8 Mitos Sciatica ICD 10 yang Membuat Hidup Anda Berantakan

JAKARTA — Berdasarkan International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems atau ICD 10. Berdasarkan kriteria ICD 10 Sciatica adalah nyeri yang menjalar dari punggung ke bokong baik aspek posterior atau lateral kaki. Saraf sciatic sendiri diketahui sebagai saraf terbesar di tubuh kita. Saraf ini membentang dari punggung bawah menuju ke dua kaki. Jika Anda mengira nyeri sciatica adalah kondisi medis, Anda tergolong orang yang menjadi korban mitos.

Kriteria ICD 10 Sciatica

Ilustrasi : Nyeri sciatica berdasarkan ICD 10

Sciatica bukan kondisi medis, namun gejala penyakit tertentu seperti stenosis spinal, herniasi diskus di lumbar atau penyakit degeneratif pada diskus. Faktanya, itu bukan satu-satunya mitos tentang sciatica. Dikutip dari laman care2 berikut 8 mitos seputar sciatica yang mungkin membuat hidup Anda berantakan:

Mitos 1 : ICD 10 Sciatica hanya menyerang orang-orang yang malas bergerak

Meski orang-orang yang tak aktif bergerak berisiko lebih tinggi mengalami sciatica dibanding orang-orang yang aktif bergerak, sebenarnya kedua kelompok sama-sama berisiko.

 

Kebiasaan mengangkat beban berat dengan membungkuk atau memelintirkan pinggang bisa secara masif meningkatkan risiko sciatica di kalangan orang-orang yang bahkan aktif bergerak. Malas berolahraga dan tidak suka melakukan peregangan sebelum dan setelah olahraga berkontribusi pada kondisi ini.

Mitos 2 : Berdasarkan ICD 10 Pembedahan satu-satunya jalan mengatasi sciatica

Salah. Karena ternyata sebagian besar kasus sciatica bisa ditangani dalam enam minggu dengan menggunakan metode nonsurgical atau tanpa bedah. Tapi kasus-kasus berat berdasar ICD 10 sciatica mau tak mau harus diatasi dengan pembedahan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa nyeri sciatica yang tak terus menerus dan tak mengganggu mungkin bisa memburuk jika Anda abaikan. Jadi segera cari solusi terbaiknya. Misalnya di Klinik Lamina Pain and Spine Center.

Mitos 3 : Anda harus beristirahat total jika Anda terkena sciatica

Penelitian menunjukkan bahwa berbaring seharian di ranjang tak akan meringankan rasa nyeri sciatica. Anda lebih baik berusaha tetap aktif bergerak dan berolahraga semampunya untuk mengurangi nyeri sciatica.

Baca juga : Sciatica Sebabkan Nyeri Pinggang Hingga Tumit

Dalam sejumlah kasus, enggan bergerak aktif bisa membuat kondisi nyeri semakin memburuk karena malah membuat otot-otot punggung dan hamstring kaku dan lemah. Kedua masalah itu terkait dengan masalah nyeri punggung bawah.

Mitos 4: Nyeri di kaki berarti Anda pasti mengidap sciatica

Sebagian besar orang telah melakukan diagnosis sendiri bahwa mereka mengidap sciatica jika kaki dan punggung,meski sadar bahwan nyeri di kaki dan punggung bisa jadi tak berhubungan sama sekali.

And mungkin merasakan nyeri di bagian punggung, karena ketegangan otot punggung atau postur yang buruk. Nyeri kaki, bisa juga karena cellulitis, keteganga otot dan masalah pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter Anda, jika Anda mengalami nyeri kaki dan nyeri punggung yang kronis untuk menemukan penyebab aslinya.

Mitos 5 : Jika Anda terserang sciatica, nyerinya tak akan pernah hilang

Mitos ini tak muncul begitu saja. Banyak orang frustasi karena mereka telah menjalani banyak tindakan berbeda untuk keluhan nyeri mereka tanpa hasil yang memuaskan. Padahal berdasarkan ICD 10 sciatica bisa disembuhkan. Anda hanya membutuhkan keahlian dokter yang bisa mengerti masalah intinya dan menemukan metode yang tepat untuk menanganinya.

 

Di Klinik Lamina Pain and Spine Center para dokter ahli yang sangat kompeten di bidangnya terutama manajemen nyeri, penyebab nyeri Anda bisa dengan cepat ditemukan dan diiobati.

Mitos 6: Bredasarkan ICD 10 Obat adalah cara terbaik untuk menangani sciatica

Mengonsumsi obat-obatan tertentu tampaknya jadi jalan yang tepat untuk mengatasi sciatica, tapi sebenarnya tak cukup efektif. Penelitian menunjukkan ada bukti yang lemah bahwa obat-obatan uang digunakan untuk sciatica bisa cukup efektif. Untuk pengidap sciatica yang parah, antidepresan, analgesik opioid, NSAID dan kortikosteroid mungkin tak cukup membantu.

Mitos 7: Tak ada yang tahu penyebab sciatica

Sciatica muncul ketika saraf sciatica tertekan atau terjepit. Tekanan itu bisa disebabkan oleh herniasi diskus, penyempitan kanal saraf atau pertumbuhan taji tulang.

Mitos 8: Tindakan untuk semua pasien sama

Salah. Karena tindakan untuk seorang pasien mungkin tidak akan berhasil untuk pasien lainnya, bahkan jika gejala yang Anda rasakan sama. Tindakan yang dilakukan untuk menyembuhkan sciatica harus berbasis pada gejala spesifik dan penyebab nyerinya. (***)

Tinggalkan Balasan

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Pendaftaran Online

Pendaftaran Online

Segera Klik Disini