebagai satu-satunya klinik syaraf kejepit terlengkap di Indonesia.