Cedera saraf tulang belakang atau spinal cord injury adalah masalah kesehatan yang cukup serius karena dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Kondisi ini terjadi akibat adanya kerusakan atau gangguan pada saraf tulang belakang. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sekitar 250.000-500.000 orang mengalami cedera saraf tulang belakang setiap tahunnya di seluruh dunia. Apa penyebabnya? Simak penjelasan selengkapnya berikut.
Mengenal Fungsi Saraf Tulang Belakang
Manusia memiliki tulang belakang yang dilengkapi dengan sistem saraf. Sekumpulan saraf ini juga disebut dengan sumsum tulang belakang yang menghubungkan otak dengan bagian lain tubuh kita. Saraf itu sendiri merupakan sel-sel yang membawa sinyal atau pesan (sensorik dan motorik) dari otak ke seluruh tubuh dan kembali ke otak.
Pada dasarnya, saraf tulang belakang mengontrol hal-hal berikut ini:
- Fungsi tubuh, misalnya bernafas dan berkemih
- Pergerakan otot
- Sensasi rasa seperti panas, dingin, dan sentuhan
- Kesadaran akan pergerakan tubuh
Ketika Anda mengalami cedera, maka akan berpengaruh pada fungsi tubuhnya, seperti mengalami kesulitan bergerak atau yang lebih parahnya yaitu menjadi lumpuh. Cedera ini terbagi menjadi dua jenis yaitu cedera lengkap (complete) dan cedera tidak lengkap (incomplete).
- Cedera lengkap: Gangguan terjadi pada kedua sisi tubuh akibat tidak ada sinyal antara otak dengan titik di bawah lokasi cedera. Sehingga tidak ada sensasi, gerakan aktif maupun refleks dari tubuh.
- Cedera tidak lengkap: Dapat lebih menggerakkan satu anggota tubuh dari yang lainnya dan dapat merasakan anggota tubuh yang tidak dapat digerakkan. Satu sisi tubuh Anda mungkin lebih berfungsi daripada yang lainnya.
Penyebabnya
Cedera ini dapat terjadi akibat kerusakan pada tulang belakang, ligamen, bantalan tulang, atau sumsum tulang belakang itu sendiri. Penyebabnya pun beragam, yaitu:
- Kecelakaan yang mengakibatkan benturan tiba-tiba pada tulang belakang
- Trauma atau cedera tulang belakang akibat berolahraga
- Tindak kekerasan, seperti terkena pukulan, luka tembak atau pisau yang menembus tulang belakang
- Pertambahan usia, khususnya yang berusia lebih dari 65 tahun karena lebih berisiko terjatuh dan mengalami cedera tulang belakang
- Cedera non-traumatis, seperti kanker, arthritis, infeksi, atau degenerasi bantalan tulang belakang yang bisa menyebabkan saraf kejepit.
Gejala Umum
Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala umum, antara lain:
- Kehilangan kemampuan untuk merasakan sensasi panas, dingin atau sentuhan
- Menurunnya fungsi tubuh seperti kesulitan bergerak atau kelumpuhan pada anggota tubuh
- Kehilangan kontrol pada usus atau kandung kemih
- Refleks tubuh yang berlebihan
- Kesulitan bernafas
- Rasa sakit atau nyeri yang menjalar ke area tubuh lainnya selain bagian yang terdampak
- Kebas dan kesemutan pada tulang belakang
- Nyeri hebat pada bagian punggung atas hingga ke punggung bawah
Diagnosis dan Penanganan
Cedera saraf tulang belakang yang menyebabkan saraf kejepit diperlukan evaluasi dan pemeriksaan medis secara menyeluruh. Untuk diagnosa awal, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan apa penyebabnya. Selanjutnya, dokter memerlukan tes radiologis seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihat lebih detail kondisi dan lokasi bantalan tulang yang menekan saraf tulang belakang.
Penanganan medis yang tepat untuk mengatasi saraf kejepit yaitu dengan endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax merupakan prosedur endoskopi tulang belakang yang lebih minim risiko karena tanpa operasi. Sebagai teknologi terbaik yang berasal dari Jerman, endoskopi Joimax memiliki banyak keunggulan dan dapat mengatasi saraf kejepit secara tuntas.
Prosedur ini merupakan minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil di area tulang belakang. Sayatan atau insisi tersebut dibuat untuk memasukkan alat dekompresi endoskopi untuk mengambil bantalan tulang yang menonjol dan menekan saraf. Pada alat endoskopi terdapat kamera khusus berukuran mikro yang tersambung dengan layar monitor HD untuk membantu dokter dalam melihat kondisi bantalan tulang di ruas tulang belakang. Selanjutnya dokter akan mengambil tonjolan bantalan tulang dan saraf pun bisa terbebas dari tekanan/ jepitan.
Keunggulan lainnya yaitu waktu tindakan hanya sekitar 45 menit, risiko kerusakan jaringan minimal, risiko kecil terjadi komplikasi pasca tindakan, dan tanpa rawat inap.
Masa penyembuhan pasca tindakan untuk cedera saraf tulang belakang seperti saraf kejepit tidak membutuhkan waktu lama. Asalkan, Anda tetap menggunakan korset atau penyangga tulang belakang sesuai arahan dokter dan tidak melakukan aktivitas berat selama proses pemulihan. Jangan lupa juga untuk melakukan kontrol yang telah terjadwal agar dokter dapat lebih mudah memantau kondisi Anda.
Jika ada informasi tambahan yang ingin Anda ketahui, silakan hubungi Assistance Center Lamina Pain and Spine Center di nomor 021-7919-6999. Atau chat kami via whatsapp ke nomor 0811-1443-599. Lamina juga memiliki layanan telekonsultasi bagi Anda yang ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf kami namun terkendala jarak.
Simak juga video testimoni berikut tentang saraf kejepit sembuh dengan endoskopi Joimax di Lamina Pain and Spine Center: