Bamboo Spine Lebih Sering pada Laki-laki?

Ankylosing spondylosis atau bamboo spine adalah peradangan kronis yang terjadi pada tulang belakang dan sendi lainnya.

Bamboo spine ini dapat menyebabkan tulang-tulang kecil di tulang belakang (vertebra) rusak sehingga dapat menyatu. Dengan menyatunya tulang ini dapat membuat tulang belakang menjadi kurang fleksibel dan membuat postur tubuh membungkuk ke depan. Jika SA ini mengenai tulang iga, dapat menyebabkan sesak napas.

Dari beberapa literatur, penyakit ankylosing spondylosis lebih seringnya mengenai laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Tanda dan gejalanya juga bisa timbul sejak di awal masa dewasa. Peradangan juga bisa timbul di bagian tubuh lainnya, seperti mata.

 

Peradangan sendi ini perlu mendapatkan penanganan yang baik untuk membantu mengurangi gejala dan memperlambat penyakit.

Gejala Bamboo Spine

Gejala bamboo spine  dapat berupa kekakuan dan nyeri di punggung bawah dan panggul terutama di pagi hari dan setelah tidak beraktivitas dalam waktu tertentu.

Nyeri leher dan fatigue (kelelahan) juga gejala tersering yang dirasakan. Seiring waktu, gejala bisa saja memburuk, membaik atau hilang dalam jangka waktu tertentu.

Area tubuh yang biasanya terkena antara lain:

  • Sendi di antara bagian bawah tulang belakang dan panggul
  • Tulang belakang di punggung bawah atau pinggang
  • Area antara tendon dan ligamen yang menghubungkan tulang, terutama di tulang belakang, namun bisa juga di telapak kaki
  • Kartilago antara tulang dada dan iga
  • Sendi panggul dan bahu

Penyebab dan Komplikasinya Apa?

Penyebab utamanya hingga kini masih belum diketahui. Namun kemungkinan ada faktor genetik yang berperan, yaitu gen HLA-B27 yang menyebabkan individu tersebut berpotensi tinggi mengalami bamboo spine.

Pada kasus bamboo spine yang berat, taji tulang dapat terbentuk dan secara bertahap akan menjembatani tulang belakang sehingga akhirnya menyatukan antartulang. Pada area tulang belakang yang ada taji tulang ini akan menjadi kaku dan kurang fleksibel.

Komplikasi lainnya bisa berupa:

  • Peradangan pada mata (uveitis) yang menyebabkan nyeri pada mata, peka terhadap cahaya dan kaburnya penglihatan. Segera temui dokter bila Anda alami kondisi ini.
  • Fraktur kompresi. Pada beberapa orang, tulangnya dapat menipis di stadium awal SA. Melemahnya tulang belakang ini bisa hancur atau retak sehingga postur tubuh membungkuk. Nah fraktur atau retak tulang ini dapat menekan saraf di area tersebut sehingga menimbulkan nyeri.
  • Masalah pada jantung. Penyakit ini dapat menimbulkan masalah tertentu pada aorta (pembuluh terbesar tubuh manusia) dan bila aorta ini membesar atau meradang dapat mengubah bentuk katup aorta dalam jantung sehingga fungsinya akan terganggu.

Ayo Cegah Bamboo Spine

bamboo spine

bamboo spine lebih sering pada laki-laki

Penyakit ini merupakan salah satu jenis artritis yang terutama mengenai tulang belakang yang menimbulkan nyeri dan kaku sendi. Namun ada beberapa gaya hidup sehat yang bisa membantu Anda bersahabat dengannya atau mencegahnya.

