JAKARTA — Ada hubungan erat antara Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei seperti hari ini dengan berbagai upaya manusia Indonesia khususnya para pengidap nyeri punggung untuk bebas dari rasa tak nyaman tersebut.
Hari Kebangkitan Nasional disebut sebagai hari mulai munculnya kesadaran nasional sebagai orang Indonesia sejak berdirinya perkumpulan Boedi Oetomo pada tanggal yang sama di tahun 1908. Peristiwa itu erat kaitannya dengan masa perjuangan kemerdekaan. Nah, kini ketika Indonesia sudah merdeka, tiap anggota masyarakat punya hak untuk merasa bebas dari penjajahan rasa nyeri dan bangkit baik secara mental tapi juga secara fisik.
Namun bagaimana bisa bangkit jika nyeri punggung masih jadi masalah bagi para pengidapnya. Tak bisa dianggap enteng, menurut Global Burden of Disease Study pada 2010. Nyeri punggung diperkirakan menjadi salah satu dari 10 penyakit dan akibat cedera paling banyak dikeluhkan.
Pengidap nyeri punggung dipastikan akan mengalami mobiilitas yang semakin rendah, aktivitas yang semakin terganggu, maka produktivitas pengidapnya pun akan semakin memburuk seiring waktu. Kualitas hidup yang memburuk ini bisa membuat penderita akhirnya depresi.
“Bisa terjadi depresi karena pasien telah capek, merasa sakit atau berpikir terus menerus tentang penyakitnya, sehingga membuat alam bawa sadar kita mengingat hal tersebut dan menyebabkan depresi,” kata Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, ahli bedah saraf di Klinik Lamina Pain and Spine Center.
Solusi Atasi Nyeri
Karena itulah mencari solusi nyeri punggung adalah kondisi darurat yang harus segera dilakukan. Di Klinik Lamina Pain and Spine Center yang saat ini sudah dibuka di Mampang, RS Bunda Menteng dan RS Meilia Cibubur, ada banyak alternatif pengobatan medis dengan teknologo terkini yang bisa dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
“Aktivitas sehari-hari Anda akan menjadi lebih mudah dilakukan jika Anda tidak dalam kondisi nyeri. Nyeri punggung bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia dan akan berpengaruh pada kemampuan mereka dalam bekerja, aktivitas sosial dan olah raga,” kata Kate Granger, dari Australian Chiropractors Association seperti dikutip dari laman tenterfieldstar.
Sulitnya mencari apakah kurang gerak menyebabkan nyeri punggung dan atau nyeri punggung membuat orang semakin sulit bergerak ibarat teka-teki mana lebih dulu, ayam atau telur. “Jika Anda sudah terserang nyeri, Anda akan lebih sulit bergerak, apalagi berolah raga. Lalu karena tak bergerak dan berolah raga, situas Anda bisa semakin memburuk pula,” kata Granger.
Cara Menjaga Kesehatan Punggung Agar Bebas Sakit
Nyeri punggung bisa berasal dari otot atau tulang belakang. Tulang belakang Anda adalah organ yang paling bertanggung jawab untuk mendirikan dan mendukung struktur tubuh sejak manusia lahir. Setidaknya ada tiga hal yang disarankan untuk menjaga kesehatan punggung:
1. TETAP AKTIF BERGERAK
Sebagian besar aktivitas fisik seperti olah raga bisa berdampak positif pada tulang belakang. Namun umumnya justru masyarakat lebih banyak yang tidak aktif secara fisik. Akibatnya tulang belakang dan saraf tulang belakang terkena imbasnya. Padahal punggung yang sehat dan kuat sangat penting di segala usia. Disarankan setidaknya seseorang menyisihkan waktu 2,5 jam dalam sepekan untuk berolah raga aktif.
Hal ini juga jadi keprihatinan Dr Mahdian. Dia berkisah menemui beberapa kasus saraf terjepit yang menyerang orang-orang perkotaan. Rata-rata orang urban jarang berolah raga, lalu tiba-tiba langsung mencoba olah raga angkat beban seperti di gym. Berbeda dengan orang pedesaan yang sudah biasa bergerak dengan otot, tiba-tiba melakukan angkat beban ketika otot belum cukup kuat maka yang terbebani adalah tulang belakang dan saraf.
2. MEMPERBAIKI POSTUR TUBUH
Membiasakan diri dengan postur tubuh yang benar saat berdiri, duduk dan tidur adalah kunci kedua untuk terbebas dari nyeri punggung. Dengan postur yang salah akan ada tekanan tambahan pada saraf dan tulang belakang yang menimbulkan rasa tegang, sakit, sakit kepala, kelelahan dan nyeri punggung.
Menjaga postur yang baik termasuk juga menjalankan gerak yang tepat dan sehat saat harus bergerak. Perlu disiplin untuk memperbaiki postus yang buruk, tapi hasilnya biasanya sepadan dengan upaya keras itu. Dr Mahdian mengingatkan postur yang salah sering kali terjadi karena kecanduan dalam penggunaan gadget pada kaum urban.
3. SEGERA TEMUI AHLI MEDIS
Di Klinik Lamina Anda bisa berkonsultasi secara gratis dahulu via Whatsapp sebelum akhirnya membuat janji bertemu untuk pemeriksaan lebih lanjut dengan para dokter ahli. Untuk tindakan medis tertentu mungkin Anda akan diminta menjalani pemeriksaan X-Ray dan pemindaian dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Berbagai penanganan medis terkait nyeri punggung bisa dilakukan di Klinik Lamina yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan hasil pemeriksaan. Misalnya penggunaan korset khusus, injeksi steroid, Radiofrekuensi Abalasi, Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD), Percutaneous Endoscopy Lumbar Discectomy (PELD), hingga pembedahan untuk kasus kifosis bisa dilakukan. (***)