Urat kejepit di tulang belakang atau yang sering dikenal dengan saraf kejepit, merupakan kondisi yang terjadi akibat bantalan tulang yang menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini sering dianggap masalah kesehatan yang sepele. Pasalnya, saraf kejepit bisa menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan, dan bahkan kematian. Lantas, hal apa yang bisa memicu saraf kejepit dan cara apa yang efektif untuk menyembuhkannya? Baca ulasan selengkapnya di sini.
Faktor Penyebab
Saraf kejepit dapat terjadi karena berbagai hal, meski yang paling utama yaitu karena faktor pertambahan usia (degeneratif).
Berbagai faktor lainnya yang dapat memicu saraf kejepit, antara lain:
- Cedera berolahraga
- Tidak menjaga postur tubuh dengan baik saat berdiri atau berjalan
- Sering menunduk saat bermain gadget atau bekerja dengan laptop
- Melakukan gerakan memutar secara tiba-tiba
- Sering mengangkat beban berat
Ada juga kondisi-kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko terkena saraf kejepit, seperti skoliosis, kifosis, menderita diabetes melitus, osteoarthritis, rheumatoid arthritis atau infeksi pada tulang belakang.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda memperhatikan penyebab dan gejalanya agar bisa melakukan penanganan sejak dini.
Perhatikan Gejalanya
Urat kejepit di tulang belakang atau saraf kejepit ini dapat menimbulkan sejumlah gejala yang sebaiknya Anda waspadai, yaitu:
- Pada saraf kejepit di leher: Timbul rasa nyeri yang menjalar dari leher ke bahu, lengan dan pergelangan tangan. Nyeri bisa muncul bersamaan dengan rasa kebas dan kesemutan sehingga sulit menggerakkan lengan dan tangan.
- Pada saraf kejepit di pinggang: Rasa nyeri umumnya menjalar mulai dari pinggang hingga ke bokong dan tungkai kaki. Mati rasa atau kebas dan kesemutan juga biasanya muncul lebih sering dan bertahan dalam waktu lama.
Gejala lain yang sebaiknya Anda perhatikan yaitu kelemahan pada otot dan sendi di sekitar saraf yang terjepit. Pada kasus yang lebih parah, ada kemungkinan sulit mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
Jika timbul berbagai gejala tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter ahli untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Saraf Kejepit dengan PLDD
Konsultasi dengan dokter spesialis adalah hal yang penting untuk dilakukan pertama kali saat Anda mulai merasakan adanya gejala saraf kejepit. Anda bisa datang atau berkonsultasi via online dengan dokter spesialis bedah saraf kami di Lamina Pain and Spine Center.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan radiologis, seperti MRI untuk menegakkan diagnosis. Selanjutnya, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan lokasi saraf yang terjepit.
Pada masalah saraf kejepit di pinggang, penanganan terbaik adalah dengan metode laser PLDD. PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression merupakan tindakan minimal invasif dengan memasukkan jarum ke kulit menuju cakram atau bantalan tulang yang menonjol. Jarum ini kemudian dialiri energi listrik dari alat laser sebesar 1200 Joule untuk mengecilkan atau mengempiskan tonjolan cakram di tulang belakang tersebut. Dengan PLDD, rasa nyeri akibat saraf kejepit akan hilang karena bantalan tulang tidak lagi menjepit saraf.
PLDD hanya memerlukan pembiusan lokal dan menggunakan teknologi C-arm flouroskopi terbaru dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga lebih aman saat dokter melakukan prosedurnya.
Bagi Anda yang memiliki keluhan nyeri pinggang sebaiknya langsung periksakan diri ke dr. Faisal, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf berpengalaman di Lamina. Keluhan nyeri pinggang bisa menjadi indikasi saraf kejepit. Jadi, jangan pernah tunda pemeriksaan dan pengobatan agar saraf kejepit Anda segera tertangani.
Yuk, langsung chat dan hubungi kami sekarang untuk hidup bebas nyeri dan Anda bisa beraktivitas dengan rasa nyaman!
Semoga sehat selalu!
Baca juga: Saraf Kejepit Langsung Sembuh dengan Teknologi Laser PLDD
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Faisal, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf di Lamina Pain and Spine Center)