  1. Tetap aktif. Olahraga dan latihan fisik dapat membantu mengurangi dan memperbaiki postur tubuh serta meredakan fatigue, dengan latihan aerobik (berenang) dan latihan yang membangun kekuatan otot seperti plank, push-up.Lakukan peregangan. Latihan peregangan ini sangat diperlukan terutama penderita bamboo spine. Peregangan otot ini bisa dilakukan misalnya setelah mandi dengan air hangat atau sebelum tidur malam (agar dapat tidur lebih nyenyak).
  2. Menjaga postur tubuh tetap tegak untuk membantu meredakan atau mengurangi gejala akibat SA.
  3. Berhenti merokok
  4. Menjaga asupan kalsium dan vitamin D. Kalsium membantu menjaga kekuatan tulang sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium. Kombinasi keduanya membantu mempertahankan kesehatan tulang yang sangat diperlukan terutama bagi penderita SA. Kalsium dapat ditemukan terkandung dalam keju, produk olahan susu, brokoli, sayur berdaun hijau.

9 Fakta Unik Bamboo Spine

  • Menyerang usia muda. Tidak seperti jenis artritis lainnya, penyakit ini sering muncul di usia antara 17 dan 45 tahun. Dalam sebuah review jurnal Anaesthesia, puncaknya di usia 20-30 tahun.
  • Nyeri punggung/pinggang bukan satu-satunya gejala. Namun gejala awal yang sering muncul adalah nyeri dan kaku pada punggung bawah (pinggang) dan bokong. Pertamanya Anda merasakan ketidaknyamanan di salah satu sisi saja, namun berangsur dirasakan di kedua sisi. SA ini juga dapat mengenai sendi panggul, belikat, tulang iga, tumit, paha, tangan, kaki dan leher.
  • Tidak hanya mengenai sendi. Ahli rematologi, dr. Elyse Rubensten, di California, penyakit ini dapat mengenai sistem kardiovaskular (masalah pada jantung) dan pulmoner (paru).
  • Laki-laki memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan (Johns Hopkins Arthritis Center). Faktor genetik juga memegang peran besar.
  • SA ini penyebab postur bungkuk. Bila SA ini mengenai bagian atas leher, dapat menimbulkan kifosis dan membuat kepala ‘jatuh’ ke depan.
  • Merokok memperburuk SA. Mengutip sebuah studi dalam Expert Review of Clinical Immunology (2013), merokok memperburuk ankylosing spondylosis, menurunkan kualitas hidup akibat rokok memengaruhi fungsi paru dan jatung.
  • Dapat menyebabkan fusi pada tulang-tulang. Ankylosing spondylosis menyebabkan ligamen yang mengelilingi tulang berubah menjadi jaringan tulang, atau dikenal dengan istilah bamboo spine, karena tulang belakang (spine/vertebra) menjadi tulang yang kaku layaknya bambu).
  • Dikaitkan dengan inflammatory bowel disease (IBD). Sekitar 2-3 persen penderita IBD (peradangan kronik saluran cerna termasuk penyakit Crohn dan colitis ulseratif) berisiko terkena ankylosing spondylosis (Crohn’s & Colitis Foundation). Pada individu dengan marker genetik SA dapat mengalami SA setelah infeksi saluran kemih dan usus.
  • Beristirahat atau tidak aktif mungkin bukan cara terbaik buat atasi ankylosing spondylosis. Rasa tidak nyaman disebabkan oleh ankylosing spondylosis biasanya memburuk setelah istirahat. Nyeri punggung akibat SA biasanya membaik setelah melakukan latihan fisik/olahraga atau setelah mandi dengan air hangat.

 

Ankylosing Spondylosis Bamboo Spine dan Osteoporosis

Bamboo spine kemungkinan mempertinggi risiko keroposnya tulang atau osteoporosis. Untuk membantu mengurangi risiko terkena osteoporosis Anda bisa memperkuat tulang dengan cara berikut:

 

  • Berolahraga 30-60 menit setiap hari.
  • Makan makanan bergizi seimbang, termasuk makanan tinggi kalsium dan vitamin D
  • Jangan merokok
  • Batasi jumlah kafein
  • Pertahankan berat badan ideal/seimbang
  • Pertahankan postur yang sehat.
  • Ambil langkah-langkah untuk mencegah jatuh, seperti tidak memakai sepatu hak tinggi
  • Lakukan pemeriksaan fisik secara teratur

 

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi care line officer Lamina Pain and Spine Center melalui WA/HP yang tertera.

Tinggalkan Balasan

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini