Cara mendeteksi saraf kejepit sangat penting untuk menentukan diagnosa. Saraf kejepit adalah kondisi yang terjadi ketika saraf tertekan atau terjepit oleh jaringan tubuh yang mengelilinginya. Gejala yang timbul pada saraf kejepit biasanya adalah rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa pada area penjalaran saraf yang terjepit. Namun, gejala saraf kejepit sering kali bervariasi dan sulit dideteksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda dan gejala yang terkait dengan saraf kejepit untuk dapat melakukan deteksi dini dengan mudah.
Gejala yang timbul pada saraf kejepit
Rasa sakit atau kesemutan
Gejala nyeri atau sakit dan kesemutan di area yang terkena saraf kejepit adalah tanda yang paling umum dari kondisi ini. Rasa sakit dapat terjadi pada satu sisi tubuh atau menyebar ke seluruh tubuh. Kesemutan atau mati rasa juga dapat terjadi, terutama di area yang terkena saraf kejepit.
Lemah atau sulit menggerakkan bagian tubuh yang terkena saraf kejepit
Saraf kejepit dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak. Jika Anda mengalami kesulitan untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu atau merasa lemah di area tersebut, itu bisa menjadi tanda saraf kejepit. Jangan abaikan gejala ini karena bisa menjadi tanda awal dari kondisi yang lebih serius.
Sensasi terbakar atau terasa seperti disengat
Munculnya sensasi nyeri seperti terbakar atau tersengat listrik juga dapat terjadi ketika saraf Anda terjepit. Sensasi ini mungkin muncul secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jika Anda mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Selain mengetahui gejala dan tanda saraf kejepit, pemeriksaan penunjang juga dapat membantu dalam diagnosis kondisi ini.
Jenis Pemeriksaan untuk mendeteksi saraf kejepit
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat membantu dokter untuk menemukan tanda-tanda saraf kejepit pada pasien. Dokter akan memeriksa kekuatan otot, refleks, dan sensasi pasien pada area yang terkena saraf kejepit. Dokter juga dapat mencari tanda-tanda peradangan pada kulit, pembengkakan, atau bekas luka pada area tersebut.
Tes EMG
Tes EMG (electromyography) dapat membantu dokter untuk menentukan apakah saraf tertekan atau tidak. Pemeriksaan ini merekam aktivitas listrik pada otot yang terkena saraf kejepit.
Tes pencitraan
Pemeriksaan pencitraan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT (Computed Tomography) scan dapat membantu dokter untuk melihat gambaran detail dari saraf yang terkena kejepit. MRI dapat membantu dokter untuk menentukan lokasi dan tingkat keparahan saraf kejepit.
Saraf kejepit adalah kondisi yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti rasa sakit, kesemutan, dan mati rasa pada area yang terkena. Namun, dengan mengetahui gejala dan tanda yang terkait dengan kondisi ini serta melakukan pemeriksaan penunjang yang tepat, dokter dapat menentukan diagnosis yang akurat dan memberikan perawatan yang sesuai. Jika Anda mengalami gejala saraf kejepit, segera konsultasikan ke dokter spesialis kami untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Silakan menghubungi Assistance Center Lamina di nomor 021-7919-6999 atau chat kami via whatsapp ke 0811 1443 599.untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Baca juga: Waspadai Gejala Saraf Kejepit di Pinggang
Referensi :
- “Pinched Nerve”, Mayo Clinic, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pinched-nerve/symptoms-causes/syc-20354746
- “Pinched Nerve”, MedlinePlus, https://medlineplus.gov/pinchednerve.html
- “How to Tell If You Have a Pinched Nerve”, Healthline, https://www.healthline.com/health/pinched-nerve-symptoms.
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari