JAKARTA — Lebih dari 2,7 juta orang — termasuk Dan Reynolds, seorang artis rekaman multi-platinum, pemenang penghargaan Grammy dan penyanyi utama Imagine Dragons — hidup dengan rasa sakit dan kekakuan bentuk radang radang sendi di tulang belakang. Ini adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang disebut ankylosing spondylitis (AS).
Artinya sistem kekebalan tubuh Anda sendiri menyerang jaringan yang sehat; dalam kasus ankylosing spondylitis, targetnya adalah tulang punggung bagian bawah. Nyeri punggung bawah dan kekakuan adalah ciri khas ankylosing spondylitis, tetapi itu mungkin bukan gejala pertama atau satu-satunya yang Anda alami.
“AS bukanlah diagnosis yang mudah pada banyak pasien karena onsetnya bisa bertahap dan gejalanya halus,” kata David Stephen Pisetsky, MD, PhD, profesor Kedokteran, Rheumatologi, dan Imunologi di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina.
“Diagnosisnya sering terlewatkan dan gejalanya dianggap berasal dari penyebab lain.” Gejala-gejala lain ankylosing spondylitis termasuk di antaranya adalah:
1. Nyeri punggung yang terus menerus
Biasanya ketika Anda berolahraga secara berlebihan di gym dan menarik otot, punggung Anda biasanya akan mengeluh dan tetap kaku selama beberapa hari atau seminggu sebelum sembuh dengan sendirinya. Itu tidak terjadi dengan AS. Rasa sakit cenderung melibatkan sendi sacroiliac (SI) di dasar tulang belakang Anda, di mana tulang belakang Anda bertemu dengan panggul Anda.
Baca juga : Nyeri punggung
Dikutip dari Reader’s Digest, nyeri punggun pada AS biasanya berlangsung selama setidaknya tiga bulan, menurut Spondylitis Association of America. Mungkin ada periode tenang dengan sedikit atau tanpa rasa sakit yang diikuti oleh flare atau rasa terbakar ketika gejala AS menjadi lebih intens dan masalah baru muncul.
2. Postur yang kaku
Pengidap AS berpostur sangat kaku seperti Manusia Timah di Wizard of Oz. Kekakuan biasanya dimulai pada punggung bagian bawah dan bokong dan dapat menyebar hingga ke tulang belakang dan ke leher. Kekakuan biasanya lebih buruk di pagi hari.
3. Nyeri pada sendi lain pula
Tulang belakang Anda bukan satu-satunya sendi yang diserang AS. Sendi lain seperti pinggul, pergelangan kaki, siku, lutut, bahu, jari, dan bahkan rahang Anda bisa menderita. AS, menyerang sendi yang tidak simetris seperti dengan rheumatoid arthritis dan lupus. Ini mungkin satu pergelangan kaki dan bukan yang lain, atau dua jari di satu tangan dan tidak ada di tangan lain.
4. Adalah Postur yang khas pada ankylosing spondylitis
Ini adalah gejala ankylosing spondylitis
Kondisi AS bisa membuat tulang belakang Anda ke posisi membungkuk. Salah satu hal pertama yang akan dilakukan oleh seorang dokter ahli adalah mengukur tulang belakang dan leher Anda untuk melacak proses penyakit dengan lebih baik. Diagnosis dan perawatan dini diharapkan dapat mencegah perubahan ini terjadi sejak awal.
5. Darah terlalu banyak bekerja
AS adalah penyakit radang. Jadi jika Anda mengidapnya kemungkinan besar akan ada penanda peradangan di darah Anda. Ini termasuk protein C-reaktif (CRP) dan laju sedimentasi eritrosit (ESR). Jika tanda-tanda ini meningkat, itu memberi tahu dokter Anda bahwa tubuh Anda sedang memerangi peradangan, tetapi itu tidak memberikan lebih banyak detail.
Ada banyak alasan terkait non-AS untuk CRP atau ESR tinggi. Tetapi jika tidak ada peradangan yang terukur dalam darah Anda, sakit punggung Anda kemungkinan besar bukan karena AS.
6. Faktor keturunan
AS memang memiliki unsur genetik — mungkin karena keberadaan gen antigen leukosit manusia B27 (HLA-B27). Jika Anda dites positif HLA-B27, Anda mungkin menderita penyakit autoimun seperti AS. Tapi ini tak jadi patokan. Banyak orang memiliki gen HLA-B27 dan tidak mengidap AS. Ini hanyalah petunjuk lain yang menunjukkan kemungkinan diagnosis.
7. Kelelahan
Mengidap AS bukan hanya membuat kelelahan tapi juga bisa mengganggu siklus tidur Anda. Seperti AS sejumalh penyakit lain yang berhubungan dengan kelaianan nyeri kronis memang akan membuat sulit tidur. Peradangan akan menyebabkan kelelahan, karena tubuh akan menggunakan energi untuk mencoba melawan peradangan tersebut.
8. Usia Anda
AS bisa menyerang pria dan wanita di usia 17-45 tahun, menurut Spondylitis Association of America. Banyak keprihatinan yang muncul akibat AS termasuk nyeri punggung dan kekakuan di pagi hari tanpa riwayat cedera. Apalagi jika kekakuan berlangsung selama 45-60 menit pada pengidap yang usianya masih di bawah 40 tahun.
9. Nyeri di kaki terasa mereda saat bergerak
Tak seperti layaknya nyeri punggung — baik karena diskus yang menonjol atau otot yang tertarik — nyeri punggung pada AS akan terasa membaik saat dibawa berjalan dan bergerak dan memburuk saat beristirahat. Ini disebut sebagai fenomen gelling. Aktivitas akan membuat sendi lebih kendor, seperti cara kerja cairan anti-pembekuan pada radiator mobil.
10. Peradangan di mata
Sekitar 40 persen, pasien AS mungkin juga mengalami peradangan juga di mata, menurut Spondylitis Association of America. Gejala lain di mata misalnya rasa nyeri, berair, pandangan kabur dan sensitif terhadap cahaya.
11. Peradangan karena kondisi lain adalah tanda ankylosing spondylitis
Beberapa penyakit yang mengakibatkan peradangan sering jalan beriringan. Banyak pengidap AS juga menunjukkan penyakit radang pencernaan seperti Inflammatory Bowel Disease (IBD). Hal itu bisa terjadi karena penggunaan obat kelompok Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDS), besar kemungkinan memberi efek radang pencernaan. Selain radang pencernaan, kemunculan AS juga ada kalanya bersamaan dengan penyakit autoimun seperti psoriasis.
12. Nyeri pada tumit
Pada penderita AS, mungkin ada rasa nyeri dan lunak di area tempat bertemunya jaringan lunak dengan tulang. Misalnya saja di tendon Achilles di belakang tumit dan di plantar fascial yang berada di dasar tumit. Ini bisa jadi petunjuk dokter akan kemungkinan Anda mengidap AS.
Jika dengan beberapa tanda itu Anda merasa khawatir mengidap AS. Cara terbaik untuk meyakinkannya adalah dengan berkonsultasi dengan dokter ahlinya seperti yang ada di Klinik Lamina Pain and Spine Center.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik untuk sendi dan tulang belakang. Mungkin akan dilanjutkan dengen pemeriksaan dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan pemeriksaan darah untuk membuat diagnosis yang tepat.
Obat-obatan anti nyeri dan ketegangan, olahraga, menjaga pola makan, mengurangi stres dan cukup tidur bisa memberi perbedaan yang cukup besar pada rasa nyeri. (***)