JAKARTA — Nyeri wajah sebelah jangan diremehkan. Penyebabnya memang bisa sangat beragam. Tapi salah satu yang perlu diwaspadai adalah serangan nyeri wajah trigeminal neuralgia. Berdasarkan klasifikasi ICD 10 kode, nama lainnya trigeminal neuralgia adalah tic duuloureux. Ini adalah kondisi dimana rasa nyeri berasal dari saraf trigeminal yang ada di wajah. Atau dalam istilah medis disebut sebagai nyeri wajah paroksismal.
Saraf trigeminal bertanggungjawab menyampaikan rasa yang terjadi di wajah ke otak manusia. Penyebabnya mulai dari yang sangat ringan seperti gerakan wajah saat makan dan minum. Sampai serangan nyeri yang waktunya panjang dan semakin sering terjadi. Rasa nyeri seperti yang dituturkan para pengidap mula dari rasa nyeri tajam, menusuk, menyengat sampai seperti setruman listrik.
Baca juga : Trigeminal neuralgia adalah
Berbagai penanganan sesuai kemajuan teknologi bisa membantu, tapi dalam beberapa kasus, sebabnya sendiri tak diketahui. International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems atau ICD Kode 10 mengklasifikasikan, kasus trigeminal neuralgia berdasarkan penelitian lebih sering terjadi pada wanita. Terutama yang berusia di atas 50 tahun. Tanpa pengobatan yang tepat nyeri ini bisa terus menyerang sepanjang usia.
Gejala Trigeminal Neuralgia Berdasarkan ICD 10 Kode
Jika Anda menduga Anda terserang trigeminal neuralgia, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Ini cara paling aman, apalagi jika nyeri terus berulang dengan tingkat keparahan semakin tinggi. Di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang yang sebentar lagi akan berganti nama menjadi Lamina Pain and Spine Center, beberapa kasus sudah ditangani oleh dr Mahdian Nur Nasution, SpBS.
Ahli bedah saraf itu menyebut para pasien jika ditanya skala nyerinya di angka berapa dari 1 sampai dengan 10, “Mereka menjawab skalanya di angka 10,” kata dr Mahdian. Kadang untuk menemukan penyakit ini diagnosanya bisa sangat lama tak cukup dengan tes darah, rontgen atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Tak jarang ada pasien yang bolak-balik ke dokter gigi tapi tak ditemukan masalah dengan giginya.
“Kebanyakan pasien baru didiagnosa trigeminal neuralgia setelah bertahun-tahun berobat. Tes darah tidak akan bisa melihat. MRI saja juga tidak. Diagnosis biasanya ditegakkan dari cerita pasien,” kata dr Mahdian.
Pola nyeri trigeminal neuralgia berdasarkan ICD Kode 10 biasanya terlihat dari kemunculannya yang bahkan cuma disebabkan oleh stimulasi paling lembut sekalipun. Nyeri yang dihasilkan berlangsung selama beberapa detik, menit atau jam dan berulang tersus selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan.
Seolah tak ada harapan nyeri akan hilang begitu saja. Kondisi ini biasanya juga menyerang salah satu bagian wajah saja. Beberapa pasien menyebutkan rasa nyeri bisa muncul karena hal-hal sederhana berikut :
- Makan
- Minum
- Menggunakan make up
- Bercukur kumis dan jenggot
- Menggosok gigi
- Berbicara
- Tersenyum
- Mencuci muka
- Terkena hembusan angin
Penyebab Trigeminal Neuralgia
Memang sebelumnya disebutkan bahwa trigeminal neuralgia kadang sulit ditentukan penyebabnya. Namun sejumlah dokter di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang bisa menjelaskan demikian. Nyeri muncul karena gangguan saraf trigeminal di batang otak, bagian dalam kepala belakang bawah. Pemicunya ialah letak saraf yang terlalu dekat dengan pembuluh darah arteri ataupun vena. Saat pembuluh berdenyut karena darah lewat, saat itu juga saraf tertekan.
Rangsangan tekanan dihantarkan ke cabang saraf kelima dari batang otak yang arahnya menuju balon ganglion di wajah. Dari sana, rangsangan diteruskan ke ujung-ujung saraf di kening, dahi, hingga rahang bawah dan ditangkap indera manusia sebagai rasa nyeri. Tumor dan kista di otak juga bisa mengakibatkan trigeminal neuralgia. Untuk sebab yang ini nyeri biasanya juga bisa menyebab ke sara-saraf lainnya.
ICD 10 Kode juga menghubungkan trigeminal neuralgia dengan multiple sclerosis, atau kondisi lain yang ada hubungannya dengan kerusakan di selubung myelin di saraf. Saat myelin rusak, kondisinya bisa mirip dengan trigeminal neuralgia.
Trigeminal neuralgia juga bisa muncul karena lesi otak, cedera setelah pembedahan, trauma di wajah dan berbagai cedera lain yang berhubungan dengan otak.
Apakah penyakit ini bisa dicegah? Sayangnya tidak bisa. “Ini bukan penyakit karena gaya hidup. Saat kena, hanya perlu menemui dokter yang tepat,” kata dr. Mahdian.
Terapi Trigeminal Neuralgia
Dokter biasanya akan menawarkan beberapa alternatif penangaan sesuai dengan kondisi Anda. Biasanya dimulai dengan pemberikan obat-obatan. Obat-obatan ini dalam kasus ringan bisa menghilangkan rasa tajam saat nyeri muncul dengan menghambat syaraf penghantar nyeri. Obat-obatan ini juga berfungsi memberi rasa rileks di otot dan antidepressan.
Jika masih juga muncul mau tak mau mungkin ada tindakan medis tertentu misalnya :
- Operasi
Dengan operasi terbuka dokter akan memasang lapisan teflon di antara syaraf dan pembuluh darah yang berdekatan. Tapi operasi ini cukup mahal dan pasien harus terbebas dari masalah ginjal, hipertensi dan benar-benar dalam kondisi fit. - Botoks
Meski bisa untuk menahan rasa nyeri, namun tindakan ini biasanya efeknya hanya sebentar. Sekitar 3 bulan rasa nyeri bisa kambuh lagi. - Radiofrekuensi Ablasi (RFA)
Tindakan ini saat ini dirasa paling efektif dan efisien. Saraf sumber rasa nyeri dipanaskan dengan alat yang memancarkan gelombang setara dengan gelombang radio AM. Hasilnya ujung saraf dimatikan sehingga tak menghantarkan rasa sakit. “Ibaratnya kita mematikan sekring agar listrik tidak mengalir,” kata dr Mahdian.
Pasien tentu saja akan menjalani proses pembiusan sebelum tindakan radiofrekuensi ablasi. Beberapa kelebihan dari tindakan RFA misalnya:
- Lebih murah dibanding dengan operasi terbuka.
- Penanganan lebih cepat, hanya 15-30 menit.
- Tanpa rawat inap.
- Risiko kekambuhan dan nyeri muncul lagi lebih lama.
- Rasa sakit pasienbisa berkurang sampai 80 persen dan berangsur menghilang. (TM/berbagai sumber)